Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Selasa, 12 Maret 2013

ASKEB BCB/SMK


ASUHAN KEBIDANAN BAYI “A” DENGAN BAYI CUKUP BULAN/SMK
DI PUSKESMAS MAMAJANG MAKASSAR
TANGGAL 28 MARET 2012

No. Register :  155
Tanggal lahir :  28 Maret  2011 Jam   06.25   wita
Tanggal pengkajian :  28  Maret 2012 jam   12. 00  wita
Nama mahasiswa :

STEP 1 IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas
1. Bayi
Nama :  NY “ A “
Umur :  1 hari
Tanggal lahir           :  28 Maret 2012, jam 06 . 25 wita
Agama :  Islam
Anak ke : 1 (pertama)
Jenis kelamin         :  perempuan ♀
2. Identitas ayah/ibu
Nama :  NY “ S “ / TN “ R “
Umur :  32 / 33 thn
Suku :  bugis / makassar
Agama :  Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan :  IRT / wirasuasta
Alamat : Komp. Anggrek no. 02

B. Data biologis / fisiologis
1. Tinjauan kartu ANC
a. Merupakan kehamilan yang pertama dan tidak pernah mengalami ke guguran.
b. HPHT 05 – 07 – 2011
c. HTP 10 – 04 – 2012
2. Riwayat kehamilan / pesalinan sekarang
Umur kehamilan :   38-40  minggu
Tempat persalinan :   puskesmas Kassi-kassi
Jenis persalinan :  spontan
Penolong peralinan :  bidan
BBL :  3200 gram ( N : 2500 – 4000  gram)
PBL :  50 cm
Data perkala :
- Kala I : 8 jam
- Kala II : 30 menit
- Kala III : 15 menit
- Kala IV : 2 jam
A /S :  8 /10

Penilaian Apgar Score
Tanda 0 1 2 jam
frekuensi tida < 100 >100 2       2
jantung Ada
Usaha Lambat Menangis 2       2
Bernapas Tidak ada
Tomus otot Gerakan Gerakan 1       2
Refleksi Lumpuh Sedikit Sedikit 1       2
Tidak ada Reaksi
warna Reaksi Melawan 2       2
Tubuh merah
Tangan pucat kemerahan

C. Riwayat pemenuhan kebuhan dasar
1) Nutrisi / Cairan
a. Bayi belum pernah menyusu pada ibu/elajar menetek
2) Keluhan eliminasi
a. BAK
- sejak lahir bayi sudah BAK
b. BAB
- Frekuensi IX/ hari
3) Kebutuhan istirahat
a. Bayi lebih banyak tidur
4) Data sosial ekonomi
a. Bayi sudah berintraksidengan kelahiran bayinya
b. Ibu,suami dan keluarga senang dan kelahiran bayinya
D. Data fisikososial, spiritual, ekonomi
- Ibu sangat senang dengan kelahiran bayinya
- Bianya perawatan ditanggung oleh keluarga / suami ibu
E. Pemeriksaan fisik
1. Pengukuran dan penimbangan
a. BBL : 3200 gram
b. PBL : 50 cm
c. Lingkar dada : 32 cm
d. Lingkar lengan atas : 12 cm
e. Lingkar kepala : 34 cm
2. TTV :
S : 36,5 0C P : 42 X/menit S : 48 X/menit
3. Kepala
a. Tidak ada caput sucsedeneum dan cepat hematomah
b. Rambut tampak tebal
c. Kepala tampa lonjong
d. Mata, scelera putih,konjungtiva merah mudah
e. Tidak nampak adanya sekret pada hidung
f. Llidah nampak bersih,bibir lembab,revreksisap baik
g. Lekuk telinganya normal
h. Tidak oedema pada leher, pembesaran kelenjar tyroid,dan tonus otot baik
4. Dada
a. Bentuk dada dan dan puting susu datar
b. Bunyi napas teratur frekuensi 142 x/menit
5. Bahu, lengan dan tangan
a. Tidak ada fraktur
b. Pergerakan normal
c. Jumlah jari lengkap
d. Reflex morrow baik
6. Perut
a. Tali pusat menonjol saat menangis
b. Tali pusat masih basah
7. Genetalia
a. Labia mayora menutupi labia minora
b. Uretra berlubang
8. Tungkai dan kaki
a. Simetris kiri dan kanan
b. Kaki teraba dingin
c. Tidak ada nyeri tekan
d. Jumlah jari lengkap
9. Punggung dan anus
a. Anus berlubang
b. Tidak ada benjolan dan pembengkakan
c. Tidak ada nyeri tekan
10. Kulit
a. Kulit tipis dan warna kulit kemerahan
b. Tidak ada vermiks caseosa


STEP II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa   : bayi cukup bulan / sesuai umur kehamilan

A. Data subjektif  (DS)
- Ibu mengatakan HPHT tanggal 05-07-2011
- Ibu melahirkan tanggal 10-04-2012

B. Data objektif (DO)
BBL : 3200 gram
PB : 50 cm

Analisa dan interpretasi data
      Dari HPHT 05-07-2012 sampai tanggal persalinan 28 Maret 2012 maka masa gestasi
38 minggu 1 hari sehingga bayi lahir cukup bulan dengan BB : 3200 gram   PB : 50 cm

STEP III   IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASLAH AKTUAL
Masalah potensial : antisifasi terjadinya infeksi pada tali pusat
DO : tampak tali pusat masih basah
DS : -

Analisa dan interprestasi data
Luka potongan tali pusut merupakan salah satu penyebab masuknya mikro organisme penyebab infeksi bayi baru lahir sangat rentang terhadap infeksi karena sistem imunoglobalin bayi belum sempurna.

STEP IV   TINDAKAN EMERGENCY / SEGERA
Tidak ada darah yang mendukung untuk melakukan tindakan segera.


STEP V   RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI
A. Tujuan : 1. Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan dari intrauterin ke ekstra uterin
2. bayi sehat dan nutrisi terpenuhi
3. tidak terjadi infeksi tali pusat
B. Kriteria : 1. Bayi tidak rewel dan nampak sehat
2. TTV dalam batas normal
S : 36,5 0C – 37,5 0C
P : 40 – 60 x/menit
N : 120 – 160 x/menit
3. tali pusat berisi dan tidak ada tanda-tanda infeksi seperti :
- Nyeri - merah
- Panas - bernanah
- bengkak

interverensi
tanggal 28 Maret,  jam 06. 29 wita
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan / perawatan tali pusat
Rasional  : dengan tehnik aseptik dapat mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
2. Obrervasi tanda-tanda vital
Rasional  : TTV merupakan indikator untuk mengetahui keadaan bayi dan untuk
                  menentukan tindakan selanjutnya
3. Anjurkan ibu untuk tetap memberi Asi pada bayinya
Rasiona  : Asi banyak mendukung zat antibiotik yang dpat melindungi bayi berbagai
                 penyakit dan diberikan secara teratur.
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi dengan menggant popok setiap kali basah (BAB/BAK)
Rasional : dapat mencegah timbulnya ruang kulit terutama pada alat genital dan
                 bokong bayi
5. Ajarkan car mempertahankan suhu bayi
Rasional : agar bayi tidak hipoterni
6. Jelaskan pada ibu tanda bahaya dan infeksi tali pusat secara dini
Rasional : mengantisifasi tanda bahaya da infeksi tali pusat secara dini.
7. Mandikan bayi setiap hari dengan air hangat
Rasional : menghilangkan sisa darah dan verniks caseosa serta dapat memperlancar
                peredaran bayi
8. Berikan suntikan imunisasi hepatitis B (0 -7 hari)
Rasional : mencegah pengularan penyakit hepatitis B dan kerusakan hati.

STEP VI   IMPLEMENTASI
Tanggal 28 Maret, 2012 jam  06.25  wita
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat telah dilakukan.
2. Mengajarkan pada ibu perawatan tali pusat, dan ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
3. Mengobservasi tanda-tanda vital
S : 36,5 0C
N : 42 x/m
P : 48 x/m
4. Menganjurkan ibu untuk memberi Asi pada bayinya, ibu mengerti dan udah melakukan apa yang sudah dianjurkan.
5. Mengajarkan ibu cara mempertahankan suhu tubuh bayi, ibu mengerti dan memakaikannya selimut pada bayinya.
6. Menjelaskantanda bahaya dan infeksi tali pusat pada bayi secara dini, ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan.
7. Memandikan bayi dengan air hangat setiap hari, bayi yang sudah dumandikan dengan air hangat.
8. Memberikan suntikan dengan hepatitis B (0 -7 hari) atas izin dari bidan bayi telah disuntikan hepatitis B

STEP  VII  EVALUASI
1. – bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan dari intranterin ke extra uterin ditandai
   dengan
- Bayi tidak rewel dan nampak sehat
- TTV dalam batas normal
S : 36,5 0C P : 40 – 60 x/m N : 120 – 160 x/m
2. Nutrisi terpenuhi ditandai dengan bayi tidur nyenyak
3. Tidak terjadi infeksi tali pusatditadai dengan tali pusat bersih tidak ada tanda-tanda infeksi seperti merah,panas, bengkak, bernanah dan nyeri.


PENDOKU MENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
PADA NY”S” DENGAN BAYI CUKUP BULAN/SESUAI UMUR
KEHAMILAN  DI PUSKESMAS MAMAJANG
TANGGAL 10 OKTOBER 2011


No. register :
Tanggal lahir : 10 Oktober   2011    jam   06.25   wita
Tanggal pengkajian : 10 Oktober   2011    jam   12.00   wita
Nama pengkaji :

A. Identitas
1. Bayi
Nama : bayi NY”A”
Umur : 1 hari
Tanggal lahir : 28 Maret 2012,  jam 06.25 wita
Agama : islam
Anak ke : pertama (1)
Enis kel. : perempuan
2. Identitas istri /suami
Nama : NY” A” /TN”F”
Umur : 32 / 33 tahun
pekerjaan : IRT / wirasuasta
pendidikan : SMA / SMA
Suku : Makassar
Agama : Islam
Alamat : Jln. Putepala

A. DATA SUBJEKTIF  (DS )
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tida pernah keguguran
2. HPHT =  05 - 07 -2011
3. Pergerakan janin pertama kali dirasakan pada umur kehamilan 5 bulan
4. Udah mndapatkan suntikan TT 2 kali di puskesmas mamajang
5. Nyeri perut tembus kebelakang disertai pengeluaran lendir dan clarah
6. Pergerakan janinnya lebih kuat di kuadran kana perut ibu
7. Tidak pernah pengalami nyeri perut hebat selama hamil

B. Data objektif  ( DO )
a. Hpt  10- 04 - 2012
b. Ibu melahirkan tanggal  28 Maret 2012  jam 06. 25 wita
c. Bayi nampak tenang
d. Bayi menangsis jika BAB/BAK dan bila lapar
e. TTV : P : 40 x/m S : 36,5 0C N : 120 x/m
f. BB : 3200  gram
g. PB : 50 cm
h. Llingkar dada : 32 cm
i. Lingkar kepala : 34 cm
j. Lingkar lengan atas :   12 cm
k. Apgar score :   8/10
l. Tali pusat tampak kering

C. Assessment  ( A )
  Bayi cukup bulan (BCB) sesuai maa kehamilan (sink) / presentase belakang kepala
 (PBK), lahir apontan. Potensial terjadinya infeksi tali pusat.

D. Planning  ( P )
Tanggal 28 Maret 2012
1. Mencuci tangan sebelumdan setelah merawat bayi
2. Mengobservasi TTV bayi
P : 40 x/m
S : 36,5 0C
3. Menimbang beray badan bayi
4. Menganjurkan ibu makan yang bergizi
5. Menjelaskan pada ibu manfaat Asi
6. Menganjurkan ibu mengurus bnyinya sesering mungkin
7. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara
8. Merawat tli pusat setiap hari
9. Mengan jurkan ibu mngganti popok bayi setap kali basah
10. Mengajarkan ibu tanda-tanda bahaya pada bayi
11. Meandikan bayi 6 – 24 jam setelah kelahiran
12. Menganjurkan ibu untuk mngimanisasi bayinya.

Makalah Status Gizi Ibu Hamil


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti tentang pentingnya gizi seimbang serta menu seimbang saat kehamilan maka dengan demikian dibuatnya makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip gizi bagi ibu hamil ?
2. Apa saja pengaruh kondisi ibu terhadap perkembangan janin ?
3. Bagaimana Pengaruh Ibu Yang Kekurangan Gizi Terhadap Janin ?
4. Apa saja Zat Gizi Yang Harus Dipenuhi oleh Ibu hamil ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip Gizi Untuk Ibu Hamil
Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang dapat membuat keluarga menjadi bahagia. Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi selama kehamilan. Masa kehamilan ini sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Oleh karena itu, selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu.
Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya.
Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan perkembangan masa kehamilan. Trimester I, pertumbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin belum begitu besar, tetapi ibu mengalami ketidaknyamanan seperti ngidam, mual dan muntah. Trimester II dan III, pertumbuhan janin berlangsung dengan cepat sehingga perlu memperhatikan kebutuhan gizinya.

B. Pengaruh Kondisi Ibu Terhadap Perkembangan Janin
1. Gizi Ibu
Gizi makanan ibu berpengaruh pada pertumbuhan janin. Pengaturan gizi yang baik akan berpengaruh positif, sedangkan bila kurang baik maka pengaruhnya negatif. Pengaruh ini tampak jelas pada bayi yang baru lahir dalam hal panjang dan besarnya. Panjang dan besarnya bayi dalam keadaan normal bila gizi juga baik. Gizi yang berlebihan mengakibatkan bayi terlalu panjang dan terlalu besar. Bayi yang terlalu panjang dan terlalu besar bisa menyulitkan proses kelahiran. Sedangkan ibu yang kekurangan gizi, bayinya pendek, kecil, dan kondisi kesehatannya kurang baik.
Menu protein tinggi dibutuhkan oleh ibu hamil. Protein diperlukan untuk pertumbuhan bayi yang dikandungnya. Kelahiran premature lebih banyak terjadi pada ibu yang kekurangan gizi. Bayi premature umumnya berat badannya kurang, cenderung mengalami hambatan dalam perkembangannya, bak hambatan pertumbuhan fisik, hambatan perkembangan gerak, maupun hambatan perkembangan mental. Faktor penyebab utama kekuangan gizi pada ibu hamil adalah kondisi social ekonomi yang rendah.
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
a. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
b. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
2. Aktifitas Fisik
Pada saat hamil ibu tetap perlu melakukan aktiftas fisik, Tetapi terbatas pada aktifitas ringan. Aktifitas fisik yang berat bisa menyebabkan keguguran kandungan, apalagi bila dilakukan pada bulan-bulan awal kehamilan. Aktifitas fisik yang berat bisa mengakibatkan kelelahan. Ibu hamil yang terlalu sering mengalami kelelahan fisik, besarnya janin akan menyusut atau berkembangnnya tidak baik.
3. Kondisi Emosional
Kondisi emosional ibu hamil yang tidak stabil misalnya sering marah-marah atau selalu sedih, bisa berakibat tidak baik terhadap perkembangan kejiwaan bayi yang akan dilahirkan. Dalam perkembangnnya, bayi bisa menjadi cengeng atau terlalu perasa.
Suasana hati yang kelam dan emosi yang meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat, sekresi asam lambung, dan lain-lain. Trauma, stres, atau tekanan psikologis juga dapat memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, mudah marah, gelisah, pening, mual atau merasa malas.
Karena perubahan yang terjadi pada fisik mempengaruhi aspek psikologis dan sebaliknya, maka mudah bagi ibu hamil untuk mengalami trauma. Menurut Shinto, trauma ini ternyata dapat dirasakan juga oleh janin. Bahkan, janin sudah menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar tubuh ibunya. Sementara dalam masa perkembangan janin, ada masa-masa yang dianggap kritis yang menyangkut pembentukan organ tubuh. Oleh karena itu, mau tidak mau ibu hamil harus menjaga kondisi fisik maupun psikisnya agar bayinya dapat tumbuh sehat.
4. Penyakit yang diidap Ibu
Penyakit yang diderita ibu pada saat hamil bias berakibat negative kepada janin yang dikandung. Akibat negatif yang bias ditimbulkan adalah kematian pada saat di dalam kandungan atau terbentuknya organ-organ tubuh jari yang tidak sempurna atau cacat.
Penyakit ibu yang bisa menyebabkan kematian janin di dalam kandungan antara lain : kolera, malaria, influenza, dan sipilis. Sipilis juga mengakibatkan kebutaan atau kecacatan fisik yang lain pada bayi yang dilahirkan.


5. Pengaruh Obat-obatan, narkoba, dan rokok
Seperti halnya penyakit, beberapa macam obat-obatan yang diminum atau disuntikkan bisa mengakibatkan pertumbuhan organ-organ tubuh yang tidak sempurna. Pengaruh ini terutama bisa terejadi pada saat awal kehamilan. Obat-obatan yang bisa berpengaruh negatif tersebut antara lain aspirin dan obat-obat malaria.
Penggunaan obat-obatan narkotika, misalnya : heroin, kokain, atau morfin juga berpengaruh tidak baik terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh ini terbawa sampai lahir. Pengaruh Narkotika seperti yang dialami oleh ibunya tertular pada bayinya.
Ibu hamil yang perokok juga berpengaruh negatif terhadap janin yang dikandung. Besarnya pengaruh tergantung pada banyak sedikitnya rokok yang dihisap setiap harinya. Pengaruhnya adalah terhadap pertumbuhan janin, yang tampak pada kurangnya berat bai yang dilahirkan.

C. Pengaruh Ibu Yang Kekurangan Gizi Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA), dan mengukur kadar Hb. Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin. Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemai gizi.
Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia

D. Zat Gizi Yang Harus Dipenuhi
Ibu hamil disebut memiliki gizi sempurna apabila setiap hari ia mengonsumsi makanan yang mengandung seluruh zat gizi dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.
Berikut zat gizi yang dibutuhkan :
1. Air
Tubuh yang kekurangan air atau dehidrasi dapat berakibat fatal, karena bisa menyebabkan ibu hamil dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu sebaiknya Anda minum minimal 10 gelas air putih setiap hari. Sebagai variasi, Anda dapat mengganti air putih dengan jus buah atau yogurt.
2. Asam folat dan seng
Apabila kekurangan kedua jenis zat gizi ini dapat menyebabkan gagalnya pembentukan otak yang sempurna, sehingga menimbulkan cacat bawaan pada susunan saraf pusat dan otak calon bayi.
3. Kalori
Kalori yang tidak cukup dapat mengganggu proses tumbuh kembang janin dan berbagai perubahan dalam tubuh ibu. Selain itu, konsumsi kalori (karbohidrat dan lemak) yang rendah akan menyebabkan banyak protein terbuang sebagai sumber energi.
4. Protein
Zat protein diperlukan untuk pembangunan sel-sel baru janin dan untuk pembentukan semua bahan pengatur, seperti hormon ibu dan janin. Protein juga menjadi struktur dasar bagi pembentukan organ-organ dalam tubuh. Maka dari itu, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi extra protein sebanyak 12 gram sehari atau setara dengan dua butir telur ukuran besar setiap hari.
5. Kalsium
Bila ibu hamil kurang mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, janin akan mengambil persediaan kalsium yang ada dalam tulang ibu. Akibatnya ibu akan menderita kerapuhan tulang (osteoporosis).
6. Zat besi
Persediaan zat besi yang cukup sangat diperlukan, karena volume darah Ibu selama hamil akan meningkat sampai 30 persen. Jadi, jika kekurangan zat besi, maka ibu hamil dapat menderita anemia. Bukan hanya itu, proses melahirkan pun akan terganggu.
7. Serat
Kekurangan serat akan menyebabkan Ibu hamil mengalami sembelit atau sukar buang air besar.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gizi makanan ibu berpengaruh pada pertumbuhan janin. Pengaturan gizi yang baik akan berpengaruh positif, sedangkan bila kurang baik maka pengaruhnya negatif. Pengaruh ini tampak jelas pada bayi yang baru lahir dalam hal panjang dan besarnya. Panjang dan besarnya bayi dalam keadaan normal bila gizi juga baik. Gizi yang berlebihan mengakibatkan bayi terlalu panjang dan terlalu besar. Bayi yang terlalu panjang dan terlalu besar bisa menyulitkan proses kelahiran. Sedangkan ibu yang kekurangan gizi, bayinya pendek, kecil, dan kondisi kesehatannya kurang baik.
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
B. Saran
Selama kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu. Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang seimbang dengan perkembangan masa kehamilan.


DAFTAR PUSTAKA

Francin,P.2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. EGC : Jakarta
Gizikuseimbang.blogspot.com/2009.03/gizi-seimbang-bagi-wanita-hamil
Lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil/
Scribd.com/doc/6223587/kebutuhan-zat-gizi-sepanjang-daur-kehidupan-manusia
Sophia,E.2009.Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.medicastore.com/artikel/kebutuhan_gizi_ibu_hamil
Arisman. 2008. Gizi dalam Daur Kehidupan. Palembang : Jakarta
http://modulkesehatan.blogspot.com/

MAKALAH GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep ini terutama dianut oleh para ahli di Jerman. Pada waktu ini peran dominan strukturalisme di Jerman telah diambil alih oleh aliran Gestalt. Paham Gestalt menganggap struktur pengorganisasian mental manusia adalah inherent. Struktur ini memungkinkan manusia belajar dan mendapatkan isi mental itu sendiri. Dengan demikian, Gestalt berfokus pada konsep mental yang aktif namun tetap empiris.
Psikoanalisa mengikuti keaktifan mental dari Gestalt (Freud dengan psikodinamikanya pada level kesadaran dan non kesadaran) namun tidak empiris. Tidak seperti aliran lainnya, psikoanalisa berkembang bukan dari riset para akademisi, tapi berdasarkan pengalaman dari praktek klinis.
Gejala pertama kehamilan adalah berhentinya siklus haid normal, kebanyakan ibu hamil akan mengalami mual dan muntah, akibat mulai berpengaruhnya aktivitas hormon – hormon yang muncul dalam kehamilan. Seperti Human Chorionic Gonadottropin ( HCG ), gejala lainnya adalah berkurangnya nafsu makan, mengidam, kelelahan, frekuensi buang air kecil yang meningkat, mengalami sembelit dan kemudian akan mengalami perdarahan berbercak dalam kurun waktu sampai 5 minggu usia kehamilan.
Masa paling berat bagi beban psikis ibu hamil terjadi di trimester pertama, yaitu ketika perubahan aktivitas hormonal ibu sedang besar – besarnya. Perubahan inilah yang sering mempengaruhi stabilitas emosi ibu. Beban fisik dan mental yang di alami ibu hamil biasa di sebabkan oleh karena perubahan fisik dan hormonnya, seperti bentuk tubuh yang melebar dan kondisi ibu yang naik turun, beban ini sering diperparah dengan munculnya trauma – trauma kehamilan, sehingga masalah yang di hadapi ibu pun semakin kompleks.


B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah gangguan psikologi pada masa kehamilan agar kita dapat mempelajari dengan seksama mengenai gangguan – gangguan psikologi pada ibu hamil sehingga kita dapat memahami dan mengenal apa yang di rasakan,dibutuhkan dan di inginkan oleh wanita hamil.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa / mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Masa reproduksi merupakan masa yang terpenting bagi wanita dan berlangsung kira – kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada umur 40 tahun keatas perempun masih dapat dihamilkan, fertilitas menurun cepat sesudah umur tersebut ( ilmu kandungan,2008).
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian wanita mengganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosial kultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.

B. Hamil yang Tidak di Kehendaki / di Harapkan
1. Kalangan remaja
Remaja bisa bilang kalau seks bebas pranikah itu aman untuk di lakukan. Akan tetapi, bila remaja melihat, memahami ataupun merasakan akibat dari prilaku itu, ternyata hasilnya lebih banyak merugikan. Salah satu resiko dari seks pranikah atau seks bebas itu adalah kehamilan yang tidak di harapkan ( KTD ). Kehamilan yang tidak di rencanakan sebelumnya bisa merampas “Kenikmatan“ masa remaja yang seharusnya di nikmati oleh remaja laki – laki maupun perempuan. Walaupun kehamilan itu sendiri dirasakan langsung oleh perempuan, tetapi remaja pria juga akan merasakan dampaknya karena harus bertanggung jawab. Ada dua hal yang bisa dan biasa dilakukan remaja jika mengalami KTD ( kartini, 1992 ) :
a. Memperahankan Kehamilan
Semua dampak tersebut dapat membawa resiko baik fisik, psikis maupun sosial. Bila kehamilan di pertahankan resiko psikis yang timbul yaitu ada kemugkinan pihak perempuan menjadi ibu tunggal karena pasangan tidak mau menikahinya atau tidak mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kalau mereka menikah, hal ini juga bisa mengakibatkan perkawinan bermasalah yang penuh konflik karena sama – sama belum dewasa dan belum siap memikul tanggung jawab sebagai orang tua. selain itu, pasangan muda terutama pihak perempuan akan sangat di bebani oleh berbagai perasaan yang tidak nyaman, seperti di hantui rasa malu yang terus menerus, rendah diri, bersalah atau berdosa, depresi atau tertekan, pesimis dan lain – lain.
b. Mengakhiri Kehamilan ( Aborsi )
Bila kehamilan di akhiri bisa mengakibatkan dampak negatif secara psikis. Oleh karena itu, itu pelaku aborsi sering kali mengalami perasaan – perasaan  takut, panik, tertekan atau stres, trauma mengingat proses aborsi dan kesakitan, kecemasan karena rasa bersalah atau dosa akibat aborsi.

2. Wanita Dewasa / Ibu Yang Sudah Menikah
Seorang ibu yang tidak menghendaki kehadiran anak disebabkan karena mereka merasa akan menganggu karirnya karena akan membuatnya terikat atau karena ia sudah terlampau sibuk merawat anak – anak yang lain. Selain itu mereka merasa tidak dapat membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dengan merawat anak. Penyebab terjadinya KDT pada wanita / ibu yang telah menikah antara lain karena kegagalan alat kontrasepsi yang di pakai.
C. Hamil Dengan Janin Mati
Ibu dari janin yang meninggal pada periode perinatal mengalami penderitaan. Selama kehamilan mereka telah mulai untuk mengenali dan merasa dekat dengan janinnya, ibu yang mengalami proses kehilangan / kematian janin dalam kandungan akan merasa kehilangan. Pada proses berduka ibu memperlihatkan prilaku yang khas dan merasa emosional tertentu. Hal ini di kelompokkan kedalam berbagai tahapan meliputi :
Syok dan menyangkal, ketika di sampaikan janinnya mati reaksi orang tua / ibu pertama kali adalah syok, tidak percaya dan menyangkal.
Marah dan bergeming, beberapa ahli menyebut ini sebagai tahap pencarian karena orang tua mencari alasan tentang kematian. Mereka biasanya mencari hal – hal yang mungkin meraka lakukan dengan berbeda
Disorientasi dan depresi, emosi predominan pada fase ini adalah kesedihan berduka dibarengi dengan kehilangan, mereka menolak dan menarik diri, orang tua mungkin mengalami kesulitan untuk kembali ke kehidupan normal sehari – hari.
Reorganisasi dan penerimaan, fase akhir berduka meliputi penerimaan rasa kehilangan dan kembali beraktivitas normal sehari – hari. Hal yang sangat individu ini  mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan. Energi emosional ditinggalkan dan di kurangi serta mengalami kembali hubungan baru serta aktivitas baru.
D. Hamil dengan Keteregantugan Obat
a. Pengertian
Ketergantungan obat adalah suatu keadaan kebutuhan fisik atau mental ( psikologis ) atau kedua – duanya yang terjadi sebagai akibat pemakaian abat secara terus – menerus atau secara periodik.
b. Dampak Hamil Dengan Ketergantungan Obat
Pengunaan obat – obatan oleh wanita hamil dapat menyebabkan masalah baik pada ibu maupun janinnya. Janin akan megalami cacat fisik dan emosional. Setiap orang tentu menginginkan seorang bayi yang sehat dengan semua bagian badan terbentuk pada bagian yang tepat. Wanita hamil dengan ketergantungan obat umumnya takut melahirkan bayi cacat dan mencoba sebisa mungkin untuk menghindari zat – zat berbahaya yang mungkin membahayakan perkembangan bayi mereka. Banyak kebingungan dan kegelisahan tentang apa yang menyebabkan bayi cacat kerena pengaruh obat – obatan. Kalau terjadi keguguran dan ketidaknormalan bayi akan merasakan takut yang berlebihan, panik dan gelisah.
Salah satu tindakan pada ibu hamil dengan ketergantungan obat yaitu  : mengadakan hubungan dengan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan di mana ibu belajar menyesuaikan diri dalam menghadapi kehidupan.
E. Keguguran
Reaksi wanita terhadap keguguran kandungannya itu sangat bergantung pada kontitusi psikisnya sendiri. Maka tak bisa di pungkiri, bahwa janin atau bayi yang di kandungnya itu di rasakan sebagai bagian dari jasmani dan rohaninya sendiri. Dan berkepentingan terhadap ego wanita yang mengandung embrio tersebut :
1. Faktor penyebab terletak pada psikis dan jiwa.
2. Wanita hamil yang bersangkutan, mencari bantuan pada faktor penyebab tersebut, melakukan abortus secara tidak sadar. Semua peristiwa berlangsung di luar keinginan sendiri, di dorong oleh harapan yang tidak di sadari.
Beberapa penyebab keguguran menurut pendapat psikiater :
1) Adanya penolakan dari ayah bayi
2) Adanya penolakan dari ibu bayi
3) Ketakutan untuk menjadi ibu
4) Kecemasan yang disebabkan dari stres pekerjaan atau perselisihan dengan suami maupun dengan anggota keluarga lain.
F. Faktor – Faktor yang Menimbulkan Stres pada Wanita Hamil
Berdasarkan SSRS ( Sosial readjusment Rating Scale ) kehamilan menduduki rangking ke 12 dari 43 kejadian dalam kehidupan seorang yang dapat menimbulkan stres, dengan kata lain bahwa kehamilan membawa konsekwensi pada wanita-wanita untuk melakukan penyesuaian atau perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya.
Pada saat seorang wanita hamil, maka sejak saat itu sampai masa nifas berturut – turut akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis, perubahan – perubahan yang tejadi mencakup aspek – aspek sebagai berikut :
1. Frekuensi nafas meningkat ( lebih sering ) membuat wanita hamil akan menghirup lebih banyak ( oksigen ) udara
2. Perut semakin membuncit
G. Gambaran Kondisi Psikologis pada Wanita Hamil
Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan :
Marah
Tertekan
Bersalah
Bingung
Was – was
Kesal
Pilu
Khawatir
Hal ini biasanya di tandai dengan gejala – gejala :
Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak
Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan
Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang
Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah
Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan
Senantiasa berfikiran negative
Tanpa berwujud merasa tidak mampu
Tiba – tiba takut atau gugup
Tidak bisa memusatkan perhatian
Lebih sering lupa
Rasa bingung dan bersalah
Makan amat sedikit atau amat banyak
Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan
Kehilangan kepercayaan dan harga diri
Apabila kondisi – kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka akan menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya pengobatan.
H. Faktor – faktor yang mempengaruhi kondisi psikis pada masa hamil
1. Sudah punya banyak anak
Banyak anak sebagian orang merasakan sebagai beban finansial yang harus di tanggung, belum lagi di tambah kerepotan – kerepotan lainnya, apalagi jika dalam keluarga sudah ada anak dengan jumlah lebih dari cukup.
2. Khawatir berubah penampilan
Bagi sebagian perempuan, penampilan merupakan nilai jual, perubahan bentuk wajah dan tubuh akibat kehamilan dan persalinan di anggap akan mengurangi keindahan penampilan.
3. Kemampuan finansial dirasa tidak memadai
Jika si kecil lahir di saat kondisi keuangan keluarga tengah morat marit memang merepotkan, kondisi ini merupakan hal yang sangat menganggu kondisi psikologis seorang ibu hamil
4. keluhan sulit tidur
Sulit tidur di malam hari dapat membuat kondisi ibu hamil menurun, konsentrasi berkurang, mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood bekerja dan cenderung emosional. Keluhan tidur umumnya muncul saat usia kandungan memasuki trimester ketiga dimana janin sudah tumbuh sedemikian besar sehingga terasa menyesakkan.
Ditrimester pertama, kadar hormon dalam tubuh ibu sedang mengalami perubahan drastis yang sering memunculkan keluhan muntah – muntah, sehubungan dengan itu, keluhan sulit tidur biasanya muncul  karena sebab sebagai berikut :
Stres
Perubahan hormone
Dihantui kecemasan
Gangguan psikis
I. Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Kehamilan
Ibu yang sedang hamil, pasti akan mengalami berbagai macam perubahan bukan hanya perubahan secara fisik namun juga secara psikologis. Jangan heran jika ibu yang hamil tiba-tiba menangis atau marah. Ini terjadi karena adanya perubahan hormonal yang lazim dialami oleh ibu-ibu yang sedang hamil.
Untuk itu ibu-ibu yang kini sedang mengandung buah hati, harus selalu menjaga kondisi psikologisnya agar tetap baik dan seimbang. Jika kondisi psikologis sang ibu baik pastinya sang ibu akan lebih tenang atau rileks saat menjalani masa-masa kehamilannya. Berikut beberapa cara yang dapat menyeimbangkan kondisi psikologis saat ibu sedang mengandung:
1. Informasi
Carilah informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan yang terjadi dalam diri ibu termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang mengandung agar janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat akan membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas yang sering muncul karena ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi.
2. Komunikasi dengan suami
Bicarakanlah perubahan yang terjadi pada diri Anda selama hamil dengan sang suami, sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang terjadi pada diri Anda. Tidak jarang jika Anda mengkomunikasikan hal ini, sang suami akan memberikan dukungan psikologis yang dibutuhkan.
3. Rajin chek up
Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi dari dokter atau bidan terpercaya mengenai kehamilan yang sekarang Anda jalani. Jangan lupa, ajaklah suami saat berkonsultasi ke dokter atau bidan.
4. Makan Sehat
Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi perkembangan janin. Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jauhkan juga zat berbahaya seperti gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi perkembangan kecerdasan otak janin.
5. Jaga Penampilan
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan berpakaian yang sesuai dengan kondisi badan Anda yang sedang berbadan dua. Jangan lupa untuk melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan kaki ringan untuk memperlancar persalinan.
6. Kurangi Kegiatan
Lakukanlah penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat hamil. Memasuki masa persalinan, Anda dan suami harus sudah siap dengan berbagai perubahan yang akan terjadi setelah kelahiran sang bayi.
7. Dengarkan Musik
Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah kecemasan maupun emosi negatif lainnya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian, berzikir, yoga atau relaksasi lainnya.
8. Senam Hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan menginjak usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih otot-otot yang diperlukan dalam proses persalinan, melainkan juga memberi manfaat psikologis. Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pula secara perlahan kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi persalinan menjadi semakin mantap.
9. Latihan Pernafasan
Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur. Latihan ini bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa lebih stabil.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ada berbagai macam depresi/ gangguan psikologi yang bisa terjadi pada masa kehamilan yaitu:
Hamil yang tidak diinginkan
Hamil Dengan Janin Mati
Hamil dengan Keteregantungan Obat
Hamil diluar Nikah
Pseudosiesis
Keguguran
Kemandulan
Adapun faktor yang mengakibatkan gangguan psikologi pada masa kehamilan antara lain sebagai berikut:
Sudah punya banyak anak
Khawatir berubah penampilan
Kemampuan finansial dirasa tidak memadai
keluhan sulit tidur
Cara mengatasi gangguan psikologis pada kehamilan; mengurangi stress, mengkomunikasikan perasaan terhadap pasangan, memberikan support dari pihak keluarga, periksakan kehamilan secara teratur, Makan Sehat, Jaga Penampilan, Kurangi Kegiatan, Dengarkan Musik, Senam Hamil, Latihan Pernafasan, dll.
B. Saran
1. Mencari informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi dalam diri ibu dan hal – hal yang perlu di hindari agar janin tumbuh sehat.
2. Bicarakanlah perubahan selama kehamilan dengan suami, sehingga ia juga tahu serta di harapkan bisa berempati dan mampu memberi dukungan psikologis yang di butuhkan
3. Periksa kehamilan secara teratur
4. Perhatikan penampilan fisik dengan menjaga kebersihan, melakukan latihan fisik ringan.
5. Upayakan dengan berbagai cara agar tehindar dari stres.
6. Lakukan latihan relaksasi dan latihan pernafasan secara teratur.
ibu hamil bisa mencari informasi seputar kehamilannya dari majalah – majalah, buku tentang kehamilan. Tujuannya untuk mengetahui perubahan – perubahan pada ibu hamil, tentang asupan gizi ibu hamil, senam hamil, pemeriksaan kehamilan secara teratur, agar janin tumbuh sehat.

DAFTAR PUSTAKA

http://midwiferygirl.blogspot.com/2010/06/gangguan-psikologi-pada-masa-kehamilan.html
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya

ISTILAH KONSELING KB


Sa : Sapa dan salam
1. Beri salam, sambut kedatangannya
2. Tunjukkan bahwa anda memperhatikannya dan mau menyedikan waktu untuknya
3. Bersikaplah ramah dan sopan
4. Perkenalkan diri anda
5. Berikan jaminan bahwa anda menjaga kerahasiaan percakapan anda dan dia, sehingga dia bebas bertanya dan mengungkapkan pendapatnya
6. Cari tempat, sedapat mungkin agar tidak ada orang lain yang bisa ikut mendengarkan percakapan anda dengan dia
7. Tawarkan kepadanya apa yang bisa anda bantu untuknya
T : Tanyakan : apa masalahnya, apa yang ingin dikatakannya
1. Kalau dia calon peserta yang baru anda kenal, tanyakan :
a. Umur
b. Berapa kali kehamilannya
c. Berapa kali melahirkan
d. Jumlah anak yang hidup
e. Cara atau alat kontrasepsi yang dipakai sekarang atau pernah dipakainya
f. Riwayat kesehatan
2. Beritahu bahwa semua keterangan itu untuk menolongnya mencari atau memilih cara cara atau alat kontrasepsi yang cocok dengan keadaannya
3. Kalau dia bukan orang baru yang anda layani, tanyakan apakah ada perubahan hal penting yang ingin dibicarakannya dengan anda sejak kunjungannya yang lalu
4. Kalau anda harus menyebut nama-nama atau istilah medis, usahakan agar dia mengerti yang anda maksudkan gunakan alat bantu atau bahan-bahan KIE sesuai kebutuhan
U : Uraikan mengenai alat-alat KB yang ingin diketahuinya
Uraikan mengenai tiap-tiap cara kontrasepsi yang ingin diketahuinya (cara kerja, keuntungan, efek samping, dsb)
Tu : Bantu : mencocokkan alat KB dengan keadaan dan kebutuhannya
Pada langkah ini tolonglah dia untuk mencocokkan dirinya (keadaan dan kebutuhannya) dengan alat atau cara kontrasepsi yang ingin dipakainya. Dengarkanlah secara baik dan aktif serta keterampilan mengajukan pertanyaan sangat penting untuk menjaga proses konseling, supaya hasilnya sesuai dengan keadaan yang diharapkan dari pemberian konseling kontrasepsi.
J : Jelaskan alat KB yang akan dipakainya
1. Tata laksana, prosedur (inform consent)
2. Cara pakai/ petunjuk pemakaian
3. Efek samping
4. Tanda-tanda yang harus diperhatikan
5. Kunjungan ulang
U : Kunjungan ulang atau rujuk : sambutlah dengan baik kalau mereka perlu konseling ulang
1. Tanyakan apakah dia masih memakai cara kontrasepsi yang dulu (ketika bertemu dengan anda yang terakhir kali)
Kalau “ya” tanyakan apakah dia menyukainya.
2. Tanyakan apakah dia alami efek samping, kalau ada bicarakan satu persatu keluhannya
3. Kalau alami keluhan efek samping, jelaskan beberapa penyebabnya dan sarankan yang bisa dilakukannya untuk mengatasinya
4. Tanyakan apakah dia masih ingin bertanya, beri kesempatan
5. Kalau dia datang dan mengatakan bahwa dia sudah tidak memakai alat kontrasepsi yang dulu/tidak menyukainya, berikan informasi mengenai cara-cara kontrasepsi lain dan bantu memilih cara kontrasepsi yang mungkin cocok untuknya.

BINA KELUARGA BALITA TPA
Keterpaduan kegiatan program BKB dengan tempat penitipan anak di lingkungan kerja (perusahaan, perkantoran, sentra industri, pusat perbelanjaan/mall, dll)

BINA KELUARGA BALITA KIA
Keterpaduan kegiatan pogram BKB dengan kesehatan ibu dan anak

BINA KELUARGA BALITA KEMAS
Kegiatan BKB kesiapan masa sekolah, mempersiapkan anak balita untuk memasuki dunia pendidikan formal (Taman Kanak Kanak)

BINA KELUARGA BALITA MATEMATIKA
Adalah pengembangan materi kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita yang memperhatikan tujuan BKB, taqwa, cerdas, terampil dan mandiri bagi semua keluarga balita dengan materi tambahan yang dilengkapi dengan Alat Permainan Edukatif (APE) matematika (berhitung).

BINA KELUARGA REMAJA (BKR)
Kelompok kegiatan untuk meningkatkan kepedulian, kesadaran dan tanggung jawab orang tua terhadap kewajibannya membimbing, meningkatkan pengetahuan, kesadaran anak dan remaja dalam rangka meningkatkan ketahanan fisik, non fisik melalui inter ekstra komunikasi yang sehat dan harmonis dalam suasana kehidupan rumah tangga yang bahagia dan sejahtera

BINA KELUARGA LANSIA (BKL)
Kelompok kegiatan untuk membina keluarga lansia. Keluarga lansia adalah keluarga dimana anggota keluarganya ada yang sudah memasuki usia lanjut, mereka harus menyesuaikan di masa depan adanya kemunduran fisik, mental dan juga kemungkinan ekonomi

BINA KELUARGA MUDA MANDIRI (BKMM)
Kelompok kegiatan untuk membina keluarga muda yaitu keluarga baru menikah. Keluarga muda ini adalah pasangan yang sedang menyesuaikan diri dengan sikap dalam keluarga yang sebelumnya belum pernah dialami. Tujuannya adalah membina kesadaran, sikap dan kemampuan keluarga muda dalam menentukan kebutuhan hidup sehat, mental spiritual dan sosial dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga

BONUS DEMOGRAFI
Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya rasio ketergantungan sebagai hasil proses penurunan fertilitas jangka panjang

BUTA GENDER
Kondisi/keadaan seseorang yang tidak memahami tentang pengertian atau konsep gender

C

CATUR KENDALI OPERASIONAL TERPADU ( CAKOT )
Kegiatan pengendalian lapangan yang dilakukan oleh petugas, kegiatan tersebut meliputi pendataan, pencatatan dan pelaporan, pembinaan, serta evaluasi dan analisa pelaksanaan program KB di wilayah kerja PLKB. Istilah ini berasal dari BKKBN Propinsi Jawa Barat

CANDIDIASIS
Infeksi jamur jenis candida

CARA/METODE KONTRASEPSI
Cara yang digunakan untuk menunda, menjarangkan atau mencegah terjadinya kehamilan (konsepsi)

CATUR WARGA
Keluarga yang terdiri dari seorang ayah, seorang ibu dan dua orang anak


CATUR KENDALI OPERASIONAL TERPADU
Kegiatan pengendalian lapangan yang dilakukan oleh petugas, kegiatan tersebut meliputi pendataan, pencatatan dan pelaporan, penbinaan, serta evaluasi dan analisa pelaksanaan program KB diwilayah kerja PLKB. Istilah ini berasal dari BKKBN Propinsi Jawa Barat.

CIPTA KARYA KENCANA
Penghargaan yang diberikan kepada tenaga program yang telah melakukan karya yang menonjol dalam pengembangan konsepsi, inovasi, dan sistem yang bermanfaat bagi program

COITUS
Senggama

COITUS INTERUPTUS
Senggama terputus
COUPLES YEARS
Banyaknya tahun pasangan yang terlindung dari kemungkinan mengalami kehamilan karena menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
D

DASA WISMA
Kelompok 10 rumah/keluarga peserta KB yang menjadi binaan kader

DATA
Keterangan (angka atau simbol) atau fakta yang dapat memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan atau persoalan yang dapat dijadikan dasar kajian.

DATA BASIS PERENCANAAN
Adalah kumpulan data dasar yang jenis datanya digunakan sebagai dasar penyusunan program dan anggaran Program KB Nasional.

DAYA DUKUNG ALAM
Adalah kemempuan lingkungan alam beserta segenap unsur dan sumbernya untuk menunjang peri kehidupan manusia serta makhluk lain secara berkelanjutan

DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN BINAAN
Adalah kemampuan lingkungan hidup buatan manusia untuk memenuhi peri kehidupan penduduk

DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN SOSIAL
Adalah kemampuan manusia dan kelompok penduduk yang berbeda untuk hidup bersama-sama sebagai satu masyarakat secara serasi, selaras, seimbang, rukun, tertib, dan aman.

DHARMA KARYA KENCANA
Penghargaan yang diberikan kepada tenaga program yang telah melakukan karya yang menonjol dalam penyediaan tenaga, dan atau sarana, prasarana demi meningkatkan keberhasilan program.

DEMAND CREATION
Penciptaan permintaan, yaitu program untuk mengembangkan minat baru terhadap pelayanan KB yang makin dini. Program dan kegiatan ini harus diciptakan untuk menerangkan kepada para pasangan usia subur muda untuk ber-KB secara dini agar usaha membangun keluarga sejahtera dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya

DEMOGRAFI
Ilmu yang mempelajari tentang kependudukan yang mencakup tentang : kelahiran, kematian, migrasi, perkawinan, dan mobilitas sosial.

DEMAND FULFILLMENT
Pemenuhan kebutuhan bagi mereka yang membutuhkan pelayanan KB, yaitu mereka yang baru melahirkan yang mempunyai anak batita (bawah tiga tahun), yang anaknya sudah lebih dari dua atau tiga orang, yang usianya di atas 30 tahun, yang usianya lebih dari 35 tahun dan mempunyai anak lebih dari tiga orang yang kondisinya masih pra sejahtera dan mempunyai anak balita (bawah lima tahun)

DEPO PROVERA/DEPO PROGESTIN
Nama obat kontrasepsi suntikan yang mengandung depo medrosi 17 alpa progesterone acetate

DIFUSI
Proses yang terjadi pada saat suatu informasi dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu dalam periode waktu tertentu

DILATASI
Usaha untuk memperlebar suatu saluran (rongga tubuh) biasanya dengan memakai alat yang disebut dilatator.

DINAMIKA PENDUDUK
Perubahan penduduk secara terus menerus yang dipengaruhi oleh : fertilitas, mortalitas dan migrasi

DISEMINASI
Penyebarluasan informasi yang dapat dilakukan dengan berbagai bentuk komunikasi atau media.

DISTRIBUSI PARITAS
Distribusi penduduk wanita usia produksi menurut banyaknya anak yang pernah dilahirkan.

DISTRIBUSI UMUR PENDUDUK
Distribusi umur penduduk biasanya digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat memcerminkan apakah suatu negara mempunyai struktur penduduk tua atau muda.

DOUBLE BURDEN/BEBAN GANDA
Perbedaan perlakuan terhadap salah satu jenis kelamin dengan memberikan pekerjaan jauh lebih banyak (berganda) dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya

DOUCHE
Suatu aliran langsung dari air, gas atau uap ke dalam suatu ruangan tubuh. Pengertian douche dalam kontrasepsi adalah membasuh liang senggama segera setelah selesai senggama.

DWI WINDU KARYA KENCANA
Penghargaan yang diberikan kepada tenaga program yang telah menunjukkan kesetiaannya selama enam belas tahun atau lebih secara terus menerus pada Program KB Nasional

E

EXPULSION RATE – IUD
Tingkat (persentase) keluarnya IUD (alat kontrasepsi dalam rahim/AKDR) secara spontan dari rahim akseptor.




EVALUASI
Proses kegiatan pengukuran yang dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan dengan cara membandingkan hasil nyata kegiatan program dengan indikator keberhasilan baik sebelum, selama dan setelah selesainya pelaksanaan program

F

FAKTOR PENENTU FERTILITAS
Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh langsung dan besar terhadap fertilitas.



FASILITAS PELAYANAN KB PARIPURNA
Fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan semua jenis pelayanan kontrasepsi ditambah dengan pelayanan rekanalisasi dan penanggulangan infertilitas

FEKUNDITAS
Kemampuan potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.

FEMININ
Ciri, karakteristik sikap dan perilaku dominan yang dimiliki kaum perempuan

FEMINISME
Paham, aliran, gerakan yang memperjuangkan persamaan hak dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki dalam segala aspek hidup dan kehidupan

FERTILITAS
Kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan

FERTILITAS DIFFERENSIAL
Perbedaan angka fertilitas antara penduduk suatu wilayah dengan penduduk wilayah lain atau antar penduduk suatu negara tertentu dalam waktu tertentu yang mungkin disebabkan karena status sosial ekonomi, pendidikan, pekerjaan

FILAMEN AKDR
Benang pada alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) sehingga alat kontrasepsi itu mudah dikontrol dan diangkat bila diperlukan.

FIMBRIA
Bagian ujung dari saluran telur (tuba) yang berbentuk seperti jari-jari dan berfungsi untuk menangkap sel telur (ovum).

FORNIKS
Puncak liang sanggama yang terletak di samping, depan dan belakang dari mulut rahim (portio)

FORUM KONSULTASI KEMITRAAN (FKM)
Suatu kegiatan rapat sebagai forum pertemuan antar Unit Pelaksana KB.

FLOUR ALBUS / LEKORHEA / KEPUTIHAN
Cairan yang keluar dari liang senggama yang putih kehijau-hijauan, kecoklatan atau kemerahan, kadang disertai bau yang tidak enak dan rasa gatal disebabkan oleh jamur dan parasit.

FUNDUS UTERI
Bagian rahim paling atas.

FRIGIDITAS
Tidak adanya gairah seks pada wanita

G

GALAKTORIA
Suatu keadaan dimana payudara memproduksi air susu berlebihan atau di luar masa seksual.

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Suatu bentuk susunan yang merinci tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, pokok bahasan dari setiap mata pelajaran ditambah dengan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap mata pelajaran serta sumber kepustakaan.

GEJALA SAMPINGAN
Gejala yang tidak diinginkan, yang timbul akibat pemakaian sesuatu obat/alat kontrasepsi dan lain-lain.

GENDER
Pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara perempuan dan laki laki yang merupakan hasil kontruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

GENDER DALAM PROGRAM KB
Penerapan konsep gender ke dalam progam-program pokok Program KB Nasional

GENDER DEVELOPMENT INDEX
Angka yang menunjukkan pelaksanaan pembangunan yang berkaitan dengan masalah gender

GERAKAN EKONOMI KELUARGA SEJAHTERA.
dalah suatu gerakan pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi yang meliputi Gerakan Kewirausahaan Keluarga Sejahtera (GWKS) dan Gerakan Kemitrausahaan Keluarga Sejahtera (GMKS).

GENERASI MUDA
Mereka yang berumur antara 0 s/d 30 tahun


GERBANG SEWU
Gerakan Pembangunan Seribu Rupiah ini merupakan gerakan yang diprakarsai oleh Putra Jawa kedudukan Sumatera (Puja Kesuma) di Langkat, dalam upaya Taskin, dihimpun melalui organisasi Puja Kesuma dengan mengumpulkan seribu setiap bulan oleh Puja Kesuma

GERDU PERTASI KENCANA
Gerakan Terpadu Pertanian, Koperasi, dan Keluarga Berencana yang diarahkan untuk membangun kualitas Keluarga dengan upaya memperkuat fungsi ekonomi keluarga, kehidupan ber Koperasi yang sekaligus dapat meningkatkan tahapan Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I serta tahapan keluarga lainnya

GERAKAN IBU SEHAT SEJAHTERA
Merupakan pengembangan dari KISS (Kampanye Ibu Sehat Sejahtera) atau dalam istilah bahasa inggris disebut sebagai safe motherhood, yang meliputi II subtansi kegiatan dan keluarga sadar AIDS.

GERAKAN KETAHANAN KELUARGA SEJAHTERA
Meliputi bina ketahanan keluarga muda mandiri, bina keluarga balita, bina keluarga remaja, bina keluarga dewasa dan bina keluarga lansia.

GERAKAN KELUARGA SEHAT SEJAHTERA (GKSS)
Merupakan pengembangan dari kampanye ibu sehat sejahtera (KISS) yang dimulai tahun 1992, dan pada tahun 1993 dikembangkan menjadi gerakan ibu sehat sejahtera (GISS), serta selanjutnya pada tahun 1996 dikembangkan lagi menjadi GKSS

GERAKAN PEMBANGUNAN KELUARGA PEKERJA SEJAHTERA
Upaya kepedulian dan peran serta pengusaha, pekerja dan keluarganya dalam kegiatan pembangunan Keluarga Sejahtera secara mandiri di lingkungan perusahaan dan masyarakat sekitar perusahaan untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya serta masyarakat sekitar perusahaan menuju keluarga kecil bahagia sejahtera

GERAKAN REPRODUKSI KELUARGA SEJAHTERA
Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, yang meliputi peningkatan KB yang makin mandiri gerakan keluarga sehat sejahtera, dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS.

GIZI
Zat makanan (protein, lemak, karbohidarat, mineral dan vitamin) yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta untuk melakukan segala fungsinya

GULA DARAH SEWAKTU (GDS)
Yaitu pemeriksaan gula darah dalam darah sewaktu-waktu ( tanpa puasa).

GUILLAIN BARREN SYNDROME ( GBS)
Adalah kelemahan akut akibat gangguan syaraf perifer (acute inflamatory demyeling polyneuropathy), yang memperlihatkan kelemahan bersifat progresif selama empat hingga lima minggu. Kelumpuhan biasanya akan diikuti pemulihan motorik datar sebelum mengalami perbaikan secara perlahan-lahan

GROSS ENROLLMENT RATIO (GER)
Ratio jumlah murid SD, SLTP, SLTA, dan Mahasiswa dibagi dengan jumlah penduduk usia sekolah berturut-turut usia 7 – 12, 13 – 15, 16 – 18, dan 19 – 24 tahun
H
HAID PERTAMA
Tanggal atau umur yang menyatakan awal dari masa reproduksi seorang wanita. Pada umumnya terjadi di antara umur 10 sampai 14 tahun.

HAK KLIEN
Hak di dalam pelayanan kontrasepsi, antara lain : hak memperoleh informasi, akses, memilih, memutuskan, bebas dari resiko kematian, bebas dari segala bentuk perlakuan buruk, mendapatkan manfaat, privasi, kerahasiaan, membangun harkat dan martabat, kesinambungan dan berpendapat

HAK-HAK REPRODUKSI
Hak setiap individu dan pasangan untuk menentukan kapan akan melahirkan, berapa jumlah anak dan jarak anak yang dilahirkan serta memilih upaya untuk mewujudkan hak-hak tersebut (pemakaian kontrasepsi)

HARGANAS ( HARI KELUARGA NASIONAL )
Diperingati sebagai hari lahirnya Program KB Nasional, dicanangkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1993 di Bandar Lampung, dan peringatan pertamanya dilakukan pada tanggal 29 Juni 1994 di Desa Semambung Kabupaten Sidoardjo, Jawa Timur

HEMATOM
Benjolan berisi darah, permukaan rata, tidak keras

HIGH RISK GROUP
Ibu-ibu menghadapi resiko tinggi apabila hamil atau melahirkan, antara lain :
Ibu hamil usia kurang dari 20 tahun.
Ibu hamil usia lebih dari 35 Th
Ibu hamil yang pernah melahirkan lebih dari 3 kali.
Ibu hamil dengan penyakit menahun misalnya penyakit paru-paru, jantung ginjal dan lain-lain.

HIMEN (hymen)
Selaput dara.

HIPER PIGMENTASI
Pembentukan pigmen yang berlebihan, sehingga tampak sebagai bercak hitam secara jelas. Misalnya pada pipi akibat penggunaan pil KB

HISTEROSKOPY
Peneropongan rongga rahim

HITEREKTOMY
Pengangkatan uterus atau rahim dari tubuh

HUMAN IMMUNO DEFICIENCY VIRUS (HIV)
Virus yang dapat menurunkan kekebalan tubuh

HORMON
Suatu zat atau substansi yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar buntu yang berlangsung masuk sirkulasi/peredaran darah tanpa melalui saluran, dan mempunyai efek khusus terhadap aktivitas organ lain.

I

IMPLANON
Susuk KB satu batang - Alat kontrasepsi yang ditanam di bawah kulit (susuk KB).

IMPLANT / NORPLANT
Alat kontrasepsi yang ditanam di bawah kulit (susuk KB).

IMP (institusi masyarakat pedesaan)
Adalah wadah pengorganisasian dan pembinaan keluarga serta wadah pengelolaan dan pelaksanaan gerakan KB Nasional ditingkat desa / kelurahan kebawah. Wadah tersebut secara nasional disebut PPKBD, Sub PPKBD dan Kelompok KB.

IMPOTEN
Ketidak mampuan seorang pria untuk melakukan hubungan seksual (koitus), karena kemampuan ereksi penis kurang atau tidak ada

INDIKATOR
Ukuran yang memberi petunjuk tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi atas keadaan tersebut.

INDIKASI MEDIK
Petunjuk yang diperoleh untuk menentukan cara mengatasi suatu masalah ditinjau dari segi medik.

INDUKSI HAID
Usaha untuk menimbulkan haid.

INDUNG TELUR
Bagian alat kelamin dalam (genetalia internal) yang berfungsi memproduksi sel telur (ovum). Terletak satu di kanan dan satu di kiri rahim

INFANT MORTALITY RATE
Angka yang menunjukan banyaknya kematian bayi yang berumur kurang dari satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu.

INFEKSI
Masuknya dan berkembangnya mikro organisme ke dalam tubuh yang menyebabkan radang.

INFERTILITAS
Ketidakmampuan pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan setelah dua tahun pernikahan dengan melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha pencegahan kehamilan.

INFERTILITAS PRIMER
Ketidak mampuan pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan setelah dua tahun pernikahan dengan melakukan hubungan seksual secara teratur dan benar tanpa usaha pencegahan kehamilan, tapi belum juga terjadi kehamilan atau belum pernah melahirkan anak lahir hidup.

INFERTILITAS SEKUNDER
Suatu keadaan dimana pasangan suami istri yang sudah mempunyai anak, namun sulit untuk memperoleh anak berikutnya meski melakukan hubungan seks secara teratur dan benar tanpa usaha pencegahan kehamilan

INFORMASI
Pesan atau berita yang disampaikan atau diterima. Data yang sudah diolah atau dikemas sedemikian rupa dan siap untuk disebarluaskan kepada sasaran tertentu

INTERAKSI SOSIAL ANTAR KELUARGA
Merupakan hubungan timbal balik antara satu keluarga dengan keluarga lainnya yang terjalin dengan baik dan harmonis sehingga berdampak terhadap kerukunan bertetangga.

INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGA
Merupakan hubungan komunikasi timbal balik yang efektif dalam keluarga sebagai landasan untuk membangun cinta kasih dalam keluarga, sehingga dapat menanamkan nilai-nilai moral dan agama sebagai benteng ketahanan keluarga.

INTERAKSI SOSIAL KELUARGA DENGAN MASYARAKAT
Merupakan hubungan timbal balik antar keluarga dengan masyarakat sesuai dengan norma-norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat

INFORMED CHOICE
Suatu keadaan dimana pasangan usia subur telah memperoleh informasi yang jelas, lengkap, dan akurat mengenai kebaikan dan kelemahan berbagai alat/obat kontrasepsi, sehingga mereka mempunyai kebebasan untuk memilih salah satu jenis/alat kontrasepsi yang diinginkan

INFORMED CONSENT
Persetujuan yang diberikan oleh klien KB dan pasangannya atas dasar informasi dan penjelasan petugas pelayanan KB mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap klien tersebut

IN HOUSE RESEARCH
Penelitian yang dilaksanakan sendiri oleh staf peneliti di lingkungan BKKBN

INOVASI
Bagian/ide dan program-program baru

INPRES DESA TERTINGGAL
Inpres No.5 tahun 1993 (Bappenas dan Ditjen PMD DEPDAGRI) yang merupakan program untuk desa desa terbelakang/miskin dengan memberikan bantuan pinjaman dana untuk setiap desa sebesar Rp.20 juta yang dikelola oleh kelompok masyarakat untuk kegiatan produktif.

INSEMINASI BUATAN
Usaha menyatukan sel mani (spermatozoa) dan sel telur (ovum) tidak melalui senggama, tetapi melalui penyuntikan air mani ke dalam liang senggama atau ke dalam saluran leher rahim

INSEMINASI BUATAN DONOR
Penyuntikan air mani yang berasal bukan dari suami sendiri ke dalam liang senggama atau ke dalam leher rahim.

INSENTIF
Pendorong/perangsang untuk mengerjakan sesuatu. Dalam program nasional keluarga berencana istilah insentif dapat berupa penghargaan untuk peserta KB lestari

INSERSI AKDR
Proses memasukkan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim/IUD) ke dalam rongga rahim, dengan menggunakan alat berbentuk tabung

INSISI
Pengirisan

INSTITUSI PEMERINTAH
Unit organisasi/ instansi/departemen pemerintah yang berpartisipasi dalam pelaksanaan program-program pembangunan nasional dan Program KB Nasional pada khususnya

INSTITUSI SWASTA
Suatu institusi yang mempunyai kegiatan kemasyarakatan dan sekaligus berkaitan dengan pelaksanaan program pembangunan pada umumnya dan KB khususnya

INTEGRASI KB
Keterpaduan pelayanan Program KB Nasional dengan program pembangunan lainnya melalui pendayagunaan sumber daya, dana dan sarana yang mendukungnya secara lebih efektif dan efisien, dalam bentuk berbagai kegiatan pelayanan integrasi


INTRA MUSKULER
Dalam otot, suntikan intra muskuler ialah suntikan ke dalam otot.

IUD SASI
Menggalakkan pemakaian AKDR/IUD dalam rangka menunjang usaha penerimaan kontrasepsi yang efektif dan murah

IUD RETENTION
Presentasi kemantapan pemakaian AKDR/IUD setelah periode tertentu.

J
JAMSIMAS
Jambore Institusi Masyarakat, kegiatan ini dilakukan setiap tahun untuk membantu Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera di Medan didukung oleh dana APBD

JARAK KELAHIRAN
Jarak waktu periode antara dua kelahiran hidup yang berurutan dari seorang wanita

JUMLAH ANAK IDEAL
Pandangan yang dinyatakan oleh seseorang mengenai banyaknya anak yang dianggap baik untuk dimiliki oleh keluarga.

JUMLAH ANAK YANG DIHARAPKAN
Banyaknya anak yang diharapkan oleh seorang ibu, jumlah dapat sama atau tidak sama dengan jumlah anak ideal, atau jumlah yang didambakan mereka.

JUMLAH ANAK YANG DILAHIRKAN
Jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa reproduksi

K
KADER
Adalah orang dewasa, baik pria atau wanita yang dipandang sebagai orang-orang yang memiliki kelebihan di masyarakatnya. Kelebihan itu dapat berupa keberhasilan dalam kegiatan, keluwesan dalam hubungan kemanusiaan, status sosial ekonomi dan lain sebagainya.

KADER BANTU
Kader yang bertugas membantu tugas kader inti dan atau kader piket demi kelancaran pelaksanaan kegiatan penyuluhan BKB. Kader pembantu dapat menggantikan tugas kader inti/piket bila yang bersangkutan berhalangan hadir

KADER INTI BKB
Kader yang memberikan penyuluhan/menyampaikan materi kepada orang tua peserta BKB dalam pertemuan berkala kelompok BKB. Kader ini bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan penyuluhan.

KADER INTI GENERASI MUDA
Anggota masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi dalam melaksanakan Program KB Nasional dan pembangunan keluarga sejahtera dilingkungannya. Generasi muda yang ada di setiap desa minimal 1 orang yang dapat mengajak generasi muda lainnya sebanyak lebih dari 10 orang untuk melembagakan Keluarga Berkualitas 2015.

KADER KB
Anggota masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi dalam pelaksanaan Program KB Nasional

KADER PIKET
Kader yang bertugas mengasuh anak balita yang kebetulan ikut orang tuanya datang ke tempat penyuluhan BKB, dengan harapan agar anak tidak mengganggu orang tua peserta maupun jalannya penyuluhan BKB

KAGUM UTAMA GENERASI MUDA
Kader yang telah mempunyai anggota binaannya, minimal 10 orang generasi muda yang secara terus menerus membantu gerakan KB di lapangan

KANALIS SERVIKALIS
Saluran yang terdapat dalam leher rahim.

KANKER
Pertumbuhan yang tidak normal dari sel sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.

KANKER ALAT REPRODUKSI
Pertumbuhan sel yang tidak normal dari alat reproduksi pria dan atau wanita, jenisnya antara lain: kanker leher rahim, kanker indung telur, kanker kelenjar prostat, kanker testis

KARANG GIZI
Pekarangan yang dimanfaatkan untuk memperoleh bahan makanan bergizi

KARANG TARUNA
Wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggungjawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda wilayah desa/kelurahan, bergerak terutama dalam bidang kesejahteraan sosial, yang secara fungsional dibina dan dikembangkan oleh Depsos

KARANG WERDA
Adalah wadah bagi para Usia Lanjut (Karang = wadah; werda = usia lanjut) merupakan wadah bagi para usia lanjut atau suatu perkumpulan yang berada di suatu wilayah pedesaan / kelurahan dengan anggota para usia lanjut di wilayah tersebut

KARYA TULIS ILMIAH PENELITIAN DIKLAT
Karya tulis seseorang atau kelompok orang yang membahas tentang suatu pokok bahasan yang merupakan hasil penelitian diklat.

KARTU KEMBANG ANAK (KKA)
Adalah kartu yang digunakan untuk mencatat dan memantau perkembangan anak dalam pola asuh tumbuh kembang anak Balita yang dapat diketahui dengan menilai perkembangan kemampuan anak dalam melakukan gerak motorik halus, gerak motorik kasar, komunikasi pasif, dan komunikasi aktif sesuai dengan perkembangan umurnya

KARTU MENUJU SEHAT (KMS) LANSIA.
Adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan KMS untuk memantau dan menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di kelompok Usia Lanjut atau Puskesmas

KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BALITA.
Adalah kartu yang digunakan untuk mencatat dan memantau pertumbuhan anak dalam pola asuh tumbuh kembang balita yang dapat diketahui dengan menilai perkembangan berat badan anak yang bersangkutan

KASUS RUJUKAN
Suatu kejadian atau perasaan yang dialami oleh peserta KB terhadap pemakaian alat kontrasepsi yang tidak dapat langsung ditangani di tingkat pelayanan KB tertentu dan dikirim ke tingkat pelayanan KB yang lebih tinggi.

KAVUM DOUGLASI
Ruangan antara dinding belakang rahim dan saluran pelepasan (rektum).

KAVUM UTERI
Ruangan yang terdapat di dalam rahim.

KWASIORKHOR
Gangguan kesehatan oleh sebab kekurangan protein

KB KESEHATAN
Penyatuan/penyerasian dinamis dari program KB, KIA, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare untuk saling mendukung dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama. Tujuannya adalah untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi dan balita serta angka kelahiran dalam rangka mempercepat terwujudnya NKKBS

KB KESEHATAN TRANSMIGRASI
Program KB-Kesehatan yang dilaksanakan dan ditujukan untuk masyarakat di daerah transmigrasi yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan transmigran dan kesertaan ber-KB bagi pasangan usia subur.

KB LESTARI
Peserta keluarga berencana yang sudah memakai salah satu alat/obat kontrasepsi minimal 5 tahun berturut-turut.

KB LINGKARAN BIRU (LIBI)
Salah satu aspek kegiatan KB mandiri dengan melalui strategi pemasaran sosial. Dalam program ini BKKBN bersama mitra kerja dari instansi pemerintah yang lain, instansi swasta, organisasi profesi, lembaga masyarakat dan institusi masyarakat membantu memasarkan tempat-tempat pelayanan KB dan alat-alat kontrasepsi tertentu. Untuk tempat-tempat pelayanan KB mandiri ini digunakan logo lingkaran biru, seperti dokter dan bidan praktek swasta serta apotik.

KB MANDIRI
Pelaksanaan KB dari seseorang atau kelompok yang tidak tergantung dari orang atau pihak lain.

KB PEDESAAN
Program KB yang ditujukan untuk masyarakat yang ada di desa.

KB PERKOTAAN
Program KB yang ditujukan untuk masyarakat yang ada di wilayah kota

KB PERUSAHAAN
Program KB yang ditujukan dan dilaksanakan di tempat kerja (perusahaan) dan di masyarakat sekitarnya

KEADAAN GIZI
Keadaan kesehatan sebagai akibat dari kualitas makanan yang digunakan.

KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER (KKG)
Suatu kondisi yang setara, sejajar dan seimbang secara harmonis dalam hubungan kerjasama antara laki-laki dan perempuan

KEBIJAKSANAAN ANTI NATALIS
Kebijaksanaan pemerintah, masyarakat atau sekelompok masyarakat untuk memperlambat pertumbuhan penduduk dengan usaha membatasi/ menurunkan jumlah kelahiran.

KEBIJAKSANAAN PRO NATALIS
Kebijaksanaan pemerintah, masyarakat atau sekelompok masyarakat untuk mempercepat pertumbuhan penduduk dengan usaha menaikkan jumlah kelahiran

KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN
Rentetan aturan-aturan atau tindakan yang dirumuskan oleh bermacam pranata sosial termasuk pemerintah yang dengan sengaja ataupun tidak, data mempengaruhi perubahan penduduk. Bagi Indonesia kebijaksanaan kependudukan telah dirumuskan dalam GBHN. Kebijaksanaan kependudukan yang perlu ditangani antara lain meliputi :
- Bidang-bidang pengendalian kelahiran;
- Penurunan tingkat kelahiran terutama kematian anak-anak;
- Perpanjangan harapan hidup;
- Penyebaran penduduk yang lebih serasi dan seimbang;
- Pola urbanisasi yang lebih berimbang dan merata;
- Perkembangan dan penyebaran angkatan kerja.
KEGAGALAN KONTRASEPSI
Adalah terjadinya kehamilan pada saat menggunakan alat/obat kontrasepsi secara benar

KEGUGURAN
Kegagalan / kehamilan kandungan yang tidak disengaja.

KEHAMILAN EKTOPIK
Kehamilan yang tumbuh di luar tempatnya yang normal (dalam rongga rahim). Kehamilan ekstrauterine : kehamilan yang tumbuh di luar rongga rahim

KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
Kehamilan yang dialami oleh seorang wanita yang sebenarnya belum menginginkan atau sudah tidak menginginkan hamil.

KEHAMILAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN
Kehamilan yang dialami oleh seorang wanita dimana sebenarnya wanita tersebut tidak/belum mengharapkan untuk hamili pada waktu tersebut

KEHAMILAN PREMATUR
Kehamilan yang menghasilkan bayi lahir hidup dengan lama kehamilan 20 – 28 minggu dan berat badan kurang dari 2,5 kg.

KELAHIRAN TERCEGAH
Jumlah kelahiran yang secara teoritis dapat tercegah karena adanya pemakaian kontrasepsi.

KELAHIRAN TIDAK DIINGINKAN
Kelahiran yang terjadi pada seorang wanita, dimana sebenarnya belum atau sudah tidak ingin mempunyai anak lagi.

KELOMPOK KB PRIA
Adalah kelompok pria/suami yang mempunyai minat dalam upaya meningkatkan partisipasi pria dalam KB dan Kesehatan Reproduksi, dengan anggota baik para suami yang sudah menjadi peserta KB pria maupun para pria/suami yang bukan peserta KB pria. Kelompok ini diharapkan dapat menjadi kader dan motivator dalam rangka peningkatan partisipasi pria dalam KB dan Kesehatan Reproduksi

KELOMPOK KEGIATAN (POKTAN)
Adalah kelompok masyarakat yang melaksanakan dan mengelola kegiatan ekonomi produktif keluarga (seperti UPPKS, Takesra/Kukesra) dan kegiatan bina keluarga sejahtera (BKMM, BKB, BKR, BKD dan BKL) serta kegiatan Posyandu. PIKSA, PAKBD yang berada di tingkat desa/kelurahan ke bawah

KELOMPOK PENIMBANGAN
Wadah pelayanan penimbangan anak dibawah umur lima tahun (Balita) dilangsungkan.


KELOMPOK LANJUT USIA (LANSIA)
Wadah pelayanan kepada penduduk lanjut usia di masyarakat dimana proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swasembada masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif

KELOMPOK KB
Adalah wadah organisasi seluruh keluarga yang berada dilingkungan RT, yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan / mengelola Program KB Nasional di tingkat RT

KELUARGA
Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami isteri atau suami isteri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Secara implisit dalam batasan ini adalah anak yang belum menikah

KELUARGA BERENCANA
Adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera

KELUARGA BERKUALITAS
Keluarga-keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, mempunyai jumlah anak ideal, berwawasan ke depan dan bertanggungjawab

KELUARGA BESAR
Keluarga yang terdiri dari ayah ibu, anak-anak yang sudah menikah dan lain-lain orang yang masih ada hubungan atau tidak ada hubungan darah. Dengan kata lain keluarga besar ini selalu terdiri dari satu keluarga inti yang diperluas dengan orang lain baik ada/tidak ada hubungan darah keturunan

KELUARGA KECIL
Adalah keluarga yang jumlah anggotanya ideal, yang memungkinkan terwujudnya kesejahteraan dan kebahagiaan, baik bagi keluarga maupun bagi masyarakat

KELUARGA MUDA MANDIRI
Suatu program untuk merangsang pasangan muda yang biasanya aktif dalam gerakan Karang Taruna, Pramuka dan lainnya, agar tetap tinggal dan membangun di desanya, membangun keluarga modern mandiri secara dini

KELUARGA SEJAHTERA
Adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungannya.

Keluarga sejahtera ini dapat diklasifikasikan menurut kelompok sebagai berikut :
1.Keluarga Pra Sejahtera :
2.Keluarga Sejahtera Tahap I
3.Keluarga Sejahtera Tahap II
4.Keluarga Sejahtera Tahap III
5.Keluarga Sejahtera Tahap III Plus

KELUARGA PRA SEJAHTERA
Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan

KELUARGA SEJAHTERA TAHAP I
Keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa baca tulis latin dan keluarga berencana

KELUARGA SEJAHTERA TAHAP II
Keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan perkembangannya (development needs) seperti kebutuhan untuk peningkatan agama, menabung, berinteraksi dalam keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampu memperoleh informasi

KELUARGA SEJAHTERA TAHAP III PLUS
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur (waktu tertentu) memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan serta berperanserta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah raga, pendidikan dan sebagainya

KEMANDIRIAN KELUARGA
Sikap mental keluarga dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pembangunan, mendewasakan usia perkawinan, membina dan meningkatkan ketahanan keluarga, mengatur kalahiran dan mengembangkan kuallitas dan kesejahteraan keluarga berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab.

KEMANDIRIAN PENDUDUK
Adalah sikap mental penduduk dalam mendayagunakan kemampuan dan potensi diri yang sebesar-besarnya bagi dirinya dan pembangunan

KEMANDULAN PRIMER
Keadaan dimana seorang wanita tidak pernah mempunyai anak/melahirkan anak


KEMANDULAN SEKUNDER
Keadaan seorang wanita yang tidak pernah mempunyai anak/melahirkan anak lagi setelah ia mempunyai anak tertentu (satu anak atau lebih).

KEMANDULAN SUKARELA
Keadaan dimana seorang wanita tidak akan melahirkan lagi, keadaan ini bukan semata-mata karena faktor alamiah, tetapi adanya suatu hal yang mereka inginkan hal itu terjadi pada dirinya.

KEMATIAN ANAK
Peluang untuk meninggal antara umur satu tahun dan sebelum tepat umur lima tahun

KEMATIAN BAYI
Peluang untuk meninggal antara kelahiran dan sebelum umur tepat umur satu tahun

KEMATIAN IBU HAMIL DAN MELAHIRKAN
Kematian yang terjadi selama masa kehamilan, persalinan, atau sampai dua bulan setelah berakhirnya kehamilan

KEMATIAN NEONATAL
Peluang untuk meninggal dalam bulan pertama setelah lahir

KEMITRAAAN USAHA
Kerjasama yang sejajar dalam bidang usaha ekonomi yang didasarkan atas kesukarelaan untuk mencapai keuntungan dari pihak-pihak yang bermitra secara optimal.

KEY STAKEHOLDER ADVOKASI
Pembuat/pelaksana kebijakan publik sebagai sasaran advokasi yang dapat membuat/mengeluarkan/melaksanakan kebijalan publik untuk mendukung keberhasilan Program KB Nasional

KENAIKAN FERTILITAS
Kenaikan jumlah kelahiran dalam suatu masyarakat selama jangka waktu tertentu

KEPADATAN PENDUDUK
Angka yg menunjukkan banyaknya jumlah penduduk dalam tiap satuan luas wilayah. Kepadatan penduduk biasanya dinyatakan dalam jumlah jiwa dalam setiap Km2.

KEPALA KELUARGA
Laki-laki atau perempuan yang berstatus kawin, atau janda/duda yang mengepalai suatu keluarga yang anggotanya terdiri dari istri/suami dan atau anak –anaknya.

KEPENDUDUKAN
Hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas penyebaran, kualitas kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan penduduk tersebut.

KEPEDULIAN SOSIAL
Merupakan keterlibatan pihak yang satu kepada pihak lain dalam turut merasakan apa yang dirasakan dan dialami orang atau kelompok lain.

KEPUTIHAN
Cairan yang keluar dari liang sanggama yang putih kehijau – hijauan, kecoklatan atau kemerahan, kadang disertai bau yang tidak enak dan rasa gatal, disebabkan jamur dan parasit.

KESEHATAN
Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial serta bukan hanya semata-mata bebas dari penyakit.

KESEHATAN MATERNAL
Tingkat kesehatan ibu pada waktu hamil, saat persalinan dan masa nifas baik persalinan tersebut dilakukan di rumah maupun di tempat pelayanan kesehatan.

KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistim dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit atau kecacatan.

KESEHATAN SEKSUAL
Keadaan secara mental dan fisik untuk melakukan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan yang diikat tali perkawinan yang sah

KESEHATAN KELUARGA
Kesehatan kelompok individu yang terkait dalam satu kesatuan biologik-sosial budaya, mencakup segi kesehatan jasmani, rohani dan sosial.

KESEHATAN USIA LANJUT
Kesehatan mereka yang berusia 60 tahun atau lebih, baik jasmani, rohani dan sosial.

KESELAMATAN IBU
Upaya untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu akibat kehamilan dan persalinan.

KETAHANAN KELUARGA
Kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketanggungan serta mengandung kemampuan fisik-materiil dan psikis-mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.

KETIDAK SUBURAN
Ketidakmampuan menghasilkan anak/keturunan, baik primer maupun sekunder, ketidakmampuan untuk menghasilkan pembuahan (konsepsi) dalam suatu jangka waktu tertentu biasanya 18 bulan.


KETIDAKSUBURAN PRIMER
Ketidak mampuan yang ditujukan seorang wanita yang tidak pernah mengalami pembuahan (konsepsi) atau seorang laki-laki yang tidak dapat membuktikan kesuburan mereka.

KEUANGAN MIKRO
Berbagai pelayanan keuangan mikro seperti simpanan, pinjaman, pembayaran, transfer dana, asuransi dan lainnya yang dikembangkan bersama, dan diperuntukkan bagi masyarakat miskin, keluarga berpenghasilan rendah dan pengusaha mikro yang dilakukan oleh lembaga keuangan mikro dengan menggunakan sistem dan proses yang paling sesuai dengan kontekstual.

KEWIRAUSAHAAN
Adalah kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan atau peluang pasar dengan melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif dibidang barang ataupun jasa.

KINERJA
Adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau suatu tujuan

KISTA
Rongga (ruangan) dalam tubuh atau bisa disebut tumor yang berisi cairan.

KLINIK
Tempat yang mempunyai ruangan pemeriksaan dan peralatan medis/non medis serta tenaga medis dan para medis untuk memberikan pelayanan kesehatan

KLINIK KB
Klinik yang memberikan pelayanan KB dengan persyaratan peralatan dan tenaga tertentu.

KLINIK KB LENGKAP
Klinik KB yang dipimpin oleh minimal seorang bidan/paramedis terlatih dan melayani semua cara KB kecuali implant dan kontap.

KLINIK KB PARIPURNA
Klinik KB yang dipimpin oleh seorang dokter terlatih yang dapat melayani semua cara KB dan dapat juga melayani rekanalisasi dan infertilitas

KLINIK KB SEDERHANA
Klinik KB yang dipimpin oleh minimal seorang paramedis yang melayani cara-cara KB pil, suntik, kondom dan obat vagina.

KLINIK KB SEMPURNA
Klinik KB yang dipimpin oleh seorang dokter terlatih KB yang melayani semua cara Keluarga Berencana.

KOAGULASI
Proses pembekuan darah

KOHOR KELAHIRAN
Banyaknya kelahiran hidup yang terjadi dalam suatu periode tertentu.


KOMPLIKASI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI
Adalah gangguan kesehatan yang dialami oleh peserta KB sebagai akibat dari pemakaian alat kontrasepsi, komplikasi dibedakan kedalam 2 macam komplikasi yaitu :
b. Komplikasi berat adalah gangguan kesehatan akibat pemakaian alat kontrasepsi yang harus dilayani secara intensif dan perlu perawatan.
c. Komplikasi ringan adalah gangguan kesehatan akibat pemakaian alat kontrasepsi yang harus dilayani lebih lanjut, karena tidak perlu perawatan

KOMUNIKASI
Suatu proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti diantara individu-individu, atau suatu proses saling berbagi atau menggunakan informasi secara bersama diantara komunikator dan komunikan dalam proses informasi.

KONDOM (KARET KB)
Salah satu alat kontrasepsi yang terbuat dari karet (lateks) berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma yang dikeluarkan pria pada saat sanggama sehingga tidak tercurah ke dalam vagina.

KONSELING - KB
Bentuk percakapan dua arah antara klien dengan petugas KB yang dilakukan dengan sengaja yang bertujuan untuk membantu klien, dimana petugas memberikan penjelasan lengkap, yang diperlukan berkaitan dengan pemilihan jenis alat/obat kontrasepsi sehingga klien mampu membuat keputusan sesuai dengan keinginannya..

KONSELOR GENERASI MUDA
Orang-orang yang mempunyai kemauan memberikan saran pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh remaja, biasanya mereka juga adalah generasi muda.

KONSEPSI
Penyatuan sel telur dengan sperma (pembuahan)

KONTRA INDIKASI
Petunjuk yang melarang digunakannya suatu cara pengobatan penyakit/suatu tindakan.

KONTRAKSI
Peristiwa memendeknya serabut-serabut otot.

KONTRASEPSI
Obat/alat untuk mencegah terjadinya konsepsi.(kehamilan). Jenis kontrasepsi ada dua macam, yaitu kontrasepsi yang mengandung hormonal (pil, suntik dan implant) dan kontrasepsi non hormonal (IUD, Kondom)

KONTRASEPSI ALAMIAH
Cara-cara ber KB tidak dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi modern.

KONTRASEPSI MANTAP (KONTAP)
Metode operasi wanita (tubektomi) atau metode operasi pria (vasektomi).

KONTRASEPSI PASCA KEGUGURAN
Program pelayanan kontrasepsi khusus bagi yang baru saja mengalami keguguran, perlu segera diberikan karena ovulasi dapat terjadi sebelas hari sesudah terapi keguguran/abortus sebelum haid berikutnya.

KOORDINASI
saha mengintegrasikan, mensinkronkan dan mengaplikasikan suatu kegiatan melalui komunikasi yang harmonis, penyesuaian dan pengaturan yang baik. Seperti :
- Koordinasi aktif : Program KB yang dilaksanakan oleh berbagai unsur pelaksana, baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat yang dikoordinasikan pelaksanaannya di bawah satu badan.
- Badan yang mengkoordinasikan pelaksanaan KB, melakukan koordinasi aktif dengan turut langsung melakukan kegiatan-kegiatan yang bukan merupakan fungsi spesifik dari salah satu unsur pelaksana Program KB Nasional.

KREDIT USAHA KELUARGA SEJAHTERA (KUKESRA)
Adalah kredit lunak yang diberikan kepada Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (alasan ekonomi) yang telah memiliki Tabungan Keluarga Sejahtera (Takesra) dan tergabung dalam kelompok usaha /UPPKS

KUALITAS KELUARGA
Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai agama yang merupakan dasar untuk mencapai keluarga sejahtera

KUALITAS LINGKUNGAN KELUARGA
Adalah seluruh aspek fisik dan non fisik yang ada dilingkungan masing-masing keluarga termasuk hubungan timbal balik antar anggota keluarga, antar keluarga, masyarakat dan alam sekitarnya secara baik dan benar sesuai adat istiadat dan norma-norma agama.

KUKESRA MANDIRI
Kredit Usaha ekonomi produktif yang diberikan melalui lembaga keuangan mikro (LKM), bank perkreditan rakyat dan atau bank lain yang ditunjuk kepada kelompok UPPKS yang sudah berhasil dan atau kelompok UPPKS baru yang potensial menjadi usaha kecil menengah guna mendorong meningkatkan kemampuan usahanya.

KUALITAS PENDUDUK
Adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian dan layak.
KULDOSKOPI
Tindakan meneropong rongga di belakang rahim (kavum douglasi) melalui alat kuldoskopi dengan menembus jaringan fernikus posterier.

KUNJUNGAN ULANGAN
Kunjungan yang dilakukan peserta KB ke rumah sakit/rumah bersalin, klinik dan tim medis keliling baik untuk mendapatkan alat kontrasepsi ulangan maupun pemeriksaan rutin atau untuk konsultasi, ganti cara dan sebagainya

KURANG GIZI
Kekurangan zat makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta melakukan fungsinya.

KURETASI
Mengeruk permukaan dalam suatu organ yang berongga dengan memakai alat yang disebut kuret.

L

LABIUM MAJUS
Bila disebut kedua-duanya adalah labia mayora, yaitu lipatan kulit yang berambut di tepi kanan atau kiri lobang kelamin wanita ( vagina).

LABIUM MINUS
Bibir kecil, bila disebut kedua-duanya adalah labia minora, yaitu lipatan selaput lendir di sebelah dalam labia mayora

LAHIR HIDUP
Peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misalnya : bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot

LAHIR MATI
Kelahiran seseorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan

LAKIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistimatis dan melembaga. LAKIP dibuat setiap tahun oleh setiap lembaga/instansi Pemerintah (termasuk BKKBN) sampai dengan jajaran Eselon II.

LAKTASI
Suatu periode menyusui pada mamalia dan manusia. Pengeluaran susu dari kelenjar susu.


LAMIN KELUARGA
Balai Musyawarah, Informasi dan Rujukan Keluarga . Tempat/wadah berkumpulnya para kader KB dan KS dalam rangka untuk memusyawarahkan, memberikan informasi dan pelayanan KB serta pelayanan usaha peningkatan pendapatan keluarga. LAMIN berbentuk bangunan rumah tradisional yang mempunyai arsitektur kebudayaan Dayak Kalimantan Timur

LANJUT USIA (LANSIA)
Adalah seorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas (pasal 1, UU No.13/1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia)

LAPARASKOPI
Alat berbentuk teropong untuk melakukan berbagai macam pemeriksaan/tindakan di dalam rongga perut., contoh : pemotongan saluran telur pada tubektomi

LATIHAN DASAR KHUSUS
Latihan pemula yang bersifat orientasi khusus dan mendasar tentang program, suatu tugas bidang garapan dalam pelaksanaan Program KB Nasional bagi pengelola/pelaksana program baik di lingkungan BKKBN maupun Unit Pelaksana

LATIHAN DASAR UMUM (LDU)
Latihan pemula yang bersifat orientasi umum dan mendasar tentang Program KB Nasional terutama bagi mereka yang akan menangani tugas-tugas KB secara komprehensif (menyeluruh).

LATIHAN MANAJEMEN UMUM (LMU)
Latihan pemula atau peningkatan tentang sistem pengelolaan (manajemen) yang bersifat umum baik yang dikaitkan maupun tidak dengan Program KB Nasional.

LATIHAN PENYEGAR(REFRESHING)
Suatu kegiatan yang memberikan kesempatan belajar yang bertujuan menyegarkan kemampuan dan ketrampilan di luar pendidikan umum yang berlaku dengan lebih mengutamakan praktek dari pada teori.

LIBIDO
Hasrat untuk melakukan hubungan seksual

LIMA POLA
Suatu pola pembinaan yang dilakukan oleh petugas secara berjenjang terhadap PPKBD, Sub-PPKBD, Kelompok Peserta KB, Dasa Wisma, Pancawisma dan calon peserta KB.

LINGKAR LENGAN ATAS (LILA)
Lingkaran lengan atas adalah suatu cara untuk menghitung skala gizi wanita usia subur, baik ibu hamil maupun calon ibu untuk mengidentifikasi wanita yang mempunyai resiko melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR). Pengukuran dilakukan dengan PITALILA yang berwawasan merah putih.


LINGKARAN BIRU (LIBI)
Suatu logo pelayanan KB mandiri oleh dokter dan bidan praktek swasta serta apotik yang melayani alat kontrasepsi untuk KB mandiri. Dicanangkan tahun 1987 oleh Presiden Soeharto, ide dasar dari Kepala BKKBN DR.Haryono Suyono, desain logo oleh PT Fortune, meliputi enam jenis alat kontrasepsi dan setiap jenis terdiri dari berbagai macam, yakni Pil, suntik, IUD, Implant, Kondom, Tissue KB. Penjualan dilakukan oleh pihak swasta.

LINGKARAN EMAS (LIMAS)
Dicanangkan tanggal 12 Juli 1992 oleh Presiden Soeharto, ide dasar dari Kepala BKKBN Dr. Haryono Suyono, desain logo oleh PT Fortune, meliputi enam jenis alat kontrasepsi dan setiap jenis terdiri dari berbagai macam (merk) yakni : Pil, Suntikan, IUD, Implan (susuk KB), Kondom dan Tissue KB (intravag), penjualan dilakukan oleh swasta, harga jual sama dengan LIBI. Lingkaran Emas ini merupakan perluasan dari pelayanan Lingkaran Biru atau memberikan pelayanan kontrasepsi yang lebih lengkap

LINGKUNGAN
Kesatuan ruang dengan segala benda daya, keadaan dan mahluk hidup di dalamnya termasuk manusia dan perilakunya.

LINGKUNGAN FISIK
Kesatuan ruang dengan segala isinya baik yang bersifat biotik (mahluk hidup) maupun yang abiotik (benda) termasuk daya dan keadaan

LINGKUNGAN FISIK KELUARGA DI DALAM RUMAH
Lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan fisik, meliputi kesehatan, kebersihan dan kenyamanan keluarga. Lingkungan keluarga ini dicirikan dengan pola hidup sehat dan bersih, serta memberikan perlindungan dalam kehidupan keluarga.

LINGKUNGAN KELUARGA
DI LUAR RUMAH
Semua lingkungan yang berkaitan dengan alam sekitarnya yaitu tumbuh – tumbuhan dan hewan yang dapat menunjang kehidupan keluarga.

LINGKUNGAN HIDUP
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

LINGKUNGAN KELUARGA
Seluruh aspek hidup dan kehidupan yang ada di masing-masing keluarga termasuk hubungan timbal balik antar anggota keluarga, antar keluarga serta dengan masyarakat dan alam sekitarnya

LINGKUNGAN NON FISIK
Kesatuan ruang dng. berbagai perilaku dari semua manusia yang ada di dalamnya


LINI LAPANGAN
Aktifitas penyelenggaraan operasional Program KB Nasional di wilayah yang paling dekat dengan klien yakni Kabupaten/kota ke bawah

LIPPES LOOP
Jenis AKDR/IUD, terbuat dari plastik halus berukuran kecil, sedang dan besar, berbentuk spiral, dipasang di dalam rahim ibu untuk mencegah terjadinya kehamilan.

M

MAKANAN POKOK / UTAMA
Makanan utama sehari-hari yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup biologis.

MANGGALA KARYA KENCANA
Penghargaan yang diberikan kepada tenaga program yang telah melakukan karya yang menonjol dalam pengembangan konsepsi, inovasi dan sistem yang bermanfaat bagi program keluarga berencana dan pembangunan keluarga sejahtera.

MANUNGGAL KB-KES ABRI
Pelaksanaan Program KB Nasional secara terpadu dengan program kesehatan dan dilaksanakan bersama-sama dengan Departemen Kesehatan, BKKBN dan ABRI

MARASMUS
Gangguan kesehatan oleh sebab kekurangan kalori

MASA AMAN
Masa dalam siklus haid wanita usia subur, bila melakukan senggama tidak akan menghasilkan konsepsi atau kehamilan.

MASA AMENORE LAKTASI (MAL)
Masa menyusui atau Metode Amenore Laktasi yaitu menggunakan masa menyusui sebagai metode Keluarga Berencana yang bersifat sementara.

MASA GESTASI
Masa janin dalam kandungan ibunya, yaitu sejak mulai konsepsi sampai dengan keluarnya janin dari rahim ibunya.

MASA MENYUSUI
Masa bagi seorang ibu menyusukan dari payudara kepada bayinya atau anaknya.

MASA PASCA PERSALINAN
Masa nipas, yaitu masa mulai dari saat persalinan selesai sampai 42 hari kemudian. Masa pasca persalinan mencakup :
- Masa pasca persalinan dini.
- Masa dari saat persalinan selesai sampai 24 jam kemudian
- Masa pasca persalinan lanjut, masa dari 24 jam dari saat persalinan sampai dengan 42 hari kemudian

MASA REPRODUKSI
Masa antara awal seorang wanita mulai mendapat haid (menorrhea) sampai akhir pubertas atau seorang wanita tidak haid lagi/menopouse, biasanya pada usia 15-49 tahun.

MASA SUBUR)
Hari prakiraan terjadinya ovulasi (lepasnya sel telur dari indung telur)

MASYARAKAT
Kelompok orang yang tinggal menetap dalam suatu wilayah, yang berinteraksi menurut kesamaan pola tertentu, diikat oleh kepentingan yang sama yang keberadaannya berlangsung secara terus menerus dengan suatu rasa identitas bersama.

MASYARAKAT MISKIN
Penduduk yang berdasarkan ketetapan pemerintah berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, termasuk KB (khusus bagi pasangan suami istri), yang disubsidi oleh pemerintah dengan identitas yang harus dimiliki berupa kartu ASKESKIN atau kartu miskin lainnya

MASYARAKAT RENTAN
Penduduk yang dalam berbagai matranya tidak atau kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensinya sebagai akibat dari keadaan fisik dan non fisiknya

MATI
Hilangnya tanda-tanda kehidupan secara permanen yang dapat terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup terjadi. Yang dimaksud dengan tanda-tanda kehidupan,misalnya : bernafas, denyut jantung, gerakan tubuh dan sebagainya. Dalam hal ini kematian hanya dapat terjadi apabila didahului oleh kelahiran hidup.

MATI HAID (MENOPAUSE)
Batas akhir dari masa reproduksi seorang wanita yang dinyatakan dengan berhentinya haid untuk selamanya. Biasanya keadaan ini terjadi pada wanita umur 46-50 tahun. Mati haid (menopause) disebut juga baki

MENARCHE
Haid yang terjadi untuk pertama kali.

MENORAGIA
Darah haid yang lebih banyak dari biasanya

MENSTRUASI
Pendarahan rahim yang fisiologik, secara berkala dengan selang waktu kurang lebih 4 minggu terjadi pada wanita yang tidak hamil pada masa reproduksi.

MERUJUK
Melimpahkan suatu masalah (pasien, kasus, beban) kepada pihak lain untuk penanganan yang lebih baik.

METODA CHANDRA DEMING
Suatu metode perkiraan jumlah yang sebenarnya dari seluruh kejadian di dalam kegiatan pengumpulan data kejadian vital. Dengan diketahui jumlah yang sebenarnya dari seluruh kejadian, maka kelengkapan dari masing-masing cara pengumpulan kejadian-kejadian vital dapat dihitung. Salah satu kelemahan dari penerapan metode chandra deming ini di dalam praktek ialah sulit sekali untuk mengusahakan agar satu cara pengumpulan data benar-benar independen terhadap cara lainnya. Hal ini dapat diatasi kalau pada setiap tahap kegiatan pengumpulan data diadakan pengawasan yang ketat pelaksanaanya

METODA KONTRASEPSI
Cara /alat untuk menjarangkan atau mencegah terjadinya konsepsi.

METODA KONTRASEPSI PRIA
Cara untuk menjarangkan atau mencegah terjadinya konsepsi yang khusus digunakan oleh pria, misalnya : kondom

METODE KONTRASEPSI EFEKTIF TERPILIH (MKET)
Yaitu AKDR (IUD), Implant (Norplant/Susuk KB), dan Kontap (Vasektomi, Tubektomi)

METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)
Metode kontrasepsi Jangka Panjang ( yaitu : IUD, Implant/susuk KB, Medis operasi pria dan Wanita)

METRORAGIA
Pendarahan rahim abnormal di luar siklus haid.

MIGRAINE
Rasa sakit pada satu sisi kepala, yang hilang timbul secara berkala terutama sepanjang daerah syaraf kelima, diikuti dengan gangguan penglihatan, mual, muntah dan gangguan sensorik lainnya.

MIGRASI
Perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain, baik melewati batas politis negara maupun administrasi, dengan tujuan untuk menetap. Migrasi sering pula diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu tempat ke tempat yang lain, sedangkan orang yang melakukan migrasi disebut migran.

MIGRASI ANTAR SENSUS
Migrasi yang terjadi antara dua sensus penduduk, misalnya migrasi yang terjadi antara tahun 1971 dan 1980.

MIGRASI BARU
Migrasi yang terjadi pada akhir suatu periode waktu tertentu, biasanya digunakan referensi waktu lima tahun atau kurang.

MIGRASI BERANTAI
Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang diikuti oleh penduduk daerah asalnya. Perpindahan demikian terjadi apabila rombongan atau orang yang pertama berhasil dan menarik saudara, teman atau tetangga di daerah asalnya.

MIGRASI BRUTO
Jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar

MIGRASI INTERN
Perpindahan penduduk dari suatu daerah (Propinsi atau Kabupaten) ke daerah lain dalam satu negara

MIGRASI INTERNASIONAL
Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi internasional dibedakan menjadi:
- Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu Negara
- Imigrasi, yaitu masuknya penduduk ke suatu Negara
- Angka imigrasi, yaitu angka yang menunjukkan banyaknya emigran yang
meninggalkan negara asal pada suatu tahun tertentu per 1000 penduduk negara asal.

MIGRASI KELUAR
Perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of original) tertentu per 1000 penduduk negara asal.

MIGRASI KOLEKTIF
Migrasi yang dilakukan dalam suatu keluarga.

MIGRASI MASUK
Masuknya penduduk ke satu daerah tempat tujuan (Area of destination)

MIGRASI MUSIMAN
Penduduk yang berpindah tempat tinggal pada musim tertentu untuk bekerja, misalnya setelah habis musim tanam padi petani meninggalkan tempat tinggalnya untuk bekerja di tempat lain.

MIGRASI NETO (NET MIGRATION)
Selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar. Apabila migrasi masuk lebih besar dari pada migrasi keluar, maka disebut migrasi netto positif. Sedangkan jika migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi masuk di sebut migrasi netto negatif. Ukuran yang digunakan adalah : Angka migrasi netto, yaitu angka yang menunjukkan selisih antara migran masuk ke satu daerah dan banyaknya migran keluar dari daerah tersebut per 1000 penduduk daerah tersebut

MIGRASI PAKSAAN
Migrasi yang dilakukan secara paksa baik oleh penguasa maupun oleh sumber bahaya lain, misalnya karena gangguan keamanan oleh gerombolan pengacau, penduduk suatu daerah terpaksa pindah atau dipindahkan.

MIGRASI PARSIAL
Migrasi yang terjadi antara dua daerah

MIGRASI PERKAWINAN
Migrasi yang terjadi karena perkawinan, misalnya seorang perempuan harus meninggalkan daerahnya karena kawin dengan lelaki yang berasal dari daerah lain atau sebaliknya.

MIGRASI PERORANGAN
Migrasi yang dilakukan secara perorangan

MIGRASI SIRKULAR
Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah yang lain dengan maksud untuk menetap sementara dan kembali lagi ke asal yang jangka waktunya kurang dari 3 bulan (79 hari). Misalnya, migrasi musiman merupakan satu jenis migrasi sirkulasi.

MIGRASI SEMASA HIDUP
Mereka yang pada waktu sensus/survei bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan daerah kelahirannya.

MINI LOKAKARYA (MINILOK)
Yaitu suatu pertemuan yang dilakukan antara dokter, bidan, PPLKB, PLKB, PPKBD, Sub-PPKBD dan kader di Puskesmas atau tempat pertemuan lainnya sebelum melakukan kegiatan pelayanan atau TKBK (Tim KB Keliling).

MINI SURVEI
Suatu survei yang diharapkan dapat memberikan informasi terbatas (kurang lebih 10 variabel) secara cepat, akurat dan dengan biaya yang murah

MOBIL UNIT PELAYANAN KB
Adalah fasilitas pelayanan KB bergerak yang dipergunakan oleh suatu tim pelayanan profesional, mencakup satu unit mobil guna mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya masyarakat di daerah yang sulit atau yang tidak memiliki fasilitas kesehatan.

MOBILITAS PENDUDUK
Adalah gerak keruangan penduduk dengan melewati batas administrasi Daerah Tingkat II.

MONITORING
Proses pengamatan atau pengecekan secara berkelanjutan terhadap suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan dan pengelolaan Program Keluarga Berencana Nasional.

MORBIDITAS
Keadaan sakit, yaitu adanya penyimpangan dari keadaan kesehatan yang normal. Definisi sehat (yang normal) menurut WHO adalah sejahtera fisik, mental dan sosial dan bukan hanya semata-mata bebas penyakit.
MORTALITAS
Angka kematian

MOTIVASI KB
Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak untuk mengikuti/melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Dalam hal ini khusus untuk menarik masyarakat untuk mencapai peserta KB.

MOTIVATOR
Orang yang melakukan motivasi.

M O U
Memorandum of Understanding, yaitu suatu perjanjian kerjasama antara dua pihak. Misalnya : antara BKKBN dengan instansi lain/sektor swasta, Indonesia dengan Vietnam dalam program KB. dan sebagainya.

MUKUS SERVIKS
Lendir yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar leher rahim.

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
Pertemuan LKMD yang dihadiri oleh seluruh warga desa yang berfungsi sebagai manusia sumber untuk membantu anggota kelompok kerja yang telah melaksanakan pengamatan sederhana

N

NASEHAT PERKAWINAN
Kegiatan dimana terjadi pertukaran informasi untuk memecahkan masalah perkawinan antara calon suami-istri dengan pihak yang mempunyai keahlian untuk memecahkan masalah tersebut.

NATALITAS
Situasi melekatnya hasil konsepsi pada selaput lendir rahim untuk selanjutnya berkembang menjadi janin

NAUSEA
Gejala mual-mual rasa ingin muntah

NATURE
Paham yang berpendapat bahwa perbedaan peranan antara perempuan dan laki-laki kerena ada perbedaan secara biologis.

NEONATAL
Bayi baru lahir hingga berusia 28 hari

NET ENROLLMENT RATIO (NER)
Angka partisipasi murni, yaitu ratio jumlah murid SD usia 7 – 12 tahun, SLTP 13 – 15 tahun, SLTA 16 – 18 tahun dan mahasiswa 19 – 24 tahun dibagi dengan jumlah penduduk usia sekolah berturut-turut usia 7 - 12, tahun, 13 – 15 tahun, 16 -18 tahun, dan 19 -24 tahun

NETRAL GENDER
Kebijakan/program/kegiatan atau kondisi yang tidak memihak pada salah satu jenis kelamin.

NIDASI
Penempelan hasil pembuahan ke dalam endometrium

NORMA
Standard atau ukuran baku yang dipakai oleh komponen pelaksana maupun masyarakat untuk menilai keberhasilan pencapaian Program Keluarga Berencana Nasional. Nilai-nilai yang berlaku pada suatu kelompok sosial tertentu mengenai besarnya keluarga dengan dasar pemikiran tertentu

NORMA BESARNYA KELUARGA
Suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang membudaya dalam diri pribadi, keluarga dan masyarakat yang berorientasi kepada kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.

NORMA KELUARGA KECIL YANG BAHAGIA DAN SEJAHTERA (NKKBS)
Suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang membudaya dalam diri pribadi, keluarga dan masyarakat yang berorientasi kepada kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.

NURTURE
Riset terapan yang dilakukan baik untuk meningkatkan pengelolaan program yang sedang berjalan maupun untuk mencari dan menguji coba terobosan baru. Riset seperti ini biasanya dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama mengidentifikasi serta memperinci masalah. Tahap kedua merancang dan menguji coba jalan keluar untuk mengatasi masalah, dan tahap ketiga adalah mengevaluasi sampai seberapa jauh uji coba yang dilakukan mencapai sasaran.

NULIPARA
Seorang wanita yang belum pernah bersalin/melahirkan

O

OBESITAS
Gangguan kesehatan oleh sebab kelebihan gizi

OPERATIONS RESEARCH
Riset ini biasanya dilakukan dalam sekala kecil dan hasilnya menjadi masukan bagi para pengambil keputusan untuk meningkatkan program yang sedang berjalan. Istilah lain yang juga sering dipakai adalah operasional research atau penelitian operasional
OPTIMUM BIRTH SPACING INTERVAL
(Batas Jarak Kelahiran Optimal) adalah batas waktu antar kelahiran yang menghasilkan dampak kesehatan yang terbaik bagi kehamilan, ibu, bayi baru lahir, bayi dan seluruh keluarga. Bukti terkini menunjukkan bahwa batasan waktu terbaik antar kelahiran adalah : 3 hingga 5 tahun setelah kelahiran anak terakhir.

ORAL PIL
Tablet yang diminum oleh wanita untuk mencegah terjadinya kehamilan

ORALIT
Obat untuk penyakit diare yang diminum yang terdiri dari cairan pengganti elektrolit yang hilang.

ORGANISASI PEMBELAJARAN
Organisasi yang mengutamakan anggotanya mampu mengembangkan kapasitasnya secara berkelanjutan dalam mewujutkan hasil yang optimal.

ORGASME
Puncak kenikmatan senggama.

ORIENTASI
Kegiatan penyampaian informasi yang bersifat melekat pada kegiatan operasional program.

ORIFICUM UTERI EKSTERNUM
Lubang terluar dari leher rahim. Lubang ini disebut mulut leher rahim.

OS PUBIS
Bagian tulang yang menonjol di atas kemaluan, biasanya ditutupi oleh rambut kemaluan.

OS SIMPISIS
Pertautan tulang kemaluan kiri dan kanan yang terdapat ditengah-tengah di bagian depan vulva.

OTOT PANGGUL
Otot yang terdapat di daerah panggul.

OVULASI
Peristiwa keluarnya sel telur yang matang dari indung telur.

OVUM
Sel telur yang matang yang dikeluarkan indung telur.

P

PAGUYUBAN KB
Perkumpulan yang beranggotakan para akseptor/peserta KB.

PAKET PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI ESENSIAL
Adalah pelayanan kesehatan reproduksi yang ditujukan untuk masalah-masalah reproduksi yang menjadi prioritas, yaitu mencakup Keluarga berencana, Safe Matherhood, Pencegahan dan menajemen komplikasi Aborsi, PMS dan HIV/AIDS, Pencegahan dan Manajemen infertilitas dan Kesehatan Reproduksi Remaja.

PAKET KESEHATAN REPRODUKSI KOMPREHENSIF
Pelayanan kesehatan reproduksi yang mencakup semua pelayanan tentang masalah kesehatan reproduksi dan seksual yang terjadi pada semua siklus kehidupan mencakup : Kesehatan Bayi dan Anak, Remaja, Infertilitas, Kekerasan terhadap perempuan, Safe Matherhood, PMS dan HIV/AIDS, Penyakit kanker alat reproduksi dan masalah pada usia lanjut seperti osteoporosis.

PANCA KARYA
Strategi Program Keluarga Berencana Nasional dengan sasaran :
1. Mendorong pasangan usia subur yang istrinya belum berusia 30 Th dan atau jumlah anak kurang dari 3 orang mempunyai anak maksimal 2
orang.
2. Membantu pasangan subur yang istrinya sudah berusia lebih dari 30 tahun atau anaknya tiga orang atau lebih agar tidak menambah jumlah anak yang dimilikinya.
3. Mengarahkan generasi muda untuk menghayati keluarga kecil bahagia
sejahtera serta menolong mereka untuk lebih banyak bergiat dalam bidang pendidikan, olah raga, kesenian dan sebagainya.
4. Memperkuat proses pelembagaan fisik dalam usaha KB, sehingga secara kelompok proses penanganan program semakin menjadi bagian yang integral dari masyarakat sendiri.
5. Memperkuat proses pelembagaan yang bersifat mental spiritual dan lebih bersifat dukungan psikologis

PANCAWISMA
Adalah lima buah rumah/keluarga peserta KB binaan kader

PANTANG SENGGAMA
Tidak melakukan senggama untuk waktu tertentu, dapat merupakan suatu cara pencegahan kehamilan

PAPSMEAR
Pemeriksaan kliniks terhadap cairan yang diambil dari mulut rahim untuk mengetahui sedini mungkin gejala penyakit kanker rahim

PARENTERAL
Tidak melalui alat pencernaan, terjadi diluar pencernaan, misalnya suntikan melalui otot atau jaringan subkutan.

P A P A
Penundaan Anak Pertama, suatu usaha dari pasangan suami istri untuk menunda kelahiran anak pertama.

PARADIGMA SEHAT
Adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan.

PARITAS
Banyaknya anak lahir hidup oleh seorang wanita.

PARTISIPASI PRIA
Adalah bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab para pria/suami dalam pelaksanaan program KB dan kesehatan reproduksi

PARITY PROGRESSION RATIO (PPR) :
Adalah peluang atau probabilitor suatu kohor wanita untuk mempunyai tambahan satu anak berikutnya. Dengan kata lain, PPR menunjukkan kemungkinan (probabilitas) kelebihan anak berikutnya setelah seorang wanita memilih sejumlah anak (paritas) tertentu.
PPR didukung dengan cara membagi jumlah wanita yang berparitas (n) dengan jumlah wanita berparitas (n-1). PPR yang dihasilkan pada wanita berstatus kawin (curently married women) dengan umur muda biasanya berbeda jauh dibandingkan dengan keseluruhan sampel (semua wanita), karena besarnya jumlah wanita yang tidak menukar berpengaruh terhadap tingkat fertilitas.

PASANGAN MANDUL
Pasangan yang tidak dapat memperoleh anak dari hasil perkawinan, kemandulan ini disebabkan oleh salah satu pihak atau kedua belah pihak.

PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
Pasangan suami istri yang isterinya berumur antara 15 – 49 tahun, dan secara operasional pula pasangan suami istri yang istri berumur kurang dari 15 tahun dan telah kawin atau istri berumur lebih dari 49 tahun tetapi belum monopause.

PASAR MINGGON
Tempat pemasaran hasil kegiatan ekonomi produksi masyarakat desa dan sekaligus sebagai tempat pengembangan fasilitas kota dalam rangka untuk meningkatkan fungsi ekonomi keluarga yang diadakan seminggu sekali pada akhir pekan di desa dan diharapkan orang kota akan berekreasi ke desa dan membeli produk-produk tersebut.

PATOLOGIK
Keadaan sakit, karena terjadinya gangguan/kelainan pada jaringan atau fungsi tubuh.

PEDOMAN PENGELOLAAN
Penjabaran salah satu aspek dari pokok-pokok pengelolaan sub-sistem yang meliputi mekanisme pengelolaannya.

PEDOMAN PELAKSANAAN
Penjabaran yang lebih rinci dari aspek pokok pengelolaan maupun pokok-pokok pelakanaan sub sistem, yang meliputi mekanisme maupun prosedur pelaksanaannya sehingga dapat secara langsung diterapkan di lapangan.

PEER GROUP
Kelompok orang yang mempunyai minat sama dan seperasaan serta memiliki cita-cita sama dalam kehidupan keluarga.

PEKERJA PROGRAM
Para pejabat/petugas/perorangan baik pegawai pemerintah maupun swasta yang secara aktif terlibat dalam berbagai aspek penyelenggaraan keluarga berencana (KB). Dalam hal ini pekerja program bisa dimaksudkan dalam dua kategori tenaga, yakni pengelola program dan pelaksana program.

PELAKSANA PROGRAM
Petugas yang melaksanakan kegiatan program KB.

PELAJU KELUARGA
Petik, olah, jual dan utung oleh keluarga, yaitu mengolah hasil pertanian yang telah dipetik/dipungut untuk selanjutnya dikemas dan dijual, misalnya pengolahan kripik pisang/singkong/nangka/belinjo, pembuatan tempe, telor asin, ikan asin, dan sebagainya.

PELAYANAN BERSAMA MASYARAKAT
Pelayanan KB yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat sendiri dengan dukungan yang penuh dari unsur-unsur profesional baik pemerintah maupun swasta.

PELAYANAN DASAR
Adalah pelayanan kesehatan, termasuk KB yang diberikan di Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas Pembantu, Polides, Puskesmas Keliling) sesuai dengan kebutuhan dan standar pelayanan yang dikelola langsung oleh Puskesmas.

PELAYANAN LANJUTAN
Adalah pelayanan kesehatan, termasuk KB yang diberikan di rumah sakit berdasarkan rujukan dari Puskesmas

PELAYANAN MOBILE (Pelayanan Bergerak)
Adalah Pelayanan kontrasepsi dari Propinsi/Kabupaten/Kota (tingkat lanjutan) yang diselenggarakan oleh Tim mobile berdasarkan surat tugas yang dikeluarkan oleh rumah sakit atau instansi yang berwenang dan diketuai oleh dokter.

PELAYANAN KB
Adalah pelayanan alat dan obat kontrasepsi kepada calon atau peserta KB/klien sesuai dengan kondisi klien termasuk penanganan efek samping dan komplikasi yang dilakukan oleh tenaga yang memenuhi syarat yaitu dokter spesialis, dokter umum, bidan dan tenaga lain yang ditunjuk.
Pelayanan kesehatan untuk para peserta KB dengan maksud menanggulangi keluhan akibat pemakaian alat pencegah kehamilan.

PELAYANAN KESEHATAN DALAM KB
Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang mengakui dan menghargai bahwa KB dan kesehatan reproduksi merupakan kebutuhan, hak, dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan.

PELAYANAN KONTRASEPSI
Suatu kegiatan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh unit pelaksana KB, baik pemerintah maupun swasta, misalnya kegiatan pemasangan IUD oleh PUSKESMAS, pemberian pil oleh PPKBD kepada peserta KB.

PELAYANAN SESUDAH MELAHIRKAN
Pelayanan yang diberikan kepada ibu-ibu tidak lama setelah melahirkan, pelayanan medis ini dititik beratkan pada pelayanan KB.

PELEDAKAN PENDUDUK
Keadaan dimana jumlah penduduk telah melebihi kapasitas penyangganya

PELVIC INFLAMATORY DISEASE (PID)
Penyakit radang panggul.

PELVIS (PANGGUL)
Rongga pelvis adalah ruangan antara tulang-tulang panggul.

PEMANDULAN / STERILISASI
Pengikatan kedua saluran sel telur wanita atau kedua saluran sperma laki-laki untuk mencegah terjadinya konsepsi.

PEMANTAPAN
Adalah kegiatan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan pengembangan peran PLKB dalam Program KB Nasional serta untuk mengatasi masalah dan hambatan dalam pelaksanaan pengembangan tersebut

PEMANTAPAN LINI LAPANGAN
Upaya peningkatan dan pemantapan mutu tenaga dan pengelola Program KB Nasional di tingkat kecamatan ke bawah dengan cakupan wilayah desa dan keluarga sebagai sasaran langsung

PEMASARAN SOSIAL
Desain, implementasi dan pengendalian atas program yang bertujuan untuk mempengaruhi penerimaan terhadap gagasan sosial, dan yang melibatkan pertimbangan atas perencanaan produk, riset pasar, harga, komunikasi, distribusi, fasilitasi, insentif dan segmentasi (Philip Kotler)

PEMBANTU PEMBINA KB DESA (PPKBD)
Adalah seorang atau beberapa orang Kader dalam wilayah organisasi yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan/mengelola pembangunan keluarga sejahtera di tingkat desa/kelurahan.

PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA
Upaya menyeluruh dan terpadu yang dilaksanakan oleh unsur-unsur pemerintah, swasta, masyarakat dan keluarga untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dicapai kondisi keluarga sejahtera.

PEMBATASAN KELAHIRAN
Suatu usaha yang dilakukan oleh pasangan suami isteri untuk mengatasi atau menjarangkan jumlah anak

PEMBELAJARAN DALAM TIM (TEAM LEARNING)
Proses mempersatukan dan mengembangkan kapasitas tim untuk mewujudkan kehendak yang ingin dicapai tim tersebut.

PEMBINAAN
Pengamatan, penilaian, pengarahan, bimbingan, pengembangan inovasi,partisipasi masyarakat dan peningkatan terhadap kegiatan Program Keluarga Berencana Nasional serta pencegahan dan perbaikan atas kelemahan dan penyimpangan yang terjadi didalam pengelolaan Program Keluarga Berencana Nasional.

PEMBINAAN DAN BIMBINGAN
Suatu kegiatan pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh komponen, baik di pusat maupun di daerah (propinsi, kabupaten/kota)

PEMBINAAN JARAK JAUH (PJJ)
Suatu program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf dan mutu tenaga program di lingkungan BKKBN dengan dana yang tidak terlalu besar, dalam waktu yang relatif singkat yang dilakukan dengan menggunakan media cetak dan lainnya

PEMBINAAN MELEKAT
Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh setiap pimpinan satuan kerja kepada bawahan sampai 2 eselon di bawahnya termasuk pembinaan di dalam tugas keproyekan.

PEMBINAAN PESERTA KB
Usaha untuk memantapkan peserta KB yang telah ada (melestarikan akseptor)

PEMBUAHAN (Konsepsi)
Proses masuknya sperma laki-laki kedalam sel telur perempuan.

PEMERIKSAAN BURIL (DESK AUDIT)
Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melakukan pengkajian data dan informasi berdasarkan dokumen dokumen yang ada.

PEMERIKSAAN AKUNTAN PUBLIK
Pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa independen yang diminta oleh owner untuk memeriksa pelaksanaan kegiatan dari keuangan apakah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh owner.

PEMERIKSAAN KEMUDIAN (Post audit)
Pemeriksaan atas pengelolaan barang dan jasa yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan atau penyimpangan prosedur sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

PEMERIKSAAN KEUANGAN
Kegiatan audit yang ditujukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keuangan dan atau ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PEMERIKSAAN KHUSUS
Pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan pada daerah/komponen yang diduga kuat ada indikasi penyimpangan / penyelewengan sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan ( BAP ) untuk keperluan tindak lanjut.

PEMERIKSAAN LAPANGAN (FIELD AUDIT)
Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara pengkajian dilapangan (obyek pemeriksaan) untuk mendapat kebenaran formal dan material atas kegiatan yang dilaksanakan dilokasi baik Pusat maupun daerah.

PENAPISAN KLIEN
Proses pemeriksaan kesehatan kepada klien KB sebelum pemberian suatu metode kontrasepsi (misalnya pil KB, suntikan atau AKDR)

PENCATATAN PENDUDUK
Pencatatan secara terus menerus kejadian vital (peristiwa kehidupan) yang mencakup kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian.

PENDATAAN KELUARGA
Kegiatan pengumpulan data primer tentang data Demografi, data Keluarga Berencana, data Tahapan Keluarga Sejahtera dan data individu yang dilakukan oleh masyarakan bersama pemerintah (Kantor BKKBN) secara serentak pada waktu yang telah ditentukan setiap tahun melalui kunjungan ke keluarga dari rumah ke rumah .

PENDAMPINGAN UPPKS
Upaya untuk membantu anggota kelompok UPPKS agar mampu mengembangkan usahanya secara berkelanjutan, sehingga mempercepat pengembangan usaha dan kemandirian kelompok.

PENDEKATAN INTEGRATIF
Usaha memadukan kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh komponen-komponen teknis sehingga dicapai keterpaduan di lapangan.

PENDEKATAN KEMASYARAKATAN
Suatu cara pencapaian sasaran dengan menggalakkan masyarakat melalui pemanfaatan mekanisme sosial kultural. Partisipasi ini berupa peranan dan tanggung jawab pengelola program baik sebagai unsur provider (pemberi pelayanan) maupun unsur consumer (masyarakat sebagai penerima pelayanan)

PENDEKATAN SISTEM
Suatu rangkaian dari cara pandang atas suatu masalah atau obyek tertentu yang didasarkan pada kerangka pengertian sistem. Pendekatan ini dapat mereduksi timbulnya berbagai hambatan dalam penyelesaian yang sifatnya dapat dihindarkan seperti pemborosan, kesimpangsiuran, benturan kegiatan dan lainnya.

PENDEKATAN WILAYAH PARIPURNA
Penggarapan sesuatu wilayah dengan sepenuhnya memperhitungkan kondisi, komponen, kekuatan dan kelemahan wilayah yang bersangkutan. Berdasarkan informasi yang ada di daerah tersebut dimobilisir secara total guna pencapaian tujuan.

PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)
Usaha agar seseorang menikah pada saat usia yang cukup dewasa dan telah cukup mampu bertanggungjawab mengurus rumah tangganya.

PENDIDIKAN
Segala usaha untuk membina kepribadian, mengembangkan pengetahuan jasmaniah dan rohaniah agar mampu melaksanakan tugas.

PENDIDIKAN KEHIDUPAN KELUARGA
Suatu kegiatan pendidikan yang bertujuan menciptakan perilaku positif dalam kehidupan keluarga untuk mencapai suasana kehidupan keluarga yang harmonis.

PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN
Program kependudukan yang dilaksanakan melalui jalur sekolah (pendidikan formal) maupun luar sekolah (non formal) untuk membina anak didik/peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap tingkah laku yang rasional dan bertanggungjawab dalam menanggulangi masalah kependudukan dengan segala implikasinya terhadap berbagai aspek kehidupan manusia dalam lingkungan kehidupan keluarga, masyarakat, negara, bangsa dan dunia.

PENDIDIKAN NON FORMAL
Program kependidikan yang dilaksanakan melalui jalur luar sekolah untuk membantu menyebarkan pengetahuan kepada peserta didik

PENDUDUK
Orang dalam matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tingal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.

PENDUDUK DE FACTO
Semua orang yang ditemui dan dicatat oleh pencacah pada saat sensus dilakukan.

PENDUDUK DE JURE
Semua orang yang tinggal dalam rumah tangga sebagaimana tercatat dalam kartu keluarga, baik orang itu ada di tempat maupun tidak ada di tempat pada saat sensus atau survei dilaksanakan.

PENDUDUK MENUA
Peningkatan proporsi orang-orang tua dalam suatu penduduk. Penduduk menua berarti sebagian besar penduduk yang ada di negara/daerah yang bersangkutan berada pada umur tua, keadaan ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang rendah karena angka kelahiran rendah atau angka kematian relatif rendah pula.

PENDUDUK MISKIN
Dalam program pembangunan keluarga sejahtera yang termasuk miskin adalah keluarga pra-sejahtera dan atau keluarga sejahtera I

PENELITIAN
Rangkaian kegiatan yang berdasarkan kaidah ilmiah dari menghimpun data informasi, pengkajian dan memanfaatkan hasilnya sebagai bahan dalam perumusan alternatif kebijakan.

PENGARUSUTAMAAN GENDER
(Gender mainstreaming) Strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan, dimana aspek gender terintegrasi dalam perumusan kebijakan program dan kegiatan melalui perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.

PENGAWASAN
Pengamatan pemeriksaan, pengujian, pengusutan, pencegahan dan penilaian terhadap pelaksanaan peogram KB Nasional, untuk membantu agar semua kegiatan dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana, peraturan perundang undangan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku

PENGAWASAN FUNGSIONAL (WASNAL)
Pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional, baik di pusat maupun daerah terhadap seluruh satuan kerja yang ada secara berlanjut di lingkungan BKKBN.

PENGAWASAN MELEKAT (WASKAT)
Pengawasan yang bersifat terus menerus oleh atasan langsung satuan kerja terhadap pelaksanaan tugas bawahannya sampai dengan 2 atau 3 tingkat ke bawah di lingkungan BKKBN.

PENGAWASAN TERPADU
Bentuk pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan fungsional BKKBN bersama komponen terkait dalam rangka membantu melancarkan Program KB Nasional serta membantu menyelesaikan permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan dan keuangan termasuk ketenagaan dan Administrasi umum

PENGELAJU (COMMUTER)
Orang yang secara rutin pergi tiap hari untuk melakukan kegiatan rutin dan kembali pada hari yang sama dengan melewati batas administratif.
PENGELOLAAN OPERASIONAL PROGRAM KB NASIONAL
Penyelenggaraan yang berisi upaya-upaya seluruh tahapan kegiatan pengelolaan yang diawali dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian operasional Program KB Nasional

PENGELOLA PROGRAM
Tenaga/pekerja program KB yang dalam skala besar atau kecil melakukan fungsi memimpin dan mengorganisir dalam rangka menggiatkan dan memasyarakatkan program KB dan pembangunan KS.

PENGEMBANGAN
Suatu rangkaian kegiatan yang berdasarkan kaidah ilmiah dari menghimpun data,mengembangkan alternatif model terapan dan inovasi baru hingga dapat diterapkan di lapangan.

PENGENDALIAN
Rangkaian keseluruhan proses pembinaan dan pengawasan dalam bentuk pengaturan dan pengarahan terhadap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program KB Nasional sesuai dengan kebijaksanaan dan strategi yang telah ditetapkan serta koreksi terhadap penyimpangan dan perbaikan terhadap kelemahan yang terjadi serta mendorong tumbuhnya inovasi dan partisipasi masyarakat sehingga diperoleh hasil yang lebih efektif dan efisien.

PENGENDALIAN PENDUDUK
Usaha mempengaruhi pertumbuhan penduduk ke arah suatu angka pertumbuhan penduduk yang diinginkan, hal ini biasanya ditempuh melalui suatu kebijaksanaan pemerintah di bidang kependudukan.

PENGENDALI PROGRAM LAPANGAN KB (PPLKB)
Adalah pejabat struktural BKKBN di Kecamatan yang sehari-harinya bertugas mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Program KB di lapangan sekaligus bertugas sebagai atasan langsung PLKB.

PENGUJA KELUARGA
Pengembangan usaha jasa dan perdagangan oleh keluarga dapat melalui pasar minggon, misalnya perdagangan kecil dan jual beli produk UPPKS, serta dapat pula membuka warung pos keluarga sejahtera (warpos kesra), kios telepon (kiospon), dan sebagainya.

PENGHUNI LIAR
Orang-orang yang tinggal di tempat atau perumahan secara tidak sah yang banyak terjadi di kota-kota, misalnya penduduk yang diam di bawah jembatan atau di gubuk-gubuk di atas tanah yang tidak sah

PENILAIAN EFEK DAN DAMPAK PROGRAM KBN
Gambaran tentang pengaruh program terhadap kelahiran. Seberapa jauh Program KB Nasional telah dapat memberikan sumbangan bersama faktor-faktor lain dalam menurunkan fertilitas.

PENILAIAN HASIL PROGRAM KB NASIONAL
Penilaian terhadap hasil-hasil pencapaian tujuan dari pelaksanaan kegiatan operasional KIE, pelayanan dan pelembagaan/pembudayaan Program KB Nasional dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.

PENILAIAN KEGIATAN PROGRAM KB NASIONAL
Penilaian terhadap berbagai pelaksanaan kegiatan operasional KIE, pelayanan, pelembagaan/pembudayaan Program KB Nasional dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.

PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KB NASIONAL
Proses pengukuran terhadap indikator input, proses, output, efek dan dampak Program KB Nasional.

PENILAIAN OPERASIONAL PROGRAM KB NASIONAL
Penilaian terhadap aspek kegiatan operasional dan hasilnya sehingga dapat diketahui tingkat kekuatan dan kelemahan program.

PENINGKATAN PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN
Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS), dalam program ini dipadukan semua kegiatan berbagai departemen dam lembaga pemerintah yang mempunyai program yang berkaitan dengan peningkatan peranan wanita dalam pembangunan menuju keluarga sehat dan sejahtera, termasuk di dalam pembinaan generasi muda (penerus) yang tangguh dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan negara, yang biasanya didukung oleh APBN atau sumber lainnya, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Menteri Negara Urusan Peranan Wanita berdasarkan Keppres No. 13 tahun 1987.

PENIS (ZAKAR)
Bagian dari alat kelamin pria yang berfungsi sebagai alat reproduksi dan alat saluran kemih.

PENJARANGAN KELAHIRAN
Usaha untuk mengatur jarak waktu antara perkawinan dan kelahiran anak pertama, demikian pula antara kelahiran yang sebelumnya dengan kelahiran selanjutnya

PENURUNAN FERTILITAS
Penurunan angka kelahiran yang terjadi dalam suatu masyarakat, daerah atau negara selama jangka waktu tertentu.

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin, misalnya : kencing nanah (genorhea), sipilis, klamidia, herpes, aids, jamur, HIV/Aids, hepatitis)

PENYEBARAN PENDUDUK
Upaya mengubah persebaran penduduk agar serasi, selaras dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan.


PENYULUHAN
Upaya berkesinambungan yang membimbing perorangan atau sekelompok orang ke arah kesadaran, peningkatan pengetahuan, perubahan pola pikir, sikap dan perilaku untuk mencapai perbaikan/kemajuan melalui pengembangan potensi diri atau kelompok. Proses penyuluhan ini mengandung aspek KIE yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya.

PERAN SAKA
Perkemahan antara saka, pesertanya dari beberapa saka antara lain Saka Kencana, Saka Bakti, Saka Husada dan lainnya.

PERANGKAT TATA LAKSANA
Suatu instrumen/alat berupa buku tuntunan / acuan untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi menurut status yaitu : sistem, sub sistem, pedoman, juklak, juknis, yang dikukuhkan oleh pimpinan.

PERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI
Suatu kumpulan metode, teknik,dan pelayanan yang mendukung kesehatan reproduksi dan kesejahteraan melalui pencegahan dan penanganan masalah kesehatan reproduksi.

PERAWATAN PRENATAL
Perawatan yang ditujukan kepada wanita-wanita hamil agar bayinya dapat lahir dengan selamat dan sehat

PERAWATAN SETELAH KEHAMILAN
Perawatan yang ditujukan pada wanita setelah kehamilan agar kesehatannya dapat segera dipulihkan.

PERKEMBANGAN ANAK
Proses pematangan atau pemantapan dari kemampuan psikomotorik, emosi, intelektual, dan spiritual seorang anak.

PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
Segala kegiatan yang berhubungan dengan perubahan keadaan penduduk yang meliputi kuantitas, kualitas, dan mobilitas yang mempunyai pengaruh terhadap pembangunan dan lingkungan hidup.

PERSEBARAN PENDUDUK
Kondisi sebaran penduduk secara keruangan

PERTUMBUHAN ANAK
Proses perubahan ukuran tubuh (fisik), anak meliputi berat badan dan tinggi badan

PERFORASI
Terjadinya lubang tembus melalui dinding, sehingga terjadi hubungan antara kedua ruangan yang dibatasi oleh dinding tersebut

PERIFER
Bagian terluar atau terjauh dari pusat / pinggiran.

PERIODE TIDAK HAID SESUDAH MELAHIRKAN
Waktu dimana seorang wanita tidak mendapat haid karena baru melahirkan

PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
Perubahan keadaan penduduk yang meliputi kuantitas, kualitas dan mobilitas yang mempunyai pengaruh terhadap pembangunan dan lingkungan hidup

PERKIRAAN PENDUDUK
Perkiraan berdasarkan ketentuan dan rumus-rumus sederhana yang berkaitan dengan kependudukan.

PERKIRAAN PERMINTAAN MASYARAKAT ((PPM)
Perkiraan permintaan masyarakat menjadi peserta KB yang didasarkan pada trend masa lalu dan kebijakan ke depan pemakaian kontrasepsi serta dinamika faktor penentu fertilitas dalam rangka mencapai sasaran angka fertilitas total yang telah ditetapkan.

PERNAH KAWIN
Status seseorang yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut telah pernah melangsungkan perkawinan tanpa memperhatikan status perkawinannya pada saat sekarang. Jadi yang termasuk pernah kawin adalah status kawin, cerai hidup dan cerai mati (janda/duda)

PERTAMBAHAN PENDUDUK ALAMIAH
Suatu angka yang menunjukkan suatu penduduk bertambah atau berkurang dalam jangka waktu tertentu yang disebabkan oleh kelahiran dan kematian

PERTASI KENCANA (Pertenian, Koperasi dan Keluarga Berencana)
Kegiatan terpadu antara Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dalam melaksanakan program program di lapangan.

PERTI KENCANA
Perkemahan Bhakti Saka Kencana (kegiatan bhakti anggota Pramuka Penegak dan Pandega dibidang KB)

PERTUMBUHAN PENDUDUK
Keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan “imigran” (pendatang) akan menambah dan “emigran” akan mengurangi jumlah penduduk. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh 4 komponen yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk), dan out-migration (migrasi keluar).

PERTUMBUHAN PENDUDUK NOL
Keadaan dimana jumlah suatu penduduk tidak bertambah maupun berkurang. Suatu penduduk dapat mencapai keseimbangan (tetap) jika :
- Jumlah kelahiran dan kematian sama dan migrasi netto sama dengan nol
- Kelebihan jumlah kelahiran terhadap jumlah kematian harus diimbangi dengan jumlah migrasi keluar terhadap migrasi masuk
- Kelebihan jumlah kematian terhadap jumlah kelahiran harus diimbangi dengan kelebihan migrasi masuk terhadap migrasi keluar.

PETA PUS
Peta wilayah yang dibuat oleh kader yang menggambarkan situasi rumah penduduk dilingkungannya. Pada peta tersebut sekaligus diberi tanda rumah mana yang PUS nya sudah atau belum ber – KB

PETA WILAYAH DESA / KELURAHAN
Peta yang menggambarkan situasi perkembangan program KB di desa yang bersangkutan dan merupakan rekapitulasi dari peta yang dibuat oleh instansi/lembaga masyarakat dan dikelompokkan per pedukuhan/RT/RW. Peta ini dibuat oleh PPKBD/Sub-PPKBD/Kelompok Akseptor/Kader KB di bawah tanggung jawab PLKB /PKB serta dipasang di kantor desa/kelurahan.

PETA WILAYAH KECAMATAN
Peta yang menggambarkan situasi perkembangan program KB di kecamatan yang bersangkutan dan merupakan rekapitulasi dari peta wilayah desa/kelurahan. Peta ini dibuat oleh PLKB/PKB dipasang di kantor Pengawas PLKB (PPLKB)

PETA WILAYAH KABUPATEN/KOTA
Peta yang menggambarkan situasi perkembangan program KB di kabupaten/kota yang bersangkutan dan merupakan rekapitulasi dari peta wilayah kecamatan. Peta ini dibuat oleh BKKBN kabupaten/kota dan dipasang di kantor BKKBN kabupaten/kota

PETA WILAYAH PROPINSI
Peta yang menggambarkan situasi perkembangan program KB di propinsi yang bersangkutan dan merupakan rekapitulasi dari peta wilayah kabupaten/kota.
Peta ini dibuat oleh BKKBN propinsi dan dipasang di kantor BKKBN propinsi.

PLKB /PKB LULUSAN BIDAN
Penyuluh Lapangan KB yang berpendidikan Sekolah Perawatan Bidan (SPK), namun melanjutkan pendidikan bidan.

PLKB/PKB PARAMEDIS SPK
Penyuluh Lapangan KB yang berasal dari Sekolah Perawatan Kesehatan (SPK).

PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA (PLKB)
Adalah aparat BKKBN yang melaksanakan fungsi pengelolaan, penggerakan dan pengembangan potensi, partisipasi masyarakat sesuai dengan tuntutan organisasi dan kebutuhan Program KB Nasional di tingkat Desa /Kelurahan.

PIL KB
Tablet yang yang diminum untuk mencegah kehamilan, mengandung hormon estrogen dan progesteron sintetik, disebut juga sebagai pil kombinasi, sedangkan jika hanya mengandung progesteron sintetik saja disebut Mini Pil atau Pil Progestin.

PINDAH CARA
Usaha pindah cara yang dilakukan oleh peserta KB dari metode kontrasepsi yang semula dipakai ke metode kontrasepsi lain yang lebih baik/cocok.

PIRAMIDA PENDUDUK
Komposisi umur dan jenis kelamin suatu penduduk secara grafis yang digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Dalam hal ini piramida penduduk dari suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri yaitu :
- Extensive : sebagian besar penduduk berusia muda
- Contructive : Sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda.
- Stationary : Banyaknya penduduk dalam kelompok umur hampir sama dan mengecil pada usia tua kecuali pada kelompok umur tertentu.
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)
PMT-penyuluhan adalah pemberian makanan tambahan yang berguna untuk mendemontrasikan kepada ibu-ibu mengenai cara menyiapkan makanan sehat.
PMT-Pemulihan adalah pemberian makanan tambahan hanya diberikan kepada Balita yang berat badannya di KMS berada di bawah garis merah.

POLIP
Tumor bertangkai/ benjolan bertangkai terutama di selaput lendir.

PORTIO
Mulut rahim yang digunakan bagian rahim di dalam vagina

POS PEMBANTU KELUARGA BERENCANA DESA (PPKBD)
Adalah seseorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan/mengelola program keluarga berencana nasional di tingkat Desa/Kelurahan.

POS KELILING
Fasilitas pelaksanaan pos bergerak .

POST ABORTION
Masa setelah abortus.

POST COITAL CONTRACEPTIVE
Cara kontrasepsi yang digunakan pasca senggama berupa tablet (morning after pill) atau douche


POST PARTUM
Masa setelah melahirkan.

POSYANDU
Pos pelayanan terpadu KB-Kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis petugas medis dari Depkes dan petugas BKKBN Posyandu merupakan hasil kerjasama antara Departemen Kesehatan dan BKKBN yang dimulai pada Maret 1984. Posyandu memberikan pelayanan kesehatan dan KB. Dan pertemuannya diadakan sekali sebulan Pelayanan Posyandu terdiri dari lima aspek, yaitu : immunisasi, perawatan ibu dan anak, informasi dan pelayanan KB, penanganan diare dan konseling gizi.

POSYANTEL KENCANA
Pos Pelayanan Telpon, yang dapat dihubungi melalui nomor 163, merupakan sarana Pelayanan Informasi bagi Masyarakat lewat Telepon, memberikan kemudahan dalam hal Informasi tentang pelaksanaan Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera, memberikan Konsultasi Problema Remaja, membantu memecahkan masalah Kehidupan Keluarga, Kesehatan dan Keluarga Berencana

PREGNANCY TEST
Test yang dilakukan pada urine seorang wanita untuk menentukan ada tidaknya kehamilan

PREMATUR
Lebih muda dari pada umur seharusnya, yang mencerminkan keadaan kurang matang atau belum waktunya.

PREVALENCE RATE
Perbandingan antara jumlah peserta KB aktif (current users = CU) dengan Pasangan Usia Subur (PUS)

PRIMARY STAKEHOLDER
Masyarakat (publik) atau bagian dari masyarakat yang secara langsung mendapat mandat dalam bidang KB

PRIORITAS
Penempatan di atas yang lain, penempatan untuk didahulukan, penempatan untuk diberi perhatian utama.

PROGESTERON
Hormon yang diproduksi oleh korpus luteneum (badan kuning) dalam indung telur. Merupakan salah satu hormon yang digunakan dalam pil oral kontrasepsi.

PROGRAM KB RUMAH SAKIT (PKBRS)
Program KB yang dilaksanakan di Rumah Sakit dan merupakan bagian dari program nasional secara keseluruhan.

PROGRAM KEPENDUDUKAN
Kegiatan teratur yang langsung merupakan alat ke kebijaksanaan kependudukan yang diberitahukan atau diumumkan.

PROGRAM P4K
Program Pembinaan dan Peningkatan Pendapatan Petani nelayan Kecil binaan Departemen Pertanian.

PROGRAM KELUARGA SEJAHTERA (PROKESRA)
Merupakan program-program yang dikaryakan untuk memberdayakan keluarga dan penduduk. Prokesra membantu keluarga agar mampu mengembangkan dirinya secara mandiri.

PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUNAN
Rencana yang memuat keseluruhan kebijakan publik , khusus membahas kebijakan publik yang terkait dengan Undang Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

PROSES
Kegiatan pemanfaatan input untuk menghasilkan output tertentu

PROSES PENERIMAAN
Proses atau tahap-tahap yang dilalui seseorang sehingga diterimanya gagasan atau hal-hal baru.

PROSES REPRODUKSI
Rangkaian kejadian yang terdiri dari unsur unsur reproduksi, misalnya proses terjadinya kehamilan, proses terjadinya menstruasi.

PROYEKSI PENDUDUK
Memperkirakan jumlah penduduk di masa datang berdasarkan asumsi-asumsi mengenai arah perkembangan mortalitas, fertilitas dan migrasi di masa datang.

PEMBINAAN REMAJA PUTRI PUTUS SEKOLAH (PRP2S)
Suatu bentuk kegiatan/pembinaan bagi remaja putri putus sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang KB terutama dalam penundaan usia perkawinan.

PUBERTAS
Tahap tumbuh kembang manusia dimana terjadi perkembangan seksual yang cepat, yang berakhir pada kematangan reproduksi seksual berupa kemampuan reproduksi laki laki antara umur 13 - 16 Th, pada wanita antara umur 12 – 15 Th.

PUERPERIUM (NIFAS)
Masa setelah melahirkan biasanya terhitung sejak melahirkan sampai 40 hari sesudahnya.

PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat)
Suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk usaha kesehatan pokok.
Pusat Kesehatan Masyarakat yaitu berupa klinik kesehatan yang berada di tingkat kecamatan dan dikepalai seorang dokter.

Q

QUICK YIELDING RESEARCH
Terminologi yang lazim digunakan untuk penelitian-penelitian yang cepat dapat memberikan hasil. Dengan demikian penelitian semacam ini bisa menggunakan sampel yang tidak terlalu besar seperti : rapid survey, mini survey, studi kasus, focusgroup discussion, dan lain-lain.
R
RABIDWIL (RAPAT BIDANG DAN KEWILAYAHAN)
Kegiatan rapat yang dilaksanakan oleh Kepala BKKBN dengan para pejabat Eselon I dan pejabat Eselon II dan pejabat fungsional di Kantor Pusat BKKBN, baik sebagai pelaksana komponen/bidang maupun sebagai pembina wilayah propinsi, diadakan sebulan sekali yang membahas risalah Radep, risalah Rapemwil, risalah Radalgram, dan laporan lainnya.

RADALGRAM
Rapat Pengendalian Program, yaitu merupakan suatu forum pertemuan rutin (bulanan) yang dipimpin oleh Kepala BKKBN dan dihadiri oleh Eselon I dan II, pejabat fungsional, pengelola keuangan, yang membahas tentang realisasi pencapaian program KB Nasional sampai dengan bulan yang bersangkutan dan administrasi keuangan, baik secara nasional maupun perkomponen.

RADEP (Rapat Deputi/Sestama/Irtama)
Kegiatan rapat yang dilaksanakan oleh setiap pejabat Eselon I dengan pejabat Eselon II, Eselon III, Eselon IV, fungsional dan pengelola keuangan komponen di jajarannya , yang dilakukan sebulan sekali.

RAHIM / KANDUNGAN
Bagian dari organ wanita yang menjadi tempat di mana sel telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi bayi yang sempurna.

RAKOM (Rapat Komponen)
Kegiatan rapat yang dilaksanakan oleh setiap pejabat Eselon II di kantor pusat BKKBN dengan pejabat Eselon III, Eselon IV, fungsional, staf dan pengelola keuangan di komponen, dan dilakukan sebulan sekali untuk membahas rencana dan pelaksanaan kegiatan Program KB Nasional pada lingkup komponen tersebut dan hasilnya dilaporkan kepada pejabat Eselon I di atasnya.

RAKERDA
Rapat Keja Daerah diselenggarakan di propinsi, kabupaten /kota sebagai wahana komunilkasi antara penanggung jawab program (Pemda) dengan unit-unit pelaksana dan unsur-unsur lainnya yang terkait untuk menjabarkan kesepakatan politis Program KB Nasional yang dihasilkan di tingkat pusat.

RAKERNAS
Rapat Kerja Nasional, adalah suatu forum pertemuan antara pejabat BKKBN Propinsi (Kepala) dengan para pejabat BKKBN Pusat, serta para mitra kerja untuk membahas tentang evaluasi pelaksanaan program tahun yang lalu dan menyusun rencana pelaksanaan program tahun yang akan datang

RAKOR
Rapat Koordinasi diselenggarakan pada berbagai kegiatan yang merupakan forum untuk konsolidasi intern BKKBN disamping untuk peningkatan kemampuan pengelola dan pelaksanaan program dari jajaran BKKBN sendiri.

RAM CENTRE
Pusat pemeliharaan dan perbaikan alat-alat endoskopy/laporoskopi

RAPAT KOORDINASI PROGRAM KB
Suatu kegiatan yang bertujuan menggalang kesepakatan diantara para unit pelaksana dengan BKKBN, peserta rapat koordinasi adalah komponen BKKBN dan para unit pelaksana.

RAPEMWIL (Rapat Pembinaan Wilayah)
Kegiatan rapat yang dilaksanakan oleh setiap pejabat Eselon I dengan Pejabat eselon II dan pejabat fungsional di kantor Pusat BKKBN sebagai pembina wilayah yang berada di bawah koordinasi pembina wilayah eselon I yang bersangkutan, dilakukan sebulan sekali untuk membahas tentang laporan kunjungan kerja, pembinaan wilayah, serta pertemuan penting lainnya yang dihadiri di Propinsi binaan.

RAPID SURVEY
Suatu survey yang didesain secara khusus, yaitu dengan jumlah variabel yang terbatas sampel yang relatif kecil (biasanya terdiri dari 30 clusters masing-masing terdiri dari lebih kurang 10 responden), serta dengan biaya yang tidak besar, untuk memenuhi kepentingan/masukan bagi penentu kebijakan dalam pembuatan keputusan yang biasanya memerlukan informasi tentang situasi lapangan yang akurat secara cepat.

RAPIM
Rapat pimpinan, merupakan suatu forum pertemuan antar eselon I di lingkungan kantor BKKBN.

RASIO
Merupakan perbandingan antara dua bilangan dan dapat dinyatakan dalam persen, persepuluhan atau per seribu. Rasio bukan merupakan bilangan abstrak tetapi merupakan bilangan relatif. Pada dasarnya rasio adalah suatu angka yang menunjukkan besarnya relatif dua bilangan. Rasio mengukur besarnya bilangan pertama dalam kaitannya dengan bilangan yang kedua : x dibagi y berarti juga “sekian banyak x perlimit y”. Nilai persentase merupakan ratio yang didasarkan atas 100.
Hasil akhir penghitungan, pembilang bukan merupakan bagian dari penyebut.

RASIO ANAK TERHADAP WANITA (CHILD WOMEN RATIO/CWR)
Banyaknya anak di bawah umur 5 tahun (BALITA) per 1000 wanita dalam umur reproduksi (15-49) pada suatu waktu tertentu.
RASIO JENIS KELAMIN
Perbandingan banyaknya penduduk perempuan terhadap penduduk laki-laki pada suatu daerah dan waktu tertentu (biasanya dinyatakan banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan). Sex Ratio pada suatu daerah ditentukan oleh sex ratio pada waktu lahir pola mortalitas penduduk laki-laki dan perempuan serta pola migrasi antara penduduk laki-laki dan perempuan

RASIO JENIS KELAMIN SAAT LAHIR
Perbandingan banyaknya bayi laki-laki dengan banyaknya bayi perempuan pada saat lahir di suatu daerah dan waktu tertentu. Pada umumnya kelahiran bayi laki-laki lebih banyak dari pada kelahiran bayi perempuan.

REINSERTION
Pemasangan kembali IUD.

REKANALISASI
Penyambungan kembali saluran indung telur untuk perempuan yang sebelumnya telah tubektomi), atau saluran sperma (untuk pria yang sebelumnya telah vasektomi).

REKTUM
Poros usus bagian akhir.

RELASI GENDER
Menyangkut hubungan laki-laki dan perempuan dalam kerjasama saling mendukung atau saling bersaing satu sama lain.

REMAJA
Kelompok penduduk berusia 10 – 24 tahun.

RENCANA PEMBANGUNAN TAHUNAN
Rencana yang memuat keseluruhan kebijakan publik dan secara khusus membahas kebijakan publik yang terkait dengan Undang-Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

RENCANA STRATEGIS
Suatu perkiraan kegiatan-kegiatan yang sangat penting diantara banyak kegiatan lainnya untuk mencapai tujuan dan sasaran program.

REMIGRASI
Peristiwa kembalinya penduduk ke tempat asal semula.

REPLACEMENT LEVEL
Keadaan penduduk tumbuh seimbang

REPRODUKSI SEHAT
Kurun waktu dimana seorang ibu sehat untuk melahirkan, antara usia 20 – 30 th.

RESPONSIF GENDER
Kebijakan/Program/Kegiatan atau kondisi yang sudah memperhitungkan kepentingan laki-laki dan perempuan.

REVERSIBILITAS
Kemampuan untuk pulih kembali; pemulihan kembali suatu fungsi tubuh

RKB PKK
Rukun Keluarga Berencana Pembinaan Kesejahteraan Keluarga adalah suatu kelompok anggota PKK dalam pelaksanaan KB di lingkungannya.

ROLE PLAYING
Suatu metode pengajaran dimana peserta latihan mengerjakan/melaksanakan satu pekerjaan seperti keadaan yang sesungguhnya atau masalah-masalah buatan dalam bidang human relations bidang-bidang lainnya

RUMAH TANGGA
Seseorang atau kelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan biasanya makan dari dapur yang sama.

RUJUKAN KB
Tindakan yang dilakukan oleh pengelola dan pelaksana KB kepada klien yang mengalami efek samping, komplikasi, kegagalan dan efek psikologis akibat penggunaan kontrasepsi, untuk ditangani pada tingkat yang lebih tinggi yang meliputi rujukan khusus, bahan-bahan penunjang diagnotis, serta rujukan kemampuan dan ketrampilan.

S

SAFARI KB GENERASI MUDA
Kegiatan yang dilakukan oleh generasi muda untuk membantu program KB di lapangan biasanya dengan mengikutsertakan unsur terkait lainnya.

SAFARI KB SENYUM TERPADU
Adalah usaha intensifikasi program KB yang pencanangannya dimulai pada tahun 1983 di Istana Bogor, berasal dari akronim “Sungguh Enak dan Nyaman untuk Masyarakat” yang selanjutnya diperindah oleh Bapak Presiden menjadi “Sejahtera dan Nyaman untuk Masyarakat” dengan maksud dapat menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam bentuk pelayanan KB bersama masyarakat kearah palayanan masyarakat seutuhnya. Dikatakan memberikan pelayanan masyarakat seutuhnya oleh karena pelayanan yang diberikan adalah paket lengkap mulai dari pelayanan intergrasi pembangunan lainnya. Oleh sebab itu bentuk/polanya disesuaikan dengan kepentingan situasi dan kondisi wilayah. Dengan kata lain gerakan safari KB senyum terpadu bukan semata-mata mencari peserta KB baru saja, tetapi diharapkan dapat memecahkan masalah yang lebih integral dalam gerakan KB Nasional, mulai dari komitmen politis sampai pada komitmen operasional yang terintegrasi kearah pelayanan manusia seutuhnya.

SAFARI SPIRAL SAHAJA
Suatu sistem penggarapan wilayah yang dikonsentrasikan dan memobilisasikan seluruh potensi yang ada di wilayah tersebut dengan dukungan dana dan sarana untuk memberikan pelayanan secara massal dalam mencapai tujuan program Sahabat Remaja.

SAKA KENCANA
Satuan Karya Pramuka Keluarga Berencana, yaitu salah satu satuan karya Pramuka yang merupakan wadah pendidikan dan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan praktis dan bakti masyarakat dalam bidang Keluarga Berencana

SANGGAMA TERPUTUS
Merupakan salah satu metode keluarga berencana tradisional, dimana pria (suami) mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.

SARUNG TANGAN
Dalam hal medik yang dimaksud ialah sarung tangan yang dibuat dari karet tipis

SATUAN KARYA PRAMUKA
Suatu kegiatan atau satuan gerak yang terdiri atas para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari beberapa gugus depan di satu wilayah ranting/kecamatan, dan melaksanakan kegiatan di bidang tertentu.

SATUAN PELAJARAN
Rencana tertulis seorang fasilitator mengenai kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan.

SECONDARY STAKEHOLDER
LSM/LSOM/Organisasi profesi/swasta yang mempunyai kaitan dengan isu Program KB Nasional yang diadvokasikan, kaitan ini dapat bersifat mendukung (positif) dapat juga bersifat menghambat (negatif)

SEJARAH KEHAMILAN
Keterangan yang dikumpulkan dalam sensus atau survey yang memberikan indikasi tentang tanggal kejadian dan hasil dari setiap kehamilan yang dialami oleh responden selama hidupnya.

SEKS
Perbedaan organ biologis antara perempuan dan laki-laki terutama pada bagian-bagian reproduksi.

SEJARAH MIGRASI
Pengalaman migrasi seseorang atau sekelompok orang sepanjang hidupnya

SEMINAR DIKLAT
Salah satu metode belajar dimana peserta dilatih untuk saling bekerjasama dalam berpikir dan menyatakan pendapat untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehingga tercapai suatu kesimpulan berdasarkan pendapat bersama

SENSITIFITAS GENDER
Kemampuan dan kepekaan seseorang dalam melihat dan menilai hasil pembangunan dan aspek kehidupan lainya dari perspektif gender.

SENSUS PENDUDUK
Pencatatan total tentang semua penduduk, yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), dengan tujuan untuk mengetahui jumlah komposisi dan karakteristik penduduk lainya, yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali.

SERVISITIS
Radang mulut rahim.

SHOCK ANAFILATIK
Shock akibat reaksi alergi tubuh terhadap benda asing misalnya obat suntikan.

SIMTOM
Gejala perubahan pada tubuh atau fungsi tubuh yang menunjukkan adanya penyakit atau terjadinya tahapan tertentu dari suatu penyakit.

SIMTOMATIK
Sesuai dengan gejala; berdasarkan gejala

SISTEM
Keseluruhan atau totalitas yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub sistem atau komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi satu sama lain yang secara keseluruhan dirancang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan

SISTEM KALENDER
Cara kontrasepsi dengan tidak melakukan senggama dalam masa subur wanita

SISTEM OPERASIONAL KB
Pengarahan KB di lapangan yang terdiri dari tiga sub sistem, yaitu sub sistem perencanaan operasional, sub sistem pelaksanaan operasional dan sub sistem pengendalian operasional yang juga mempunyai kaitan dengan sub yang lain seperti : keuangan, logistik dan sebagainya

SISTEM PELAPORAN PROGRAM KB
Bertujuan untuk memperolah data dan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya yang dibutuhkan guna merumuskan kebijaksanaan, perencanaan, pengendalian dan penilaian Program KB Nasional;

SISTEM PENCATATAN RANGKAP
Sistem pencatatan untuk mendapatkan data statistik dengan mengumpulkan laporan secara serentak dari dua kegiatan pengumpulan data.

SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Suatu usaha untuk mereduksi sekecil-kecilnya timbulnya penyimpangan yang dapat terjadi dalam pelaksanaan gerakan KB melalui proses identifikasi penyimpangan dalam waktu sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan pengamanan dengan maksud dan tujuan untuk mencegah meluasnya akibat yang ditimbulkan dari penyimpangan tersebut dan sekaligus meniadakan sebab-sebab dari adanya penyimpangan yang terjadi.

SISTEM PENILAIAN
Suatu pola penilaian gerakan KB yang mencakup permasalahan dalam organisasi secara menyeluruh dengan orientasi untuk memberikan gambaran atas pelaksanaan Program KB Nasional.

SISTEM PERENCANAAN
Suatu proses pengambilan keputusan yang mencakup penggambaran dan penjabaran komitmen atau kesepakatan dari berbagai pihak yang terkait pada upaya bersama untuk mencapai sasaran yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pada tujuan yang lebih luas.

SISTEM REPRODUKSI
Keterkaitan antara unsur-unsur yang ada dalam alat reproduksi, fungsi dan proses reproduksi yang merupakan satu kesatuan dalam siklus kehidupan manusia.

SISTEM SATU PINTU MASUK SATU PINTU KELUAR
Suatu sistem logistik dimana segala kegiatan penerimaan dan pengeluaran/ pengiriman barang fisik maupun administrasi ditandatangani/dikoordinir penyelenggaraannya oleh satu tangan dalam hal ini Biro Perlengkapan dan Perbekalan BKKBN. Tujuan dari sistem ini adalah agar semua kegiatan penerimaan dan distribusi barang untuk gerakan KB, data dimonitor dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan sepenuhnya dalam hal pelaksanaannya.

SERTIFIKAT KELOMPOK USAHA (SKU)
Diberikan kepada kelompok UPPKS berdasarkan hasil penilaian menurut indikator yang telah ditetapkan. Sertifikat tersebut merupakan tanda pengakuan bahwa kelompok UPPKS dimaksud memiliki tingkat kelayakan usaha tertentu untuk memperoleh kemudahan kredit tertentu dari Bank dan bisa juga dipakai untuk bermitra usaha dalam bidang pemasaran produk maupun tehnis produksi.

SEXUALLY TRANSMITTED DISEASE
Penyakit yang penularannya melalui hubungan seksual.

SLUM
Daerah/perkampungan yang kotor dan padat yang sebagian besar dihuni oleh penduduk dengan status sosial ekonomi yang rendah.

SPASMOLTIKA
Zat yang menghilangkan kejang (spasmo)

SPEKULUM
Alat untuk membuka/melebarkan lobang/rongga pada tubuh.

SPERMATOZOA
Sel mani; Sel benih pria.

SPERMISIDA
Bahan kimia (biasanya non oksinol-9) yang digunakan untuk menon-aktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet vagina, dissovable film, atau krim

SPIRAL
Lihat (alat kontrasepsi dalam rahim)

SPOTING BREAK THROUGH BLEEDING
Bercak perdarahan di luar rahim.

STALLING FERTILITY
Situasi dimana pada suatu tingkat fertilitas tertentu akan terjadi kebekuan/berhenti yaitu tidak bisa lagi terjadi penurunan fertilitas.

STANDARISASI KERJA
Suatu kaidah dan atau persyaratan bersifat baku berisi ukuran/besaran ketentuan umum minimal yang harus dipenuhi dalam mengadakan alat/sarana maupun cara kerja, sebagai upaya untuk menghasilkan suatu produk kerja dalam memberikan pelayanan.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KB & KS
Standar minimal pelayanan yang dibuat Pemerintah bagi Kabupaten/Kota dalam membrikan pelayanan program KB dan KS kepada masyarakat di wilayahnya.

STEREOTYPE
Cara baku yang melekat pada peran, fungsi dan tanggung jawab yang membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan masyarakat.

STERIL (CUCI HAMA)
Bebas dari organisasi hidup

STOLSEL
Bekuan darah.

STRATEGI OPERASIONAL
Pola gerak dan cara pelaksanaan kegiatan dan pendekatan yang digunakan untuk menjabarkan pelaksanaan gerakan KB menjadi satu kesatuan.

STRATEGI TEKNIS
Kerangka dan arah yang dipilih dan digunakan oleh komponen teknis, guna mencapai sasaran/target secara efisien dan efektif.

STROMA (GOITER)
Pembesaran kelenjar gondok
STRUKTUR PROGRAM
Kegiatan-kegitan yang tersusun menurut jenis kelompok aktifitas dalam suatu program, yang menjadi dasar kegiatan dalam usaha pencapaian tujuan atau sasaran program yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu

STUDI KASUS
Cara penyampaian pelajaran dengan cara pengajar memberikan suatu kasus tentang situasi kehidupan nyata yang kemudian dianalisa oleh peserta untuk diambil kesimpulan pemecahan masalahnya.

SUB PPKBD
Adalah seseorang atau beberapa orang kader dalam wadah organisasi yang secara sukarela berperan aktif melaksanakan/mengelola program keluarga berencana nasional di tingkat dusun/RW.

SUB SISTEM
Bagian dari sistem, merupakan rangkaian kegiatan yang satu sama lain saling berhubungan, terkait, mempengaruhi dan tergantung dalam bekontribusi mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan

SUB SISTEM OPERASIONAL NASIONAL
Suatu rangkaian kegiatan antara komponen-komponen yang saling terkait dalam pelaksanaan Program KB Nasional. Komponen satu dengan lainnya saling tergantung dan saling membutuhkan

SUB SISTEM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM KB NASIONAL
Bagian dari Sistem KB Nasional yang melaksanakan penelitian dan menyediakan informasi hasil penelitian serta model-model pengembangan dan konsep alternatif kebijakan Program KB Nasional bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan

SUBSTITUSI
Penggantian zat atau benda dengan zat atau benda lain yang sejenis

SUKMA GATRA
Sumbangan Sukarela Masyarakat untuk Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I. Kegiatan ini dikoordinir oleh Ketua PKK dan Dharma Wanita di Sibolga, ditujukan untuk membantu para kelompok UPPKS yang dilaksanakan setiap bulan, mulai tingkat Kotamadya sampai tingkat Kelurahan, melalui kotak-kotak emas yang disediakan PKK dan Dharma Wanita.

SUPERVISI
Suatu proses pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan oleh aparat pengawasan dan pengendalian BKKBN propinsi dan Kabupaten/Kotamadya.

SURVEY DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA (SDKI)
Survey yang bertujuan untuk menyediakan informasi secar rinci bagi para pembuat kebijakan dan pengelola program tentang fertilitas, keikut sertaan ber-KB, kematian anak-anak dan dewasa, serta kesehatan ibu dan anak. Sejak tahun 2002 – 2003 suvey ini juga memuat informasi tentang pengetahuan dan sikap masyarakat tentang HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya. Survey ini dilakukan oleh BPS bekerjasama dengan BKKBN dan Departemen Kesehatan RI.

SURVEI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTEK KB
Model pertanyaan kemasyarakatan yang berusaha untuk memperoleh gambaran mengenai luasnya pengetahuan sikap dan praktek tentang KB dalam suatu masyarakat daerah atau negara termasuk dariman dan bagaimana memperoleh pelayanan baik alat kontrasepsi maupun keterangan mengenai hal tersebut.

SURVEY MAWAS DIRI (SMD)
Merupakan kegiatan pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan dan gizi serta sumber daya yang dimiliki masyarakat yang dilakukan oleh anggota masyarakat setempat di bawah bimbingan para petugas lapangan

SURVEY PENDUDUK ANTAR SENSUS (SUPAS)
Suvey penduduk yang diselenggarakan oleh BPS diantara 2 sensus, yang dimaksudkan untuk mengisi kesenjangan data penduduk pada kurun waktu sepuluh tahun. Berbeda dengan sensus yang melakukan pencatatan total, SUPAS hanya mengadakan penelitian terhadap sempel.

SURVEY PREVALENSI INDONESIA (SPI)
Survey yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi pemakaian kontrasepsi di Indonesia serta unsur-unsur lain yang berkaitan dengan KB seperti : perkawinan, fertilitas, menyusui, kesehatan dan sebagainya.

SUSUK KB (IMPLANT, Implanon, Indoplan, Norplant)
Kapsul berisi levenorgestrol , dimasukkan di bawah kulit lengan atas wanita untuk mencegah terjadinya kehamilan

T

TABLET VAGINA / BUSA
Tablet kontrasepsi yang dimasukkan kedalam liang sanggama sebelum senggama

TABUNGAN KELUARGA SEJAHTERA (TAKESRA)
Adalah salah satu produk simpanan yang dimaksudkan untuk menampung dana keluarga dan masyarakat guna mendukung pembangunan keluarga sejahtera yang fasilitas dan penarikanya dapat dilakukan menurut ketentuan yang telah disepakati oleh penabung dan penyelenggara

TAS PRAJA
Tuntaskan Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I di Tanjung Balai yang dikoordinir Pemda LSOM dan institusi masyarakat.

TATALAKSANA
Tatanan penyelenggaraan dan atau pelaksanaan sistem/sub sistem secara teratur yang meliputi pokok-pokok pelaksanaan kegiatan, mekanisme dan prosedur serta langkah kegiatannya dan standarisasi.

TATAP MUKA / WAWANCARA
Komunikasi langsung dengan berhadapan muka.

TAXONOMI
Kedudukan hukum atau dalil yang digunakan dalam merumuskan kata-kata yang dapat mencerminkan tingkat-tingkat kawasan belajar (kognitif, afektif dan psikomotor) untuk mencapai tujuan instruksional.

TEKANAN DARAH TINGGI
Hipertensi : tekanan darah di atas 140/90 mm hg. Suatu keadaan dimana terjadi kenaikan tekanan darah sistole atau diastole > dai N (120/70)

TEMPAT PELAYANAN KONTRASEPSI JALUR - A
Tempat pelayanan kontrasepsi yang terdiri dari klinik KB/rumah sakit pemerintah termasuk TKBK dan saluran desa (seperti : Posyandu PPKBD, Sub-PPKBD dan Desa Wisma) yang menjadi tempat terakhir pasangan usia subur memperoleh pelayanan kontrasepsi.

TEMPAT PELAYANAN KONTRASEPSI JALUR - B
Tempat pelayanan kontrasepsi yang terdiri dari klinik KB/Rumah sakit swasta, dokter/bidan praktek swasta apotik toko obat, PAKBD, dan penyalur alat kontrasepsi mandiri lainnya yang menjadi tempat pasangan usia subur untuk terakhir kalinya memperoleh pelayanan kontrasepsi.

TEMU KARYA
Pertemuan seperti rapat kerja, lokakarya atau seminar.

TEMU KARYA DIKLAT
Suatu pertemuan yang bertujuan untuk membahas dan memadukan antara suatu karya dari para peserta Diklat dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi (antara teori dan praktek), sehingga tercapai suatu titik temu yang berguna bagi perbaikan pelaksanaan tugas.

TENAGA KERJA
Adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu wilayah yang dapat memproduksi barang atau jasa jika ada permintaan tenaga kepada mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut.
Penduduk yang berada pada usia kerja; dan biasanya berusia 15-64 tahun

TENAGA MEDIK
Tenaga yang berlatar belakang pendidikan kedokteran.

TERPADU
Suatu kegiatan yang tidak dilaksanakan secara tersendiri tetapi dilaksanakan secara kait mengkait dan saling menunjang dengan kegiatan yang lain dengan perhitungan dapat mencapai daya guna dan hasil guna yang lebih tinggi.

TESTIS / BUAH PELIR
Bagian alat kelamin pria yang menghasilkan spermatozoa.

TIM KB KELILING (TKBK)
Tim yang memberikan penerangan dan pelayanan KB yang bersifat mobil dan mendatangi tempat-tempat di dalam wilayah Puskesmas yang menjadi induk TKBK secara berkala sesuai jadwal yang telah ditentukan.

TIM OPERASIONAL KB
Gerakan yang serentak dilakukan PLKB, bidan dan unit pelaksana KB lainnya untuk mengadakan penerangan, motivasi dan distribusi serta pelayanan alat kontrasepsi.

TINDAK LANJUT
Upaya pengamatan dan pengendalian keadaan setelah sesuatu tindakan

TINGKAT KONSUMSI
Ukuran yang menunjukkan banyaknya komsumsi kebutuhan barang/jasa yang diperlukan.

TINGKAT PRODUKSI
Ukuran yang menunjukkan banyaknya barang atau jasa yang dibuat atau diproduksi.

TIPE INSTITUSI
Suatu potensi yang dimiliki institusi dalam pelaksanaan gerakan KB Nasional.

TRANSLOKASI
Perpindahan suatu organ / benda ke bagian tubuh lainnya.

TRANSMIGRASI
Perpindahan dan kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di wilayah RI guna kepentingan pembangunan negara atau alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

TUBA FALLOPI (SALURAN TELUR)
Saluran yang menyalurkan sel telur yang dikeluarkan oleh indung telur ke dalam rahim. Saluran ini menjadi tempat pertemuan antara sel benih pria dan sel benih wanita.

TUBEKTOMI
Proses bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen dengan mengoklusi tuba fallopi (memotong dan mengangkat atau memasang cincin pada kedua saluran sel telur) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.

TUMBUH KEMBANG ANAK
Suatu proses perubahan yang terjadi pada diri remaja baik perubahan fisik maupun perkembangan kepribadiannya.

TUMOR MAMMAE
Benjolan pada payudara

TUNTUTAN GANTI RUGI(TGR)
Tuntutan pengganti kepada pegawai negeri bukan bendaharawan yang dalam pengurusannya terjadi kekurangan perbendaharaan

TUNTUTAN PERBENDAHARAAN
Tuntutan terhadap bendaharawan yang dalam pengurusannya terjadi kekurangan