Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Rabu, 09 Januari 2013

ASUHAN KEBIDANAN Ny “C” KEHAMILAN EKTOPIK

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
Tenaga kesehatan seperti perawat atau bidan merupakan bagian yang integral dari sistim kesehatan nasional. Pengaruh yang pesat di bidang teknologi social serta kedokteran mengakibatkan pelayanan yang lebih baik, keadaan ini merupakan tantangan bagi profesi kesehatan untuk meningkatkan dirinya agar peran dan fungsi serta tanggung jawab yang lebih jelas terlebih dalam memberikan asuhan kebidanan pada individu dan masyarakat serta keluarga untuk dapat meningkatkan mutu asuhan kebidanan dalam rangkaian mencapai tujuan nasional.
           Pada kehamilan normal dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan ini terjadi maka pembelahan – pembelahan selanjutnya berjalan dengan lancar dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel – sel yang sama besarnya. Hasil konsepsi dalam stadium morula. Dalam hal ini hasil konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba ( bagian tuba yang sempit ) dan terus dibawah kearah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.
            Perjalanan hasil konsepsi kearah kavum uteri dapat terganggu sehingga tersangkut ke dalam lumen tuba. Tuba fallopi tidak mempunyai kemampuan untuk berkembang dan menampung pertumbuhan janin sehingga setiap saat kehamilan yang terjadi terancam pecah dan dapat menyebabkan kehamilan ektopik terganggu yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat.
            Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil adalah masalah besar di negara berkembang. Menurut WHO  kematian maternal seorang wanita hamil diperkirakan paling sedikit 600.000 jiwa yang terjadi pertahunnya. Di Indonesia masih terdapat 180.000 ibu yang meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi kehamilan. (Wiknjosastro, 2005)
            Dari sekian banyak penyebab langsung kematian ibu seperti perdarahan, infeksi serta pre eklampsia. Kehamilan ektopik terganggu termasuk suatu masalah   besar di Indonesia  karena kehamilan ektopik yang terjadi pada tahun 2008 - 2010 berkisar 361 angka kejadian.  Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung menurun dengan diagnose dini dan persediaan darah yang cukup, terdapat 6 angka kematian dari 361 kasus tetapi bila pertolongan terlambat angka kematian dapat tinggi.
            Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medic Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin Bandung yang merupakan rumah sakit pusat rujukan. Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2009 terdapat jumlah ibu hamil normal sebanyak 1.998, sedangkan jumlah ibu hamil dengan kasus kehamilan ektopik terganggu sebanyak 122 (3,20 %),  pada periode 1 Januari sampai 31 Desember 2010 terdapat jumlah ibu hamil normal sebanyak 1.178, sedangkan jumlah ibu hamil dengan kehamilan ektopik terganggu sebanyak 64 kasus (9,50 %).
Download KTI lengkapnya disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar