Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Rabu, 09 Januari 2013

ASUHAN KEBIDANAN NY “A” GESTASI 34-36 MINGGU DENGAN PERSALINAN GAMELLI

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Proses persalinan mencakup transisi anatomik dan memudahkan kemampuan wanita untuk secara aktif dan aman melahirkan bayinya. Banyak adaptasi struktural dan kimiawi menyiapkan sistem maternal untuk proses kelahiran. Temuan riset terus meningkatkan pengetahuan kita tentang faktor biokimiawi maternal yang berkaitan dengan permulaan dan selama persalinan, tetapi faktor janin tetap kurang dipahami secara manusiawi. Persalinan dan kelahiran tidak terlepas dari permasalahan dengan adanya komplikasi obstetric serta kehamilan dan persalinan risiko tinggi, salah satunya adalah kehamilan kembar. (Walsh, 2008)
Gamelli atau kehamilan kembar merupakan kehamilan dua janin atau lebih pada intrauterin. Relatif jarang di Amerika serikat sekitar 1 per 94 kehamilan-kehamilan kembar menyebabkan kelainan hasil akhir kehamilan dengan proporsi yang cukup besar terutama akibat kalahiran preterm. Denikian juga diparkland hospital, bayi kembar terdapat hanya 1 dari 45 kelahiran, namun menyebabkan 1 dari 11 kematian perinatal. (Cuningham, 2005)
Morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh kelahiran preterm janin pada gestasi multipel rentan terhadap berbagai penyulit unik seperti malformasi struktural dan sindrom transfusi antar janin kembar sehingga angka lahir mati juga meningkat secara bermakna. (Cuningham, 2005)
Kematian ibu dan perinatal merupakan tolak ukur kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara. Negara ASEAN, indonesia, mempunyai angka kematian tertinggi 330/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal 42/1000 persalinan hidup. (Manuaba, 2007)
World Healt Organization (WHO) (2007) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007 menyebutkan AKI di Indonesia mencapai 248 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB mencapai 35 per 1000 kalahiran hidup
Sedangakan Angka kematian ibu di Propinsi Jawa Barat sekitar 321.15 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi yaitu 60 per 1000 kelahiran hidup. (Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2006)
Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008 mencatat rata-rata nasional angka kematian ibu melahirkan adalah 228/100.000 kelahiran hidup. Sementara laporan bank pembangunan Asia tahun 2009 mencatat angka 405 atau rata-rata 2,3 perempuan meninggal setiap jam (bukan per hari) karena melahirkan. Departemen kesehatan sendiri menargetkan angka kematian ibu pada tahun 2011 sekitar 226 orang dan pada tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun. Untuk mewujudkan hal ini, Depkes sedang menggalakkan program Making Pregnancy  Saver (MPS) dengan programantara lain program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K). (Departemen Kesehatan, 2010)
Dari data RSKIA Astana Anyar bandung menurut catatan dari medical record  pada periode tahun 2008 terdapat 10,2 % persalinan dengan gamelli, tahun 2009 terdapat 9,7 % kelahiran gamelli, tahun 2010 mengalami peningkatan sebanyak 19,2 % persalinan gamelli.
Setelah melihat data diatas yang menunjukkan masih banyaknya kejadian ibu hamil kembar, hal ini sangat memprihatinkan karena hamil kembar merupakan kehamilan resiko tinggi yang mempunyai dampak buruk baik pada ibu maupun pada janinnya oleh kerena itu penulis terdorong untuk melakukan Asuhan Kebidanan Ny. “A” dengan gamelli gestasi 34-36 minggu di RSKIA Astana Anyar Bandung tanggal 03 april 2011.
Download KTI lengkap disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar