Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Rabu, 09 Januari 2013

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL NY “R” DENGAN PRE-EKLAMPSI BERAT

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
          Pre eklamsia sebagai salah satu penyebab kematian bu adalah suatu peny
akit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, protein urine dan odema yang timbul selama kehamilan 24 jam post partum. Pre eklamsia dapat menjadi berat dan berkembang menjadi eklampsia yaitu klien mengalami kejang dan koma. Walaupun belum ada teori yang pasti berkaitan dengan penyebab preeklamsia tetapi beberapa penelitian menyimpulkan sejumlah faktor yang mempengaruhi yaitu paritas, genetik, kehamilan ganda, obesitas dan kehamilan 18 tahun dan lebih dari 35 tahun (Prawiroharjdo, 2008).
        Penyebab utuma kematian pada pre eklamsia adalah penimbunan cairan di paru-paru akibat kegagalan jantung kiri. Sebab lainnya adalah perdarahan otak, terganggunya fungus ginjal, dan masuknya isi lambung kedalam saluran pernafasan. Pada pre eklamsia berat biasanya dipikirkan untuk mengakhiri kehamilan karena harapan hidup janin besar dan gejala hilang segera setelah janin diangkat. Komplikasi pada janin berhubungan dengan retardasi pertumbuhan, kematian janin intra uterine yang disebabkan hipoksia dan prematuritas. Komplikasi khusus antara lain sindrom HELLP (hemolysis, elevated live enzymes, low platelet count) sirosis  (kerusakan hati dan penurunan enzim hati), gagal jantung, gagal ginjal, (gangguan nefrotik). Sedangkan yang termasuk kompliksai umum adalah eklamsia dan gagal jantung (Prawiroharjdo, 2008).
       Gangguan pre eklamsia yang menjadi penyulit kematian sering di jumpai dan termasuk salah satu diantara 3 trias mematikan, bersama dengan perdarahan dan infeksi, yang banyak menimbulkan morbiditas dan mortalitas ibu karena kehamilan. Pre eklamsia merupakan penyebab nomor 2 kematian ibu yaitu sebanyak 13 % (Prawiroharjdo, 2008).
  Pre eklamsia secara global terjadi 5% pada kehamilan hidup, 15% dari seluruh kehamilan di seluruh dunia, menurut The National center of healt statistics, pre eklamsia dalam kehamilan merupakan factor resiko medis yang paling sering dijumpai. Penyakit ini di temukan pada 146.320 wanita atau 3,7 % di antara semua kehamilan yang berakhir dengan kelahiran hidup (Cuningham, dkk, 2005). Di Negara sedang berkembang, frekuensi dilaporkan berkisar antara 0,3-0,7 % ( Maryunani, 2009). Breg dkk.(1996) melaporkan bahwa hampir 18% diantara 1450 kematian ibu di Amerika serikat dari tahun 1987 -  1990 terjadi akibat pre eklamsia dalam kehamilan dan kejadian pre eklamsia di Singapura yaitu berkisar 0,13-,6 % (Cuningham, dkk, 2005).
   Kejadian di Indonesia yaitu 310% (Triatmojo, 2003) pada tahun 2007 kejadian Pre eklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebanyak 296,12 Rumah Sakit pendidikan di Indonesia kejadian  pre eklampsia 3,4-8,5%. Di Rumah Sakit Cipto mangunkusumo ditemukan 400-500 kasus/4000-5000 persalinan pertahun, di Rumah sakit RSU Tarakan (Kaltim) kejadian pre eklampsia 5,30% dengan kematian perinatal 10,83 perseribu (4,9 kali lebih besar dibanding kehamilan normal) (Haryono, 2006).
  Data pre eklampsia di Indonesia belum terekam baik dan laporan berbagai senter masih bervariasi. Tingginya angka kematian ini disebabkan karena kurang sempurnanya pengawasan antenatal, keterlambatan datang ke tempat rujukan, serta terbatasnya fasilitas serta kemampuan perawatan intensif.
Download KTI lengkap disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar