Entri yang Diunggulkan

Makalah kebersihan lingkungan

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk yang serba indah. Dengan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat me...

Jumat, 14 Desember 2018

Sejarah Terbentuknya Danau Kerinci


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sumatera Barat. Kabupaten Kerinci terdiri dari 12 kecamatan dan pusat pemerintahan berada di Kecamatan Siulak. Wilayah Kerinci merupakan wilayah pegunungan yang terbentang dari Gunung Kerinci sampai Gunung Raya dan sebagian besarnya berada pada ketinggian 500 meter. Hal ini menjadikan suhu udara di wilayah Kerinci terasa sejuk.
Kabupaten Kerinci dikenal dengan julukan Sepenggal Tanah Surga Sakti Alam Kerinci yang mencerminkan berbagai macam potensi wisata alam yang dimiliki Kabupaten Kerinci. Diantara potensi wisata alam tersebut adalah Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia yang selalu
Menarik minat pendaki setiap tahunnya. Selain itu terdapat juga berbagai danau seperti Danau Kaco yang sangat jernih dan bersinar di malam hari, Danau Gunung Tujuh yang terletak di pegunungan dan dikelilingi tujuh gunung, serta Danau Kerinci yang merupakan danau terbesar di Kabupaten Kerinci. Terdapat juga perkebunan teh Kayu Aro yang merupakan perkebunan teh tertua dan terluas di Indonesia dan sumber air panas Semurup yang berasal dari Gunung Kerinci. Dengan semua potensi wisata alam ini, Kabupaten Kerinci pada tahun 2016 telah ditetapkan sebagai branding pariwisata Provinsi Jambi oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. (sumber: disporabudpar.kerincikab.go.id)
Selain potensi alamnya, Kabupaten Kerinci juga memiliki kekayaan budaya. Letak Kabupaten Kerinci yang berada diantara Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi menjadikan budaya Kerinci memiliki keunikan sendiri yang merupakan perpaduan antara budaya melayu dan budaya minangkabau. Hal ini menghadirkan keunikan dari segi bahasa, pakaian adat, upacara adat serta tarian khas Kerinci. Selain itu, Kerinci juga memiliki batik khas Kerinci dengan motif incung yang terinspirasi dari aksara khas masyarakat Sungai Penuh yang merupakan ibukota Kabupaten Kerinci. Dengan kekayaan budaya tersebut, semakin meningkatkan daya tarik wisata ke Kerinci.
Untuk memajukan pariwisata dan budaya tersebut, pemerintah Kabupaten Kerinci dan Dinas Pariwisata melakukan berbagai upaya dalam mempromosikan wisata-wisata alam yang ada. Hal ini sesuai dengan UU No 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan yang menyatakan bahwa dalam rangka pengembangan dan peningkatan kepawirisataan, diperlukan langkah-langkah pengaturan yang semakin mampu mewujudkan keterpaduan dalam kegiatan penyelenggaraan kepariwisataan, serta memelihara kelestarian dan mendorong upaya peningkatan mutu lingkungan hidup serta objek dan daya tarik wisata. Salah satu upaya pemerintah dalam mempromosikan pariwisata dan budaya Kerinci adalah dengan menyelenggarakan sebuah festival yang bernama Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK).

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Sejarah Terbentuknya danau Kerinci
2.      Ekosistem kawasan Danau Kerinci
3.      Karakteristik dari Danau Kerinci
4.      Pemanfaatan Danau Kerinci












BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah
Daerah Kerinci merupakan wilayah kabupaten yang terjauh jaraknya dari ibu kota Propinsi Jambi, dengan luasnya 4.200 km² atau 7,8 % dari luas Propinsi Jambi. Letak Kabupaten Kerinci adalah ujung paling Barat dari Propinsi Jambi. Secara geografis wilayah ini terletak pada koordinat antara 1º41' LS sampai 2º56' LS, dan 101º08' BT sampai 101º50' BT. pada ketinggian antara 725 m dpl sampai dengan 1500 m dpl. Batas–batas wilayahnya sebagai berikut :
·         Sebelah Utara dengan Kabupaten Solok Selatan;
·         Sebelah Timur dengan Kabupaten Bungo dan Kab. Merangin;
·         Sebelah Selatan dengan Kabupaten Merangin;
·         Sebelah Barat dengan Kabupaten Pesisir Selatan dan Bengkulu Utara.
Umumnya keadaan topografi Kabupaten Kerinci terdiri dari lembah dataran tinggi dari mata rantai pegunungan Bukit Barisan Sumatera. Puncak – puncak tertinggi seperti Gunung Kerinci (3.805 m dpl), Gunung Tujuh (2.690 m dpl), Gunung Raya (2.543 m dpl), dan terdapat dua buah gunung yang masih aktif yaitu Gunung Kerinci dan Gunung Sumbing di selatan. Daerah Kerinci menurut bentang alamnya dapat dibagi atas tiga bahagian yaitu :
a.       Tanah pegunungan bahagian Barat;
b.      Tanah pegunungan bahagian Timur;
c.       Lembah dataran tinggi yang berada di tengahnya.
Menurut pakar geologi lembah Kerinci (enklave) terbentuk karena adanya letupan gunung berapi dan penurunan Bukit Barisan. Air yang terdapat di gunung – gunung di sekitar lembah, mengisi lembah ini sehingga membentuk sebuah danau besar. Dengan adanya proses yang timbul dari gejala – gejala alam selama ribuan tahun, danau besar tadi mengecil menjadi Danau Kerinci sekarang dan airnya mengalir lewat sungai Batang Merangin. Daerah ini terkena alur patahan Sumatera, dapat saja secara periodik terjadi gempa tektonik sebagai akibat gerakan bagian–bagian dari lithosfera yang mendapat tekanan horizontal berlawanan arah.
Enklave lembah Kerinci membentang sepanjang + 45 km lebar + 5 km dengan perairan yang baik lagi subur, mengelilingi Danau Kerinci yang ketinggiannya 733 m dpl. Di daerah ini banyak terdapat danau yang spesifik, antara lain danau Rawa Bento sebuah hutan rawa air tawar, danau Gunung Tujuh merupakan danau vulkanik tertinggi di Asia Tenggara (1.996 m dpl) dengan luas mencapai + 13.500 Ha dan lain – lainnya. Di Utara terdapat Gunung Kerinci (masih aktif) yang, merupakan gunung aktif tertinggi di Indonesia yang disebut ‘Atap Sumatera’, merupakan simbol daerah Kerinci.
Disamping itu terdapat pula beberapa buah danau yang menarik, antara lain yang terkenal ialah Danau Kerinci, Danau Gunung Tujuh, Danau Lingkat, dan danau-danau kecil lainnya. Sedangkan air terjun terdapat pada dua tempat, sebelah Selatan adalah Air Terjun Pancuran Gading di Pulau Tengah, dan Utara adalah Air Terjun Telun Berasap (perbatasan Kabupaten Solok Selatan). Juga ada hutan lindung yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat seluas 210.000 ha (51%) dari luas Kabupaten Kerinci. Kabupaten Kerinci adalah daerah yang berudara sejuk dan belum tercemar polusi industri, suhu berkisar antara 18° Celcius sampai 22,6° Celcius, dengan curah hujan rata-rata 2.500 mm/tahun. Penduduknya hidup dari sektor pertanian dan perkebunan yang jumlahnya sekitar 310.762 jiwa atau rata-rata kepadatan penduduk berkisar ± 74 jiwa per Km.
Danau Kerinci merupakan danau vulkanik (luas 4.200 hektar, keda!aman 110 meter), ketinggian 783 meter di atas permukaan laut. Danau tersebut berada di daerah paling Selatan dengan kelililing sepanjang 70 km. Secara administratif, kawasan danau termasuk dalam Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau. Usaha perikanan di Danau Kerinci menghasilkan sebanyak 780 ton ikan pertahun. Namun akhir-akhir ini terjadi penurunan hasil tangkapan ikan disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain faktor yang terlibat disebabkan oleh: a) Hilangnya tanaman Hydrilla di bawah permukaan air; b) Pengambilan ikan yang berlebihan, atau hilangnya tempat berkembang/bertelur; dan c) Pencemaran air di daerah hulunya. Hydrilla dan macrophyta lainnya yang hidup di bawah permukaan air menjadi jarang karena pencemaran pada bagian tepi danau yang dangkal. Juga berkurangnya penetrasi cahaya pada daerah yang paling dalam. Berkurangnya penetrasi cahaya mungkin disebabkan oleh menurunnya kualitas air, deposit lumpur dan eutrofikasi. Peristiwa eutrofikasi disebabkan oleh pupuk buatan, penggundulan hutan dan limbah penduduk, mungkin juga disebabkan oleh hama Enceng Gondok yang menutupi permukaan danau pada dua dekade yang lalu. Hilangnya jenis ikan langka Labeobarbus spp. (tambra dan juro) disebabkan oleh pengambilan ikan yang berlebihan, juga karena berkurangnya habitat lahan basah (karena rawa-rawa ini ditanami padi) dan adanya pendangkalan muara danau yang menghalangi pola migrasi bertelur secara alami.

B.     Ekosistem
Ekosistem kawasan Danau Kerinci memiliki nilai ekologi, sosial budaya dan ekonomi bagi kehidupan manusia serta memiliki keterkaitan ekologis yang tidak terpisahkan dengan ekosistem kawasan sekitarnya. Ekosistem kawasan Danau Kerinci mengalami tekanan/stres yang mengakibatkan terjadinya perubahan fungsi alam dan ekosistem, menimbulkan dampak negatif terhadap perlindungan keseimbangan ekosistem, kelestarian alam, dan daya dukung lingkungan hidup. Hal ini disebabkan karena kegiatan sosial ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam secara tidak benar. Oleh sebab itu, sebagai solusi perlu didekati secara ekosistem yakni suatu pendekatan yang mengintegrasikan faktor-faktor ekologi, ekonomi, dan sosial yang mempengaruhi suatu entitas ekosistem bukan berdasarkan batas-batas politik maupun sektoral, dengan kata lain menempatkan upaya pemulihan, pelestarian, pengawasan, dan pemanfaatan komponen-komponen ekosistem dengan memperhatikan azas manfaat ekosistem terhadap kesejahteraan dan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup masyarakat yang berada di ekosistem kawasan Danau Kerinci. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh keberhasilan pemupukan dan pemberian zat pengatur tumbuh pada tanaman kopi arabika, di antaranya dosis/konsentrasi yang harus tepat, tepat waktu pemberian (pagi-sore), tepat jenis pupuk/ZPT yang dipilih, tepat fase pertumbuhan tanaman, dan tepat lingkungan dalam arti luas. Ekosistem danau dapat disimpulkan bahwa :
  1. Fungsi ekologis dari danau adalah mencegah kekeringan dan banjir serta dalam kaitannya dengan penyediaan air bersih, baik untuk minum, irigasi maupun industri.
  2. Kerusakan yang terjadi di Danau Kerinci terjadi akibat penebangan pohon secara semaunya tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan, berkurangnya sumber air danau karena digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, serta sarana transpotasi berupa kapal turut dianggap mencemari lingkungan perairan.
  3. Upaya perbaikan yang dilakukan yaitu dengan Pertukaran pengalaman dalam me-manage kawasan perairan danau, transfer of low-cost (alternatif teknologi untuk me-manage air buangan (wastewater) di masyarakat kecil (small communities), dan transfer teknologi untuk mengontrol water hyacinth.
Danau Kerinci Provinsi Jambi, masuk salah satu dari 15 danau yang menjadi prioritas nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk dilakukan pembenahan dan pengelolaan karena danau tersebut mengalami kerusakan kritis.
Saat ini kondisi ekosistem Danau Kerinci memang sudah mengkhawatirkan, perubahan itu dirasakan oleh nelayan setempat dari berbagai hal. Bahkan tahun lalu terjadi kasus puluhan ton ikan liar dan budidaya mati mendadak karena pencemaran air danau.

C.    Karakteristik Danau Kerinci
Danau Kerinci dikenal dengan keindahannya, pemandangan di sekitar danau memang sangat indah. Anda tidak akan bosan menikmati hamparan air danau yang bening dikelilingi oleh barisan pegunungan yang hijau. Hiruk pikuk masyarakat sekitar Danau Kerinci yang tengah menangkap ikan menggunakan perahu-perahu kecil dan alat-alat tradisional juga menjadi pemandangan yang mengasikan. Ketika nelayan mendarat jika Anda beruntung Anda juga bisa turut membeli ikan langsung dari nelayan dengan harga yang lebih murah. Walaupun ikan yang hidup di Danau ini bermacam-macam tapi ada satu jenis ikan yang merupakan ikan endemic di Danau ini yaitu ikan Semah.
Di sekitar Danau Kerinci terdapat beberapa lokasi yang menarik lainnya. Keelokan Danau Kerinci dapat Anda nikmati dari atas melalui Tanjung Hatta. Mengapa Hatta? Karena dahulunya mantan Presiden Republik Indonesia Bung Hatta sering menikmati panorama Danau Kerinci, bahkan menanam pohon di sana. Anda juga bisa mengunjungi Desa Seleman, dimana di sana terdapat Rumah Laheik sebagai rumah khas Kerinci. Ada juga Desa Pulau Tengah yang terdapat Dolmen Batu Raja dan Masjid Keramat Pulau Tengah. Anda juga dapat melihat sejumlah batu berukir peninggalan manusia megalit. Batu ukir ini dipercaya mejadi bukti bahwa wilayah di sekitar Danau Kerinci adalah daerah yang pernah dihuni manusia purba.

D.    Pemanfaatan Danau Kerinci

Kekayaan Alam

Danau yang berada di Kabupaten Kerinci ini merupakan danau terbesar kedua di Sumatra, setalah Danau Toba. Selain pemandangannya yang sangat menawan, danau ini juga berfungsi sebagai salah satu sumber daya air di Kabupaten Kerinci dan Provinsi Jambi. Air di danau ini mampu untuk menyuplai kebutuhan air masyarakat, baik untuk pertanian, maupun kebutuhan air minum.
Salah satu Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci Pemerintah Daerah menjadikan danau ini sebagai destinasi wisata utama di Jambi. Danau yang menyimpan legenda Calupat dan Calungga ini menjadi tempat berlangsungnya Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK) yang diadakan setiap tahun. Festival tahunan ini sudah dimulai sejak tahun 1999. Kegiatannya adalah menampilkan berbagai macam atraksi kesenian masyarakat Jambi sebagai suguhan untuk para wisatawan yang datang berkunjung.
Jika Anda melepaskan pandangan ke tengah danau, maka akan terlihat perahu-perahu kecil nelayan yang sedang mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan ikan bagi masyarakat Kerinci. Cara yang dilakukan untuk menangkap ikan juga masih tergolong tradisional, karena untuk menjaga kealamian Danau. Hebatnya, penangkapan ikan yang dilakukan pada malam hari biasa dilakukan tanpa menggunakan alat bantu pernafasan. Sementara itu Usaha perikanan di Danau Kerinci menghasilkan sebanyak 780 Ton ikan pertahun.
Di kawasan ini Anda juga akan melihat sekumpulan burung-burung seperti burung belibis dan menjadi tempat minum berbagai jenis satwa. Menarik bukan, melihat keindahan alam ditemani satwa-satwa yang ramah dalam perjalanan wisata Anda.
Sementara desa-desa yang berada di sekitar danau, ditemukan sejumlah batu berukir yang dipercaya sebagai peninggalan manusia megalit yang hidup ribuan tahun lalu. Penemuan tersebut menunjukan ada peradaban yang pernah berkembang disini dan bisa menjadi kajian sejarah khasanah negeri.

Objek Wisata Alam

Berwisata ke Danau Kerinci, pastikan stamina Anda dalam keadaan yang fit. Pasalnya, banyak hal yang bisa Anda lakukan ketika sudah sampai Kawasan Danau Kerinci. Jika Anda hobi memancing, jangan lupa membawa perlengkapan pancing Anda, karena di sini hidup beberapa jenis ikan yang bisa Anda pancing. Anda juga bisa melakukan aktivitas berenang atau perkemahan dengan keluarga atau sahabat. Di sepanjang pinggiran danau, merupakan tempat yang sangat cocok untuk melihat pemandangan Danau Kerinci. Di sana Anda akan melihat perahu para nelayan yang sedang menangkap ikan bagaikan nelayan yang ada di pantai-pantai.
Batu Peninggalan Megalitikum di Danau Kerinci, JambiDi sekitar Danau Kerinci terdapat beberapa lokasi yang menarik lainnya. Keelokan Danau Kerinci dapat Anda nikmati dari atas melalui Tanjung Hatta. Mengapa Hatta? Karena dahulunya mantan Presiden Republik Indonesia Bung Hatta sering menikmati panorama Danau Kerinci, bahkan menanam pohon di sana. Anda juga bisa mengunjungi Desa Seleman, dimana di sana terdapat Rumah Laheik sebagai rumah khas Kerinci. Ada juga Desa Pulau Tengah yang terdapat Dolmen Batu Raja dan Masjid Keramat Pulau Tengah. Anda juga dapat melihat sejumlah batu berukir peninggalan manusia megalit. Batu ukir ini dipercaya mejadi bukti bahwa wilayah di sekitar Danau Kerinci adalah daerah yang pernah dihuni manusia purba.
Usai menikmati keindahanya, saatnya melanjutkan dengan wisata kuliner di sekitar danau. Ke Danau Kerinci rasanya belum lengkap kalau Anda belum mencoba makanan dan minuman khas daerah Kerinci. Anda harus coba santapan Beras Payo, Gulai Ikan Semah, Dendeng Beteko, Kacang Tojin, Lemang dan Jeruk Pelompek, ditemani secangkir Kopi Kerinci atau Teh Kayu Aro.













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Menurut pakar geologi lembah Kerinci (enklave) terbentuk karena adanya letupan gunung berapi dan penurunan Bukit Barisan. Air yang terdapat di gunung – gunung di sekitar lembah, mengisi lembah ini sehingga membentuk sebuah danau besar. Dengan adanya proses yang timbul dari gejala – gejala alam selama ribuan tahun, danau besar tadi mengecil menjadi Danau Kerinci sekarang dan airnya mengalir lewat sungai Batang Merangin. Daerah ini terkena alur patahan Sumatera, dapat saja secara periodik terjadi gempa tektonik sebagai akibat gerakan bagian–bagian dari lithosfera yang mendapat tekanan horizontal berlawanan arah.
Danau yang berada di Kabupaten Kerinci ini merupakan danau terbesar kedua di Sumatra, setalah Danau Toba. Selain pemandangannya yang sangat menawan, danau ini juga berfungsi sebagai salah satu sumber daya air di Kabupaten Kerinci dan Provinsi Jambi. Air di danau ini mampu untuk menyuplai kebutuhan air masyarakat, baik untuk pertanian, maupun kebutuhan air minum.

B.     Saran
Saran yang saya berikan adalah  manfaatkan  kekayaan alam  kita dengan sebaik-baiknya. Selalu menjaga kebersihan dan  keasrian tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Dengan begitu turis Mancanegara maupun turis domestic akan semakin banyak yang berkunjung ke Negara Indonesia untuk menikmati keindahan alam kita.
  




DAFTAR PUSTAKA

Jorge A. Vazquez dan Mary R. Reid. Probing the Accumulation History of the Voluminous Kerinci Magma.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar