Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Selasa, 11 Desember 2012

Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak


Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
A. Pengertian
Deteksi dini tumbuh kembang anak / balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.
Dengan ditemukan secara dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik(anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak ) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel, jadi pertumbuhan lebih ditekankan pada pertambahan ukuran fisik seseorang yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran beratbadan, tinggi badan, dan lingkar kepala.(IDAI, 2002)
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Depkes RI, 2005).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dari struktur / fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirkan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ – organ dan sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002)
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialasi dan kemandirian (Depkes RI, 2005).
B. Cara deteksi tumbuh kembang anak
1. Mendeteksi tumbuh kembang pada anak diantaranya :
a. Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri ini dapat meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan , lingkar kepala dan lingkar lengan atas.
b. Pengukuran berat badan
Pengukuran berat badan ini bagian dari antropometri yang digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yg ada pada tubuh.
c. Pengukuran tinggi badan
Pengukuran ini merupakan bagian dari pengukuran antropometrik yang digunakan untuk menilai status perbaikan gizi di samping factor genetic
2. Pertumbuhan dan perkembangan anak :
Anak pada usia 3-6 bulan mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup.
Anak pada usia 9-12 bulan berjalan dengan berpegangan.
Anak pada usia 12-18 bulan minum sendiri dari gelas tanpa tumpah.
Anak pada usia 18-24 bulan mencorat-coret dengan alat tulis.
Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan, melepas pakaian sendiri.
Anak pada usia 3-4 tahun mengenal dan menyebutkan paling sedikit 1 warna.
Anak pada usia 4-5 tahun mencuci dan mengeringkan tangan tanpa bantuan (Depkes RI, 2005).
C. Tujuan ilmu tumbuh kembang
1. Sebagai upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial
2. Menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang
3. Kemungkinan penanganan yang efektif
4. Mencari penyebab dan mencegahnya
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang balita
1. Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan factor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak, factor herditer meliputi factor bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku bangsa. Pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis kelamin laki-laki setelah lahir akan cenderung cepat dibandingkan dengan anak perempuan serta akan bertahan sampai usia tertentu. Baik anak laki-laki atau anak perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cpat ketika mereka mencapai masa pubertas. (Alimul, 2008 : 11)
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan factor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan prenatal (yaitu lingkungan dalam kandungan) dan lingkungan postnatal (yaitu lingkungan setelah bayi lahir)
Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :
1) Faktor lingkungan prenatal
Gizi pada waktu ibu hamil
Zat kimia atau toksin
Hormonal
2) Faktor lingkungan postnatal
Budaya lingkungan
Dalam hal ini adalah budaya dalam masyrakat yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, budaya lingkungan dapat menentukan bagaimana seseorang mempersepsikan pola hidup sehat
Status sosial ekonomi
Anak dengan keluaraga yang memiliki sosial ekonoi tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan gizinya cukup baik dibandingkan dengan anak dengan sosial ekonomi rendah
Nutrisi
Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tunbuh dan berkembang selama masa pertumbuhan, dalam nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air
Iklim dan cuaca
Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan mudah diperoleh namun pada saat musim yang lain justru sebaliknya, sebagai contoh pada saat musim kemarau penyediaan air bersih atau sumber makanan sangatlah sulit
Olahraga atau latihan fisik
Dapat memacu perkembanagn anak karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplai oksigen ke seluruh tubu dapat tertur serta dapatmeningkatkan stimulasi perkembangan tulang, otot, dan pertumbuhan sel lainnya
Posisi anak dalam keluarga
Secara umum anak pertama memiliki kemampuan intelektual lebih menonjol dan cepat berkembang karena sering berinteraksi dengan orang dewasa namun dalam perkembangan motoriknya kadang-kadang terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara kandungnya, sedangkan pada anak kedua atau tengah kecenderungan orang tua yang sudah biasa dalam merawat anak lebih percaya diri sehingga kemamapuan anak untuk berdaptasi lebih cepat dan mudah meski dalm perkembangan intelektual biasanya kurang dibandingkan dengan ank pertamanya
Status kesehatan
Apabila anak berada dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan untuk tumbuh kembang menjadi sangat mudah dan sebaliknya.contoh apabila anak mempunyai penyakit kronis yang ada pada diri anak maka pencapaian kemampuan untuk maksimal dalam tumbuh kembang akan terhambat karena anak memiliki masa kritis
3. Faktor hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anakantara lain hormone somatotropin, tiroid dan glukokortikoid. Hormone somatotropin (growth hormone) berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilgo dan system skeletal, hormone tiroid berperan menstimulasi metabolism tubuh. Hormone glukokortiroid mempunyai fungsi menstimulasi pertumbuhan sel intertisial dari testis (untuk memproduksi testosteron) dan ovarium (untuk memproduksi estrogen), selnjutnya hormone tesebut menstimulasi perkembangan seks, baik pada anak laki-laki maupun perempua yang sesuai dengan peran hormonnya (wong 2000) (Alimul, 2008 : 13)



E. Tahap pencapaian tumbuh kembang anak
1. Masa prenatal
Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio dan fase fetus, pada fase embrio pertumbuhan mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pertama ,pada minggu kedua terjadi pembelahan sel dan terjadi pemisahan jaringan antara entoderm dan ectoderm pda minggu ketiga terbentuk lapisan mesoderm
2. Masa postnatal
Pertumbuhan atau perkembangan postnatal dikenal dengan pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir ini diawali dengan masa neonates (0-28hari) yang merupkan masa terjadi kehidupan yang baru dalam ekstra uteri yaitu adanya proses adaptasi semua sistem organ tubuh. (Alimul, 2008 : 13)

F. Ciri-ciri tumbuh kembang anak / balita
1. Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan misal, perkembangan intelgensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
Setiap anak tidak akan bis melewati tahapan sebelumnya misal, seorang anak tidak bias berdiri jika pertumbuhan kaki dan tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat karena perkembangan awal merupakn masa kritis untuk menentukan perkembangan selanjutnya
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatn yng berbeda baik perkembangan fisik maupun fungsi organ
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum:
1) Perkembangan terjadi dahulu di daerah kepala kemudian menuju arah anggota tubuh
2) Perkembang antropometri terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembng ke bagin distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimosdital)
6. Perkembangan memiliki tahap yan berurutan
Misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak anak mampu berdiri sebelum berjalan.(Depkes, 2005 : 4)

G. Aspek pertumbuhan dan perkembangan anak
Ada 4 aspek tumbuh kembang yang perlu dibina atau dipantau :
1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dengan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar sperti duduk, berdiri, dsb
2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat sperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dsb
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dsb
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dsb (Depkes, 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar