Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Rabu, 09 Januari 2013

ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL PADA Ny “S” DENGAN GRAVID 42 – 44 SEROTINUS

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kehamilan umumnya, berlangsung 40 minggu atau 280 hari, dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan aterm adalah usia kehamilan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode dimana terjadi persalinan normal. Kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap disebut sebagai post term atau kehamilan lewat waktu. Angka kehamilan lewat waktu kira-kira 10% bervariasi antara 3,5-14%. Kekhawatiran dalam melewati kehamilan lewat waktu ialah meningkatnya resiko kematian dan kesakitan perinatal. Resiko kematian perinatal kehamilan lewat waktu dapat terjadi tiga kali dibandingkan kehamilan aterm (Wiknjosastro H. 2007).
Kehamilan berlangsung lebih dari 42 minggu. Pada beberapa kasus, mungkin ada faktor genetic, tetapi kebanyakan etiologinya tidak diketahui. Diagnosis ditegakkan dengan memeriksa rekam atenal secara cermat dan kinfirmasi, jika perlu dengan pemeriksaan ultrasonografi. Resiko kehamilan post term meningkatnya angka mortalitas perinatal, terutama jika lamanya waktu kehamilan melewati 43 minggu, sekurang-kurangnya sepertiga dari tambahan mortalitas disebabkan oleh kematian janin yang mengalami malformasi (Liewellyn, dkk).
Menurut data WHO (World Health Organisation), sebanyak 99% kematian Ibu akibat maslaah-masalah persalinan atau kelahiran terjadi di Negara-negara berkembang. Resiko kematian di Negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 1000 kelahiran bayi hidup. Jika dibandingkan resiko kematian ibu di 9 Negara maju dan si Negara persemakmuran (antara News, 2007).
Angka kematian Ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masing tertinggi di Asia Tenggara. Hal ini menjadi kegiatan prioritas Departement Kesehatan pada periode 2002-2010. Menurut Survey Demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 248 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKI) menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup. (Badan Pusat Statistik, 2007).
Disebutkan bahwa Standar Nasional angka kematian Ibu ditahun 2010 adalah 225 per 100.000 kelahiran dan ini juga menjadi target di Sulbar tahun 2007 sebesar 32,97 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian bayi di tahun 2007 sebesar 64 orang. Data pada tahun 2008 jumlah kematian Ibu maternal dalam 1 tahun terakhir terdapat 184 orang yang meninggal diantaranya Ibu hamil 53 orang (28,8%) yang disebabkan oleh infeksi (40,8%) yang disebabkan oleh preklamsi. Kelahiran bayi 25.706 jiwa, kematian bayi 215 jiwa, sedangkan persalinan 26.850 jiwa.
Download KTI lengkap disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar