BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Anemia dalam kehamilan cukup
tinggi berkisar antara 10% dan 20%. Defisiensi makanan memegang peranan yang
sangat penting dalam timbulnya anemia, maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu
lebih tinggi di negeri yang sedang berkembang, dibandingkan dengan
negeri-negeri yang sudah maju. Meurut penyelidikan Hoo Swie Tjiong, frekuensi
anemia dalam kehamilan setinggi 18,5%, psedoanemia 57,9% dan wanita hamil
dengan Hb 12gram/100ml atau lebih sebanyak 23,6%. Hb rata-rata 12,3 gram/ml
dalam trimester I, 11,3gram/100ml dalam trimester 2, dalam 10,8gram/100ml dalam
trimester III. Hal ini itu disebabkan karena pengenceran darah menjadi makin
nyata dengan lanjutnya umur kehamilan, sehingga frekuensi anemia dalam
kehamilan meningkat.
Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menyatakan, untuk mencapai target MDGs penurunan angka kematian ibu
antara tahun 1990 – 2015 seharusnya 5,5% pertahun, namun data dari WHO, UNICEF,
UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan angka kematian ibu masih kurang dari 1%
pertahun. Di Negara-negara berkembang 99% kematian ibu terjadi akibat masalah
persalinan atau kelahiran. Kematian ibu di Negara-negara berkembang merupakan
yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika
dibandingkan dengan rasio kematian. Kematian ibu di Sembilan Negara maju dan 51
negara persemakmuran.
Di Indonesia angka kematian
ibu mencapai 307 per 100.000 kelahiran ibu dan merupakan tertinggi di Asia
Tenggara. Salah satu penyebab AKI yang dominan adalah Anemia. Banyaknya kasus
Anemia membuat kondisi kesehatan perempuan Indonesia masih sangat rendah. Semua
itu berpengaruh terhadap angka kematian ibu karena hamil dan melahirkan
Data yang
didapatkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2008 mencapai 284/100.000 kelahiran hidup.
Penyebab angka kematian ibu adalah perdarahan 50%, hipertensi 18,5%, infeksi
3,70%, abortus 9,26%, partus lama 3,70% dan penyebab lainnya 14,8% sedangkan kematian
bayi disebabkan oleh BBLR, Asfiksia, Infeksi, dll dan penyebab angka kematian
ibu (AKI) pada tahun 2009 diantaranya perdarahan 8 (61,53%), infeksi
2 (15,4%) dll,
3 (23,1%). (Data dari Sulawesi Barat)Download KTI lengkapnya disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar