Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Senin, 17 Desember 2012

TEORI-TEORI YANG MENDASARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGHADAPI DILEMA ETIKA DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh diperbuat oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas profesinya, melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat. Kode etik memiliki tujuan, yaitu menjunjung tinggi martabat dan citra profesi, menjaga & memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian para anggota profesi dan meningkatkan mutu profesi

B.    Rumusan Masalah
Dalam hal ini kami akan membahas mengenai bagaimana teori pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika dan moral pelayanan kebidanan.

C.    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah Agar mahasiswa mampu memahami teori-teori yang mendasari pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika dan moral sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.

D.    Manfaat
Adapun manfaat dari Makalah ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan sehingga seorang bidan akan terlindung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun pelanggaran moral yang sedang berkembang di hadapan publik dan erat kaitannya dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kompeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengambilan Keputusan
1.    Pengertian
Proses pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktik suatu profesi dan keberadaanya sangat penting karena akan menentukan tindakan selanjutnya.
Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada.
Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan keputusan:
1.    Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh
2.    Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap nsuatu kasus
3.    Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik.
4.    Wewenwng lebih bersifat rutinitas
5.    Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten
2.    Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan keputusan sangat penting karena dipengaruhi oleh 2 hal
•    Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan bisa memenuhi kebutuhan.
•    Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.
•    Perawatan berfokus pada ibu(women centered care) dan asuhan total( total care)
Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh 3 keterlambatan yaitu :
•    Terlambat mengenali tanda – tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat untuk memulai pertolongan
•    Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan
•    Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.
3.    Empat  Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan Keputusan Ketika Menghadapi Delima Etik
TINGKATAN 1
Keputusan dan tindakan : Bidan merefleksikan pada pengalaman atau  pengalaman rekan kerja.
TINGKATAN 2
Peraturan      :berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar), privasi ,kerahasiaan dan kesetiaan ( menepati janji). Bidan sangat familiar, tidak meninggalkan kode etik dan  panduan praktek profesi.
TINGKATAN 3
Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktek kebidanan:
a.    ANTONOMY, memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihan individu.
b.    BENETICENCE, memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu berbuat terbaik untuk orang lain.
c.    NON MALETICENCE, tidak melakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apapun kerugian pada orang lain.
d.    JUSTICE, memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan.
TINGKATAN 4
TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUUSAN
1.    Teori  Utilitarisme:
Ketika keputusan diambil, memaksimalkan kesenangan, meminimalkan ketidaksenangan.
2.    Teori Deontology
Menurut Immanuel Kant: sesuatu dikatakan baik bila bertindak baik. Contoh bila berjanji ditepati, bila pinjam hrus dikembalikan
3.    Teori Hedonisme:
Menurut Aristippos , sesui kodratnya, setiap  manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan.
4.    Teori Eudemonisme:
Menurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita
Bentuk pengambilan keputusan :
o    Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan masa depan, rencana bisnis dan lain-lain.
o    Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik, dan komunitas.
o    Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standart praktik kebidanan.
Pendekatan tradisional dalam pengambilan keputusan :
o    Mengenal dan mengidentifikasi masalah
o    Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara masa lalu dan sekarang.
o    Memperjelas hasil prioritas yang ingin dicapai.
o    Mempertimbangkan pilihan yang ada.
o    Mengevaluasi pilihan tersebut.
o    Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya.
4.    Faktor-Faktor  Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
a.    Faktor fisik, didasarkan pada rasa yang dialami oleh tubuh sepeti rasa sakit, tidak nyaman dan kenikmatan.
b.    emosional, didasarkan pada perasaan atau sikap.
c.    Rasional, didasarkan pada pengetahuan
d.    Praktik, didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan dalam melaksanakanya.
e.    Interpersonal, didasarkan pada pengrauh jarigan sosial yang ada
f.    Struktural, didasarkan pada lingkup sosial,ekonomi dan politik.
5.    Dasar Pengambilan keputusan :
a.    Ketidak  sanggupan ( bersifat segera)
b.    Keterpaksaaan karena suatu krisis, yang menuntut sesuatu unutuk segera dilakukan.
6.    Pengambilan keputusan yang etis
Ciri 2nya:
1.    Mempunyai pertimbangan yang benar atau salah
2.    Sering menyangkut pilihn yang sukar
3.    Tidak mungkin dielakkan
4.    Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman,lingkungan sosial
7.    Tips pengambilan keputusan dalam keadaan kritis :
1.    Identifikasi dan tegaskan apa masalahnya, baik oleh sendiri atau dengan orang lain.
2.    Tetapkan hasil apa yang diinginkan.
3.    Uji kesesuaian dari setiap solusi yang ada.
4.    Pilih solusi yang lebih baik.
5.    Laksanakan tindakan tanpa ada keterlambatan.

B.    Menghadapi Masalah Etik Moral Dan Dilema Dalam Praktek Kebidanan
Menurut Daryl Koehn (1994) bidan dikataka profesional bila dapat menerapkan etika dalam menjalankan praktik. Bidan ada dalam posisi baik yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menetapkan dalam strategi praktik kebidanan

1.    Informed Choice
Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentan alternatif asuhan yang akan dialaminya.
Menurut kode etik kebidanan internasionl (1993) bidan harus menghormati hak informed choice ibu dan meningkatkan penerimaan ibu tentang pilihan dalam asuhan dan tanggung jawabnya terhadap hasil dari pilihannya.
Definisi informasi dalam konteks ini meliputi : informasi yang sudah lengkap diberikan dan dipahami ibu, tentang pemahaman resiko, manfaat, keuntungan dan kemungkinan hasil dari tiap pilihannya.
Pilihan (choice) berbeda dengan persetujuan (consent) :
a.    Persetujuan atau consent penting dari sudut pandang bidan karena berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur yang akan dilakukan bidan
b.    Pilihan atau choice penting dari sudut pandang klien sebagai penerima jasa asuhan kebidanan, yang memberikan gambaran pemahaman masalah yang sesungguhnya dan menerapkan aspek otonomi pribadi menentukan “ pilihannya” sendiri.
2.    Bagaimana Pilihan Dapat Diperluas dan Menghindari Konflik
Memberi informai yang lengkap pada ibu, informasi yang jujur, tidak bias dan dapat dipahami oleh ibu, menggunakan alternatif media ataupun yang lain, sebaiknya tatap muka.
Bidan dan tenaga kesehatan lain perlu belajar untuk membantu ibu menggunakan haknya dan menerima tanggungjawab keputusan yang diambil. Hal ini dapat diterima secara etika dan menjamin bahwa tenaga kesehatan sudah memberikan asuhan yang terbaik dan memastikan ibu sudah diberikan informsi yang lengkap tentang dampak dari keputusan mereka
Untuk pemegang kebijakan pelayanan kesehatan perlu merencanakan, mengembangkan sumber daya, memonitor perkembangan protokol dan petunjuk teknis baik di tingkat daerah, propinsi untuk semua kelompok tenaga pemberi pelayanan bagi ibu. Menjaga fokus asuhan pada ibu dan evidence based, diharapkan konflik dapat ditekan serendah mungkin.
Tidak perlu takut akan konflik tetapi mengganggapnya sebagai sutu kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang obyektif bermitra dengan wanita dari sistem asuhan dan tekanan positif pada perubahan
3.    Beberapa Jenis Pelayanan Yang Dapat Dipilih Klien
•    Bentuk pemeriksaan ANC dan skrening laboratorium ANC
•    Tempat melahirkan
•    Masuk ke kamar bersalin pada tahap awal persalinan.
•    Di dampingi waktu melahirkan
•    Metode monitor djj
•    Augmentasi, stimulasi, induksi
•    Mobilisasi atau posisi saat persalinan
•    Pemakaian analgesia
•    Episiotomi
•    Pemecahan ketuban
•    Penolong persalinan
•    Keterlibatan suami pada waktu melahirkan
•    Teknik pemberian minuman pada bayi
•    Metode kontrasepsi


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sistim pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktek suatu profesi. Keberadaan yang sangat penting, karena akan menentukan tindakan selanjutnya.
Faktor-Faktor  Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1.    Posisi/kedudukan
2.    Masalah, terstruktur, tidak tersruktur, rutin,insidentil
3.    Situasi:faktor konstan, faktor tidak konstan
4.    Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak
5.    Tujuan, antara atau obyektif

B.    Saran
Bidan dituntut berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang ethis profesional.


DAFTAR PUSTAKA

http://endahdian.wordpress.com/2009/12/21/dilema-etik-moral-pelayanan-kebidanan/
http://denipurnama.blogspot.com/2009/02/etika-keperawatan.html
http://rinrinevendy.blogspot.com/2012/06/pengambilan-keputusan-dalam-menghadapi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar