Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Selasa, 11 Desember 2012

Kanker Serviks


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker dapat menyerang semua lapisan masyarakat tanpa mengenal status sosial, umur, dan jenis kelamin. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa tak luput dari serangan kanker. Begitu pula dengan pria maupun wanita dapat terserang penyakit yang peling banyak ditakuti ini. Namun, dari kenyataan yang ada, kaum wanita yang paling banyak terkena kanker. Tidak sedikit dari mereka yang divonis terkena kanker merasa tidak lagi punya masa depan. Penyakit ini sebenarnya timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal serta pola makan dan pola hidup yang tidak sehat, meskipun bisa diketahui kanker bisa diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Kaum wanita cukup rentan terhadap serangan kanker, terutama organ vital seperti payudara, dan organ reproduksi seperti rahim, indung telur, dan vagina. Bagi wanita, penyakit ini menjadi isu yang menakutkan.
Seperti yang kita ketahui, bahwa sistem reprosuksi wanita dibagi menjadi dua yaitu organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ kelamin luar berfungsi sebagai jelan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung alat kelamin dalam dari infeksi. Saluran kelamin wanita merupakan lubang yang berhubungan dengan dunia luar sehingga mikroorganisme penyebab penyakit masuk dengan mudah dan menginfeksi kandungan. Pada umumnya, mikroorganisme masuk melalui hubungan seksual.
Kanker serviks sampai saat ini merupakan salah satu penyebab kematian kaum wanita yang cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupun Negara berkembang seperti Indonesia. Setiap tahun ditemukan kurang lebih 500.000 kasus baru kanker serviks dan tiga perempatnya terjadi di negara yang berkembang. Data yang berhasil dihimpun oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan, bahwa angka kejadian kanker di Indonesia sampai saat ini diperkirakan setiap tahun muncul sekitar 200.000 kasus baru di mana jenis terbesar dari kanker tersebut adalah kanker serviks (Susanto, 1998). Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Perjan Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin Bandung, pada tahun 2004 kanker rahim menduduki urutan pertama kanker pada sistem reproduksi wanita dengan jumlah 360 kasus.
Kanker memiliki dampak fisik, psikologis serta dampak sosial. Dampak fisik ini bisa berupa kecacatan atau penurunan fungsi salah satu anggota tubuh yang diamputasi atau dioperasi, rasa nyeri, kerontokan rambut, bahkan mungkin terjadi perubahan penampilan fisik sebagai efek samping dari pengobatan yang dijalani penderita. Sedangkan dampak psikologis yang mungkin muncul bisa merupakan reaksi psikologis terhadap diagnosis kanker yang harus dihadapinya, rangkaian terapi atau pengobatan yang dijalani penderita dan “kondisi fisiknya yang baru”. Dapat pula diperkirakan akan terjadi perubahan dalam kehidupan sosial pada penderita.
Oleh karena itu, dari penjelasan diatas kita perlu mengetahui lebih lanjut dari berbagai informasi tentang kanker serviks sehingga kita bisa melakukan pencegahan agar tidak terkena kanker serviks yang merupakan salah satu penyakit yang bisa berakibat kematian.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk memberikan informasi tentang pengertian kanker serviks
2. Untuk memberikan pengetahuan mengenai Faktor Resiko Kanker Serviks
3. Untuk memberikan informasi tentang Gejala Kanker Serviks
4. Untuk memberikan informasi tentang Stadium Kanker Seviks Secara Klinik
5. Untuk memberikan informasi tentang Pengobatan Kanker Serviks
6. Untuk memberikan informasi tentang Tanda-tanda kekambuhan kanker serviks
7. Untuk memberikan informasi tentang Pencegahan kanker serviks


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kanker Serviks
Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya. Selsel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker memiliki berbagai macam jenis dengan berbagai akibat dan salah satu jenis kanker adalah kanker serviks.
Kanker serviks adalah kanker paling umum pada sistem reproduksi wanita (Monahan & Neighbors, 1998). Kanker serviks terjadi ketika sel pada serviks mulai tumbuh tidak terkontrol dan kemudian dapat menyerang jaringan terdekat atau menyebar ke seluruh tubuh. Secara histologis terdapat dua tipe utama kanker serviks, yaitu karsinoma skuamosa dan adenokarsinoma. Karsinoma skuamosa terdiri dari 80-95% kanker dan terjadi lebih sering pada usia lanjut. Sisa dari kasus yang ada adalah adenokarsinoma yang terjadi lebih sering pada wanita usia muda dan cenderung akan menjadi kanker yang agresif (berkembang dengan sangat cepat) (Gale & Charette, 1995).
Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyebab kematian akibat kanker yang terbesar bagi wanita di negara-negara berkembang. Secara global terdapat 600.000 kasus baru dan 300.000 kematian setiap tahunnya, yang hampir 80% terjadi di negara berkembang. Fakta-fakta tersebut membuat kanker leher rahim menempati posisi kedua kanker terbanyak pada perempuan di dunia, dan menempati urutan pertama di negara berkembang. Saat ini, kanker leher rahim menjadi kanker terbanyak pada wanita Indonesia yaitu sekitar 34% dari seluruh kanker pada perempuan dan sekarang 48 juta perempuan Indonesia dalam risiko mendapat kanker leher rahim. Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim yaitu bagian rahim yang menghubungkan rahim bagian atas dengan vagina. Usia rata-rata kejadian kanker leher rahim adalah 52 tahun, dan distribusi kasus mencapai puncak 2 kali pada usia 35-39 tahun dan 60 – 64 tahun.

B. Penyebab terjadinya kanker serviks
Kanker serviks disebabkan oleh HPV (Human Papilloma Virus) yang bersifat onkogenik. Di dunia, diketahui HPV tipe 16, 18, dan 45, 31 dan 52 secara bersamaan telah menjadi penyebab lebih dari 80% kasus kanker serviks. HPV 16 dan 18 secara bersama mewakili penyebab utama kanker serviks.
Karsiogenesis melalui beberapa tahap mutasi (multistage mutation) yaitu dimulai dengan perubahan unsur gen di dalam sel (insiasi), dan sel yang terinsiasi ini masih merupakan sel yang normal hanya saja ia mudah terstimulasi oleh faktor-faktor luar (karsiogenik). Setelah beberapa kali mengalami mutasi maka sel tersebut berubah menjadi sel kanker.

C. Dampak yang terjadi
Apabila seoarang perempuan telah terinfeksi HPV dan menderita kanker , maka akan terjadi gangguan kualitas hidup secara :
o Fisik
o Kejiwaan
o Kesehatan seksual

D. Cara penularan HPV
Penularan tidak terjadi melalui udara tetapi kontak langsung merupakan prasyarat terjadinya infeksi. Pada dewasa genital HPV terjadi melalui kontak seksual. Dapat juga terjadi melalui alat-alat yang dipakai secara bersama-sama seperti laser vaporisasi.
Sebagian besar kanker serviks berasal dari zona transformmasi. Karena terinfeksi, dalam daerah ini sel-sel endoserviks berbah menjadi lesi prakanker. Infeksi HPV tipe resiko tinggi mengubah lesi prakanker menjadi kanker.

E. Faktor yang mendukung timbulnya kanker serviks
Kanker serviks dapat timbul didukung oleh beberapa faktor, yaitu :
Menikah saat usia muda
Kehamilan yang sering
Merokok
Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
Penyakit menular seksual

F. Yang beresiko terinfeksi HPV
80% perempuan akan beresiko terinfeksi oleh HPV pada masa hidupnya. 50% diantaranya akan beresiko terinfeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker pada masa hidupnya.
Infeksi HPV berkaitan dengan terjadinya kanker serviks, yang paling beresiko terinfeksi HPV yaitu :
Perempuan dengan mitra seksual multipel, begitu sebaliknya pria dengan mitra seksual multiple
Perempuan yang merokok mempunyai resiko dua kali lebih tinggi untuk menderita kanker serviks daripada perempuan yang tidak merokok.
Perempuan yang kehamilan pertamanya terlambat, beresiko menderita kanker serviks lebih rendah.
Tingkat sosial ekonomi rendah beresiko menderita kanker serviks daripada tingkat sosial ekonomi menengah ke atas.
Penggunaan kontrasepsi oral menunjukkan peningkatan resiko walaupun.
Perempuan / laki-laki dengan riwayat infeksi menular seksual (IMS), meningkatkan resiko menderita kanker serviks.

G. Cara mendeteksi
Untuk mengetahui apabila seorang perempuan terinfeksi HPV atau tidak, dapat dideteksi dengan cara :
Pap smear
Pap smear (juga dikenal test Pap) adalah serangkaian tindakan medis yang mana mengambil sampel sel dari serviks seorang perempuan ( serviks merupakan bagian ujung dari uterus yang masuk ke dalam vagina), kemudian dioleskan pada slide. Sel tersebut diperiksa dengan mikroskop untuk mencari lesi prakanker atau perubahan keganasan.  
IVA (Inspeksi Visual Acetat)
Cara mendeteksi kanker serviks dengan cara sederhana yang efektif dengan cara mengoleskan asam asetat 3-5% ke mulut rahim kemudian melihat reaksi perubahan.

H. Tindakan yang dilakukan apabila sudah terinfeksi HPV
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan, apabila seseorang telah terinfeksi HPV, yaitu :
Surgical treatment
Yaitu tindakan bedah yang dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker dengan operasi.

Radioterapi
Yaitu suatu terapi dengan menggunakan sinar-x atau radio aktif untuk membunuh sel-sel kanker.
Kemoterapi
Yaitu suatu terapi dengan menggunakan obat-obatan yang khusus untuk kanker. Penggunaan obat-obatan ini dimaksud untuk melawan dan memusnahkan sel-sel kanker yang menyebar
Terapi Piliatif
Yaitu suatu terapi dimana yang difokuskan adalah peningkatan kualitas hidup penderita kanker dengan menghilangkan / mengurangkan rasa sakit karena kanker sudah tidak dapat disembuhkan.

I. Cara Pencegahan
Pencegahan primer (vaksinasi)
Dari studi penelitian menunjukkan bahwa vaksinasi bersama skrinning dapat mengurangi kejadian kanker serviks secara efektif. Vaksinasi saat ini merupakan era baru dalam pencegahan kanker serviks bagi remaja putri dan perempuan dewasa. Vaksinasi diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang yang menjadi penyebab utama kejadian kanker serviks. Vaksinasi dapat memberikan perlindungan silang terhadap infeksi HPV lainnya penyebab kanker yakni tipe 45, 31 & 52. Vaksinasi diberikan sedini mungkin (mulai 10 tahun). Rekomendasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) & HOGI (Himpunan Onkologi Gynekologi Indonesia). Vaksinasi dilakukan dalam tiga tahap dosis pemberian yaitu ke-0, ke-1, dan ke-6.
Pencegahan sekunder (pap smear & IVA bagi yang sudah berhubungan seksual)
a. Pap smear
Pap smear (juga dikenal test Pap) adalah serangkaian tindakan medis yang mana mengambil sampel sel dari serviks seorang perempuan ( serviks merupakan bagian ujung dari uterus yang masuk ke dalam vagina), kemudian dioleskan pada slide. Sel tersebut diperiksa dengan mikroskop untuk mencari lesi prakanker atau perubahan keganasan.  
b. IVA (Inspeksi Visual Acetat)
Cara mendeteksi kanker serviks dengan cara sederhana yang efektif dengan cara mengoleskan asam asetat 3-5% ke mulut rahim kemudian melihat reaksi perubahan.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kanker Serviks yang disebabkan oleh HPV (Human Papilloma Virus) dapat dicegah dengan pencegahan primer (melalui vaksinasi) maupun sekunder (melalui papsmear dan IVA).

B. SARAN
Dengan dibuatnya makalah mengenai kanker serviks ini, penulis berharap dapat bermanfaat bagi pembaca.


DAFTAR PUSTAKA
http://tentangkanker.com/2011/apa-itu-kanker-servik/html. Diakses tanggal 17 Desember 2011
http://doktersehat.com/waspadai-kanker-serviks/#ixzz1gmEQ8BHU. Diakses tanggal 17 Desember 2011
Mardiana, Lina.2007.Kanker pada Wanita. Bogor: Penebar Swadaya
Yatim, Faisal.2008.Penyakit Kandungan.Jakarta: Pustaka Populer Obor
www.pdfbe.com/jurnal kanker leher rahim/2010.html. Diakses tanggal 17 Desember 2011
Evennett, Karen.2004.Pap Smear.Jakarta:Arcan
Indra yani, Desy.2007.Pengalaman Hidup Klien Kanker Serviks di Bandung. www.jurnal kanker serviks.com. Diakses tanggal 17 Desember 2011

KATA PENGANTAR
          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”CA SERVIKS”
            Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, Penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Majene,   Juli 2012

Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar