Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Rabu, 09 Januari 2013

ASUHAN KEBIDANAN BAYI NY “H” DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH ( BCB KMK )

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam sistem kesehatan nasional dinyatakan  bahwa tentang Pembangunan Kesehatan Nasional adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi semua penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan nasional.
Bayi dengan berat lahir rendah merupakan distrbusi yang utama pada kematian perinatal dan neonatal, dalam beberapa dasawarsa perhatian terhadap janin yang mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan sangat meningkat. Hal ini disebabkan masih banyak bayi yang dilahirkan dengan berat lahir rendah sehingga mengakibatkan masih tingginya angka kematian perinatal dan neonatal.
Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum waktunya (prematur) dan sebagian oleh karena mengalami gangguan pertumbuhan selama masih dalam kandungan. Di Negara berkembang, BBLR banyak dikaitkan dengan tingkat kemiskinan. BBLR merupakan penyumbang pertama angka kematian pada neonatus. Menurut perkiraan WHO terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun dengan angka mortalitas neonatus adalah 34 per 1000 kelahiran hidup dan 98% kematian tersebut berasal dari Negara berkembang.
Angka kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Indonesia berkisar 9 – 30%, bervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Hingga saat ini bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah di seluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa bayi baru lahir.
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosial ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematian 35 kali lebih tinggi di banding pada bayi dengan berat lahir rendah lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan diisabilitas, neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupan dimasa depan.
BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernapasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan pada sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan sistem persarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu BBLR dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta lambung kembung. Berat bayi lahir rendah berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang yaitu akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan. Oleh karena itu berat lahir rendah memerlukan perawatan yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah disebutkan di atas. Bidan dan perawat adalah bagian dari pemberi pelayanan yang ikut berperan penting dalam memberikan perawatan pada bayi dengan berat bayi lahir rendah. Perkembangan bayi dengan bayi dengan berat bayi lahir rendah yang dirawat di Rumah Sakit ini sangat tergantung pada ketepatan tindakan yang dilakukan oleh tenaga Kesehatan (Depertemen kesehatan RIpublik indonesia, 2005).
Download KTI lengkap disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar